Produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station PHE ONWJ, lepas pantai utara Subang, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Ekonomi

Hulu Migas Jadi Harapan RI di Tengah Konflik Global

Sektor hulu migas nasional perlu didukung oleh kebijakan yang ramah investasi.

JAKARTA - Industri hulu minyak dan gas nasional menjadi harapan masyarakat Indonesia dalam mencapai ketahanan energi di tengah eskalasi konflik Timur Tengah, seperti yang terjadi baru-baru ini antara Israel-Palestina seusai konflik Israel-Iran mulai sedikit mereda. Sebab, eskalasi konflik di Timur Tengah berisiko mengerek harga minyak dunia hingga ke level 100 dolar AS per barel atau tertinggi sepanjang sejarah.

Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana pada Kamis (9/5/2024) mengatakan, pemerintah dapat mengandalkan sektor hulu migas nasional, terutama dengan dibukanya wilayah kerja (WK) baru untuk peningkatan kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang masif saat ini.

"Potensi di Indonesia masih menarik investor. Akhir-akhir ini studi untuk pembukaan WK baru cukup banyak. Jadi, dari sisi potensi migas, sektor hulu migas di Indonesia masih bisa diandalkan," ujar Dadan.

Kendati demikian, ia menilai sektor hulu migas nasional perlu didukung oleh kebijakan yang ramah investasi serta kemudahan dan kecepatan perizinan demi mendongkrak kinerja hulu migas di Tanah Air. "Ke depan, perbaikan regulasi yang mendorong pelaku bisnis berinvestasi menjadi faktor utama kinerja hulu migas," katanya.

photo
PHE ONWJ, selaku anak perusahaan Pertamina di Subholding Upstream Regional Jawa, menggelar pipa penyaluran migas bawah laut di ECHO Area. - (Dok Humas PHE ONWJ)

Ditjen Migas mencatat realisasi investasi migas 2023 sebesar 15,6 miliar dolar AS atau naik 12 persen dari 2022 sebesar 13,90 miliar dolar AS. Rinciannya, investasi hulu sebesar 13,72 miliar dolar AS dan investasi hilir 1,88 miliar dolar AS.

Dadan juga menegaskan Kementerian ESDM berupaya mengurangi ketergantungan impor minyak dan elpiji sebagai respons pemerintah di tengah ketegangan geopolitik. Upaya itu dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi domestik untuk sektor pupuk, industri dan ketenagalistrikan melalui program hilirisasi gas bumi, gasifikasi pembangkit listrik berbahan bakar diesel hingga optimalisasi pemanfaatan gas melalui moda compressed natural gas (CNG).

Sementara itu, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa tensi geopolitik saat ini terbukti berdampak pada harga minyak dunia. Menurutnya, eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama yang terjadi pada Israel dan Iran menjadi perhatian lebih dibandingkan dengan konflik lainnya.

"Harus dilihat bahwa Iran ini salah satu negara penghasil minyak terbesar ketiga di dunia tetapi secara cadangan terbesar dunia itu ada di Iran, buka di Arab Saudi sehingga ada ketakutan Israel menyasar kilang-kilang minyak Iran dan membuat produksi ini akan turun drastis," kata Ibrahim.

Ia menilai Indonesia dapat mengambil kesempatan di tengah ancaman krisis energi global seperti saat ini. Ditambah dengan adanya sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia yang juga merupakan negara produsen minyak terbesar kedua di dunia.

Untuk itu, ia mengharapkan pemerintah, terutama Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mendatangkan investor-investor di sektor hulu migas demi terciptanya ketahanan energi nasional, khususnya saat menghadapi situasi seperti sekarang di mana harga migas global menjadi tak menentu.

"Kita lihat bahwa Indonesia ini sebenarnya banyak kilang-kilang minyak yang bisa dieksplorasi. Saat ini, banyak investor kita dari China sehingga kemungkinan besar pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan dapat terus melakukan kerja sama apik dengan China untuk melakukan eksplorasi," tuturnya.

Sementara itu, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) mencatat produksi minyak dan gas bumi (migas) melebihi target, yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional.

Pada 2023, PIEP mencatatkan realisasi Key Performance Indicator (KPI) yang baik, mencapai 107 persen dan meningkatkan produksi migas, bila dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Produksi minyak berada di atas target atau 109 persen, yang merupakan kontribusi dari Irak dan aset lainnya di Gabon dan Angola. Sementara, produksi gas di atas target atau 118 persen, dengan kontribusi dari aset Aljazair, Malaysia, dan Tanzania. Jika digabungkan setara minyak, produksi mencapai 216 ribu barel setara minyak per hari (KBOEPD) atau 112 persen lebih tinggi dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2023. 

“Kinerja PIEP akan terus dioptimalkan pada tahun 2024 mendatang dengan melakukan berbagai inovasi. Hal ini dapat diartikan bahwa kami harus memiliki fondasi yang kuat untuk melangkah lebih jauh dan mencapai target yang ditetapkan," kata Direktur Utama PIEP Jaffee A Suardin.

photo
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Zona 4 mengecek saluran pipa gas yang menuju Stasiun Kompresor Gas X Prabumulih Barat (SKG X PMB) di Prabumulih, Sumatera Selatan, Sabtu (1/1/2022). - (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

 
Sementara itu, untuk cadangan terbukti (P1) sebesar 29 juta barel setara minyak (MMBOE), lebih besar 943 persen dari RKAP 2023 sebesar 3 MMBOE. Sedangkan cadangan contingency (2C) sebesar 11,1 MMBOE, lebih besar 320 persen dari target RKAP 2023 sebesar 3,5 MMBOE.

Meskipun harga minyak dunia pada tahun 2023 lebih rendah jika dibandingkan 2022, namun berkat pencapaian produksi yang lebih tinggi dan dilakukannya upaya efisiensi biaya melalui program optimus, perseroan pada 2023 berhasil membukukan net profit (pemilik entitas induk) sebesar 150 persen dari target dan pencapaian EBITDA di tahun 2023 sebesar 134 persen dari target.

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat