Pesawat F-16 (Ilustrasi) | EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE

Internasional

Israel Serang Pekerja Kemanusiaan dengan Pesawat F-16

Serangan kepada pekerja kemanusiaan di Gaza dilakukan meski relawan sudah memberikan titik koordinat lokasi ke Israel.

REPUBLIKA.ID, GAZA — Militer penjajah Israel setidaknya melakukan delapan serangan kepada konvoi dan markas pekerja kemanusiaan di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Serangan tersebut dilakukan meski para relawan sudah memberikan titik koordinat lokasi tempat mereka berada untuk mendapatkan jaminan perlindungan dari Israel, lapor Human Right Watch, Selasa (14/5/2024).

HRW menambahkan, penjajah Israel tidak mengeluarkan peringatan apa pun kepada organisasi-organisasi ini sebelum melakukan serangan. Setidaknya, serangan tersebut menewaskan atau melukai sedikitnya 31 pekerja bantuan dan orang lain yang menyertai mereka.

photo
Serangan Israel kepada konvoi pekerja kemanusiaan di World Central Kitchen - (AP Photo/Ismael Abu Dayyah)

Pada tanggal 18 Januari 2024, serangan Israel melukai orang-orang yang menginap di wisma bersama dua organisasi bantuan, kata HRW. Menurut salah satu organisasi tersebut dan laporan penyelidik PBB yang memeriksa lokasi setelah serangan yang juga ditinjau oleh HRW, kemungkinan besar amunisi buatan AS digunakan dalam serangan ini.

Inspektur PBB menemukan, bom tersebut dikirim oleh pesawat F-16. Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh para aktivis, pesawat itu menggunakan komponen buatan Inggris, kata Bantuan Medis untuk Palestina (MAP).

HRW mengatakan, delapan insiden serangan ini menunjukkan kelemahan besar dalam “sistem dekonfliksi” (jalur komunikasi antar kelompok) yang dirancang untuk melindungi pekerja bantuan dan memungkinkan mereka memberikan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa di Gaza dengan aman.

Contoh yang sangat menonjol yakni penargetan pekerja bantuan di Gaza oleh Israel saat  penjajah menyerang konvoi World Central Kitchen (WCK) pada April lalu. Direktur Asosiasi Krisis, Konflik, dan Persenjataan di HRW, Belkis Wille menyebut pembunuhan tujuh pekerja bantuan WCK oleh Israel bulan lalu sebagai sesuatu yang mengejutkan. Dia menekankan, hal itu seharusnya tidak pernah terjadi berdasarkan hukum internasional.

photo
Hari ke-200 Genosida di Gaza - (Republika)

“Sekutu Israel perlu menyadari bahwa serangan yang telah menewaskan pekerja bantuan ini telah terjadi berulang kali, dan mereka harus menghentikannya,” tegas Wille.

HRW mengatakan, serangan yang menargetkan konvoi WCK bukanlah sebuah kesalahan. Menurut HRW, setidaknya ada delapan kasus yang diidentifikasi ketika organisasi bantuan dan badan-badan PBB memberikan koordinat GPS dimana konvoi atau lokasi bantuan berada kepada otoritas pendudukan Israel.

Pernyataan tersebut menekankan, upaya tersebut tidak menghentikan militer Israel untuk menyerang konvoi atau tempat perlindungan tanpa peringatan apa pun. Setidaknya 15 orang, dua di antaranya adalah anak-anak, tewas dalam delapan serangan itu. Sementara, sedikitnya 16 lainnya terluka, kata HRW.

Ia menambahkan, lima dari serangan tersebut merupakan inti dari investigasi New York Times baru-baru ini. Media tersebut juga memberikan bukti visual dan komunikasi internal antara organisasi bantuan dan pasukan pendudukan Israel.

PBB melaporkan pada tanggal 30 April dan sejak 7 Oktober, 254 pekerja bantuan telah dibunuh oleh tentara IDF di Gaza. Sebanyak 188 di antaranya adalah personel UNRWA. Setidaknya satu anggota staf PBB tewas dan setidaknya satu lainnya terluka pada 13 Mei, ketika sebuah kendaraan PBB ditabrak dalam perjalanan menuju sebuah rumah sakit di Gaza.

PBB sebelumnya melaporkan bahwa IDF telah menembak dan menembaki warga Palestina yang berkumpul untuk mendapatkan bantuan, membunuh dan melukai ratusan dari mereka. Serangan Israel tersebut sekaligus mengganggu upaya pengiriman bantuan untuk menyelamatkan nyawa ke Gaza.Sejak IDF mengambil kendali ataspenyeberangan Rafah pada tanggal 7 Mei dan menutupnya, para pekerja bantuan terjebak di Gaza.

Lini Masa Serangan Israil Terhadap Relawan Kemanusiaan di Gaza - (Republika) 

Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan pada tanggal 8 Mei bahwa gedung-gedung badan tersebut di jalur Gaza telah menjadi sasaran 368 serangan sejak dimulainya perang. Badan tersebut menuntut gencatan senjata segera dan memposting di X bahwa sejak perang di Gaza dimulai, sekitar 429 pengungsi Palestina yang mencari perlindungan di gedung-gedungnya terbunuh oleh serangan Israel.

UNRWA juga mengecam 'zona aman Israel' sebagai pernyataan palsu. Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) Philippe Lazzarini menolak pernyataan Israel mengenai pembentukan zona aman bagi warga Palestina yang terpaksa mengungsi. Lazzarini menyebutnya “salah dan menyesatkan” melalui postingan di X pada 12 Mei.

“Klaim ‘zona aman’ adalah salah dan menyesatkan,” tegas ketua UNRWA. Dia menambahkan, pihak berwenang Israel terus mengeluarkan arahan wajib perpindahan, yang juga disebut sebagai 'perintah evakuasi'. Perintah tersebut memaksa penduduk di Rafah untuk segera mengungsi tanpa tujuan yang ditentukan.

“Sejak perang dimulai, sebagian besar orang di Gaza telah pindah beberapa kali: rata-rata sebulan sekali. Mereka mati-matian mencari keselamatan yang tidak pernah mereka temukan,” lanjutnya.

Lazzarini juga menyoroti bahwa warga Palestina yang mengungsi dari Gaza tidak punya pilihan selain mencari perlindungan di tempat penampungan UNRWA, yang banyak di antaranya telah menjadi sasaran dan dirusak oleh tindakan militer Israel. “Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Titik,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Abu Ubaida: Empat Tawanan Israel Hilang Setelah Serangan Israel

Goldberg-Polin, mengalami serangkaian cedera dirawat oleh para pejuang Al-Qassam.

SELENGKAPNYA

PPIH Sediakan Tasreh, Jamaah Bisa Masuk ke Raudhah tanpa Nusuk

Jamaah wajib berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk.

SELENGKAPNYA

Nurul Ghufron Hadiri Sidang Etik Hari Ini

Nurul Ghufron mengadukan Albertina Ho soal perkara etik ke Dewas KPK dan PTUN.

SELENGKAPNYA