Sejumlah siswa SD menjelajah dunia maya dengan memanfaatkan mobil internet di depan SDN Wandanpuro, Bululawang, Malang, Jawa Timur | ANTARA

Nasional

Revolusi Industri 5.0 Ditandai Pertukaran Ide

Revolusi Industri 5.0 dicirikan dengan sifat mesin memengaruhi manusia.

BANDUNG -- Setiap terjadinya Revolusi Industri, selalu diiringi dengan siklus saling memengaruhi antara manusia dan mesin. Guru besar bidang sosioteknologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dicky Rezady Munaf, mengatakan, Revolusi Industri pertama pada 1784 dicirikan dengan mesin memengaruhi manusia. Hal itu ditandai alat tenun mekanis pertama. Kala itu, industri diperkenalkan dengan fasilitas produksi mekanis menggunakan tenaga air dan uap.

Dia menyebut, peralatan kerja yang awalnya tergantung tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan mesin. Dicky mengatakan, Revolusi Industri kedua ditandai pengenalan produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Lini produksi pertama melibatkan rumah produksi hewan di Cincinnati, Amerika Serikat (AS), pada 1870. "Di sini, manusia memengaruhi mesin," kata Dicky saat menyampaikan orasi ilmiah bertema 'Peran Sosioteknologi untuk Menjadikan Kearifan Lokal Sebagai Salah Satu Pelopor Revolusi Industri 5.0' di Aula Barat ITB, akhir pekan kemarin.

Dicky menuturkan, Revolusi Industri ketiga dimulai dengan penggunaan elektronika dan teknologi informasi guna otomasi proses produksi pada 1970. Debutnya ditandai dengan kemunculan pengontrolan logika terprogram. Dia menyebut, sistem automasi berbasis komputer ini membuat mesin industri tidak lagi dikendalikan manusia. Dampaknya, biaya produksi lebih murah. ?Di sini, mesin memengaruhi manusia,? ucap pemilik tujuh paten tentang beton ini.

Menurut Dicky, Revolusi Industri keempat ditandai cyber physical, di mana industri mulai memasuki dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin, dan data serta semua sudah ada di mana-mana yang dikenal dengan Internet of Things (IoT). "Di sini, manusia (jejaring saraf) memengaruhi manusia," ucap Dicky.

Karena itu, Dicky memprediksi, Revolusi Industri kelima akan dicirikan dengan sifat mesin memengaruhi manusia sebagaimana terjadi pada Revolusi Industri pertama dan ketiga. Menurut Dicky, Revolusi Industri pertama terjadi pada 1784, kemudian Revolusi Industri kedua berlangsung pada 1900-an, Revolusi Industri ketiga tercipta pada awal 1970-an, dan Revolusi Industri keempat terjadi pada 2018.

Dari Revolusi Industri 1.0 ke 2.0 berjarak 100 tahun, Revolusi Industri 2.0 ke 3.0 terpaut 70 tahun, Revolusi Industri 3.0 ke 4.0 berjarak 40 tahun, maka Dicky memprediksi, Revolusi 5.0 berlangsung ada periode 2020-2030. ?Karena, setiap terjadi Revolusi Industri, terjadi percepatan selama 30 tahun sehingga diprediksi Revolusi 5.0 akan berjarak 10 tahun dari Revolusi Industri 4.0 yang terjadi pada dekade 2020-2030,? ucap Dicky.

Dia memprediksi, Revolusi Industri 5.0 yang terjadi sekitar pertengahan dekade 2020-2030 ditandai pertukaran ide yang timbul karena masyarakat sudah hampir terpenuhi cara merealisasikan impiannya untuk kesejahteraan dan keamanan dengan cara kolaborasi yang mengubah secara parsial paradigma persaingan. Argumentasi tentang era pertukaran ide adalah berdasarkan pencermatan adanya parameter baru dalam hubungan antarmanusia, yaitu menguatnya kembali ke pola agregasi keluarga.

"Karena, kompetisi individual sudah berubah menjadi kolaborasi dan saatnya kolaborasi mementingkan agregasi keluarga sebagai lini kekuatan dasarnya," ucap Dicky.

Guru besar pertama

Selain Dicky, ITB juga mengukuhkan Emir Mauludi Husni sebagai guru besar bidang ilmu computing network on spacecraft. Sidang pengukuhan guru besar tersebut dipimpin oleh Ketua Forum Guru Besar ITB Freddy Permana Zen. Dia menyebut, Dicky merupakan guru besar pertama bidang sosioteknologi. Karena belum memiliki fakultas sendiri, kata dia, sosioteknologi berada di bawah Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.

Freddy menjelaskan, peran sosioteknologi sangat penting karena berkaitan erat dengan dampak sosial di masyarakat. Sehingga, setiap pembangunan harus selalu mempertimbangkan aspek sosial.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat