Tenaga kesehatan memeriksa warga penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Puskesmas Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (29/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Iqtishodia

Ekonomi Politik Kesehatan Masyarakat

Program pola hidup masyarakat sehat merupakan program yang harus dibuat oleh pemerintah di setiap lapisan masyarakat.

OLEH Muhammad Findi (Dosen Ekonomi Politik IPB University)

Anggaran yang relatif terbatas, serta rasio antara jumlah dokter dengan populasi yang ada yang tidak seimbang menjadi satu tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia

Negara menyediakan layanan kesehatan masyarakat secara prima terutama untuk dua aktivitas besar. Pertama, yaituelayanan penyediaan rumah sakit dan puskesmas di beberapa seluruh wilayah negara, baik tingkat pusat provinsi kabupaten dan kecamatan berikut serta penyediaan tenaga kesehatan yang akan melayani kebutuhan akan kesehatan dan perawatan bagi masyarakat yang terdampak sakit yaitu penyediaan tenaga dokter, perawat, bidan, beserta tenaga administrasinya.

Secara khusus negara juga menyediakan rumah sakit yang sangat terus ekspirasi di dalam melayani kebutuhan masyarakat yang menderita penyakit tertentu yang tidak dapat dilayani di tingkat Puskesmas maupun rumah sakit umum daerah seperti penyediaan rumah sakit khusus jantung, rumah sakit khusus paru-paru, rumah sakit khusus otak, dan rumah sakit khusus ibu dan anak.

Penyediaan rumah sakit di beberapa negara, termasuk di Indonesia akan sangat tergantung kepada besarnya luas wilayah dan banyaknya populasi yang ada di negara yang bersangkutan, dimana semakin banyak populasi yang ada di sebuah negara maka otomatis semakin banyak pula penyediaan rumah sakit serta puskesmas yang harus disiapkan oleh pemerintah melalui anggaran yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan negara yang bersangkutan. Sebaliknya semakin sedikit jumlah populasi penduduk yang ada di sebuah negara dan luas wilayahnya yang tidak luas maka otomatis penyediaan rumah sakit dan puskesmas tidak disediakan dengan jumlah yang banyak.

Penyediaan tenaga dokter perawat bidan dan tenaga administrasi juga sangat tergantung dari banyaknya populasi masyarakat dan luas area yang ada di negara yang bersangkutan. Semakin banyak populasi yang ada serta luas area wilayah negara yang terhampar luas maka semakin banyak pula tenaga kesehatan yang harus disiapkan oleh pemerintah di berbagai daerah yang menjadi wilayah pelayanan kesehatan.

photo
Petugas kesehatan Puskesmas Ulee Kareng mengecek pertubuhan fisik balita saat kegiatan pelayanan imunisasi di Banda Aceh, Aceh, Rabu (9/8/2023). - (Antara/Irwansyah Putra)

Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi yang sangat banyak dan luas area yang sedemikian besar, memiliki tanggung jawab yang tidak ringan di dalam mengatur menyediakan dan mengawasi pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kesatuan Republik Indonesia. Anggaran yang relatif terbatas, serta rasio antara jumlah dokter dengan populasi yang ada yang tidak seimbang menjadi satu tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang sehat secara fisik dan mental dengan harapan menjadikan masyarakatnya produktif dalam berkarya, sekaligus terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menghambat kehidupan masyarakat Indonesia ke depan.

Berbicara mengenai kesehatan masyarakat tentu sangat kompleks dan tidak hanya terbatas pada penyediaan rumah sakit berikut tenaga kesehatannya tapi juga sangat tergantung Bagaimana perilaku kehidupan warga negaranya disertai dengan semangat untuk senantiasa menjaga pola hidup yang sehat.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, saat ini jumlah rumah sakit milik pemerintah dan swasta di Indonesia berjumlah ribuan rumah sakit dan dokter serta perawat dan bidan. Menurut Sarmita Sadya, yang dilansir DataIndonesia, disebutkan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 3.072 rumah sakit di Indonesia pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 0,99 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 3.042 unit.

Berdasarkan tipenya, sebanyak 2.561 unit merupakan rumah sakit umum (RSU). Sisanya sebanyak 511 unit merupakan rumah sakit khusus (RSK). Melihat trennya, jumlah rumah sakit di Indonesia terus meningkat. Adapun, jumlah rumah sakit pada tahun lalu merupakan yang terbanyak dalam sedekade terakhir.

Menurut wilayahnya, Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah rumah sakit paling banyak pada 2022, yakni 410 unit. Jumlah itu terdiri dari 328 RSU dan 82 RSK. Jawa Barat menyusul di urutan kedua dengan jumlah rumah sakit sebanyak 399 unit. Kemudian, terdapat 334 rumah sakit yang berada di Jawa Tengah. Di sisi lain, Kalimantan Utara menjadi provinsi dengan jumlah rumah sakit paling sedikit, yakni yakni 13 unit. Di atasnya ada Sulawesi Barat dan Gorontalo dengan jumlah rumah sakit berturut-turut sebanyak 14 unit dan 10 unit (DataIndonesia, 2023).

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa jumlah rumah sakit di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2022 terdapat peningkatan jumlah rumah sakit di Indonesia sebesar 0,99 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan rumah sakit di Indonesia sangat diperlukan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat yang semakin hari semakin dibutuhkan karena rentannya masyarakat di setiap negara termasuk di Indonesia dalam mengobati sekaligus menjaga kesehatan untuk tetap prima.

Rumah sakit umum menjadi tipe rumah sakit yang paling banyak jumlahnya di Indonesia dan berikutnya disusul oleh rumah sakit khusus yang mengobati berbagai macam penyakit yang sangat spesifik. Permasalahan yang mungkin muncul dari sejumlah rumah sakit yang ada lebih kepada tingkat pelayanan dan kepuasan pasien dari layanan yang diberikan oleh rumah sakit yang ada di indonesia tersebut.

Anggaran tenaga medis
Kompleksitas penyakit yang diderita oleh masyarakat di Indonesia yang terpapar sakit cukup banyak dari segi jumlah maupun jenis penyakit yang diderita oleh masyarakat di Indonesia. Banyaknya jumlah orang Indonesia yang sakit disertai varian penyakit yang diderita oleh masyarakat Indonesia menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia yang relatif rendah, sehingga harapan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang sehat secara fisik dan mental lebih diutamakan.

Permasalahan yang paling krusial adalah tidak mudahnya setiap individu atau masyarakat di negara manapun terutama negara-negara berkembang untuk mau hidup disiplin dan teratur di dalam menjaga pola makan, olahraga yang rutin, dan istirahat yang cukup, sebagai bentuk penyiapan diri individu masing-masing. Tenaga kesehatan atau medis dokter merupakan tulang punggung dalam memberikan edukasi dan sekaligus penanganan masyarakat yang menderita sakit dan dibantu oleh perawat bidan dan tenaga administrasi yang selalu dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan membantu masyarakat yang sedang kesulitan karena menderita penyakit tertentu.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dan berbagai data lain termasuk dari data BPS, jumlah dokter di Indonesia saat ini berjumlah lebih dari 176.000 dokter dengan tingkat spesialisasi yang beragam. Mereka terdiri dari dokter-dokter lulusan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia atau bahkan dari luar negeri yang menormalkan hidupnya di dalam melayani kesehatan masyarakat Indonesia dari pelosok hingga kota-kota besar.

photo
Seorang petugas kesehatan menyuntikan PPD test kepada pasien terduga tuberkolosis di sebuah Puskesmas di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (31/10/2022). - (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah tenaga medis di Indonesia yang meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis sebanyak 176.110 orang pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 3,3 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 170.541 orang. Melihat trennya, jumlah tenaga medis di dalam negeri sempat turun 12,1 persen menjadi 96.692 orang pada 2019. Namun, jumlah itu kembali mengalami kenaikan pada 2020 hingga tahun lalu.

Profesi tenaga medis di Indonesia merupakan profesi yang paling banyak diminati berhubung profesi ini memiliki tingkat kepercayaan masyarakat yang paling besar karena menyangkut kemanusiaan dan nyawa seseorang. Dokter secara khusus mendapatkan posisi yang sangat terhormat dan membanggakan bagi setiap keluarga yang memiliki anak seorang dokter.

Dokter dengan segala tingkat kemahirannya juga merupakan profesi yang paling tinggi tingkat pendapatannya dibandingkan dengan beberapa jenis pekerjaan lain, mengingat profesi dokter sangat berat dalam proses studinya, sehingga nilai upah yang diberikan untuk profesi dokter ini menjadi wajar lebih besar dibandingkan dengan profesi pekerjaan yang lain.

Berdasarkan wilayahnya, jumlah tenaga medis paling banyak di Jawa Barat mencapai 23.973 orang pada 2022. Jawa Timur menyusul di urutan kedua dengan 23.851 tenaga medis. Jakarta menempati urutan selanjutnya dengan 18.302 tenaga medis. Kemudian, jumlah tenaga medis di Jawa Tengah dan Sumatera Utara masing-masing sebanyak 18.302 orang dan 9.112 orang. Sementara, jumlah tenaga medis paling sedikit berada di Sulawesi Barat, yakni 512 orang. Di atasnya ada Kalimantan Utara dan Gorontalo dengan jumlah tenaga medis masing-masing sebanyak 600 orang dan 648 orang.

Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah populasi penduduk yang sangat banyak sudah barang tentu juga memiliki problematika kesehatan masyarakat yang tidak ringan sehingga di provinsi ini kebutuhan tenaga medis sangat membutuhkan. Seperti hanya Jawa Barat populasi penduduk di Jawa Timur yang juga sama-sama besar akan sangat membutuhkan tenaga medis yang signifikan.

Fluktuasi pertumbuhan jumlah tenaga dokter di Indonesia dari tahun 2018 sampai dengan 2022 dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah peristiwa pandemi Covid-19 yang banyak merenggut nyawa dokter dan juga adanya keterlambatan di dalam penyelesaian studi pendidikan kedokteran pada beberapa perguruan tinggi di Indonesia karena pemerintah saat itu menerapkan pembatasan aktivitas di luar rumah. Termasuk aktivitas pendidikan di sekolah dan kampus-kampus, yang pada akhirnya mengakibatkan jumlah dokter di Indonesia pertumbuhannya melambat dari tahun 2021 ke 2022.

Program pola hidup masyarakat sehat merupakan program yang harus dibuat oleh pemerintah di setiap lapisan masyarakat apakah masyarakat level bawah menengah ataupun atas harus memiliki keyakinan pola hidup yang sehat sebagai bentuk tindakan preventif dan juga perencanaan hidup yang sehat di masa yang akan datang. Masyarakat harus sadar bahwa setiap langkah ataupun tindakan yang direncanakan di dalam hati mereka masing-masing merupakan titik awal menuju individu yang sehat dan juga akan terbentuk masyarakat yang sehat dibandingkan dengan tidak sama sekali punya keinginan untuk hidup sehat dan akan berujung pada timbulnya banyak penyakit. Ini juga akan memberikan satu beban bagi negara di dalam penanganan masyarakat yang memiliki banyak kendala kesehatan mereka.

Program pola hidup masyarakat sehat merupakan program yang dibuat oleh pemerintah yang ditujukan untuk membentuk satu generasi ataupun pola hidup masyarakat yang menghargai kesehatan sebagai pangkal di dalam kesuksesan hidup manusia. Masyarakat dibantu oleh pemerintah melalui gemar berolahraga dan memberikan berbagai paket kebijakan yang memungkinkan setiap individu diberikan fasilitas ruang hijau sebagai sarana mereka untuk berolahraga dan memulai pola hidup sehat.

Subsidi pada berbagai macam makanan minuman serta obat-obatan yang diberikan secara reguler kepada anak-anak balita ataupun anak-anak di bawah usia lima tahun merupakan langkah awal membentuk generasi yang sehat di masa yang akan datang. Kementerian terkait yang memiliki kompetensi di dalam perencanaan pembangunan hidup masyarakat yang sehat baik kementerian keuangan Kementerian Kesehatan dan kementerian olahraga menjadi kerjasama yang akan sangat berdampak di masa yang akan datang dalam membentuk generasi yang sehat tanpa ada gangguan kesehatan secara fisik maupun mental yang serius.

Politik program pola hidup masyarakat sehat
Program pemerintah dalam membentuk masyarakat ataupun generasi yang sehat dapat dilalui melalui beberapa tahapan:
1. Program pemerintah pola hidup sehat di kalangan anak-anak balita dan di bawah 5 tahun dengan pemberian nutrisi secara reguler setiap bulan.
2. Program pemerintah pola hidup sehat di kalangan anak remaja usia dan dewasa 12-18 tahun yang bekerja sama dengan pihak sekolah melalui program olahraga secara reguler setiap pekan.
3. Program pemerintah bantuan kesehatan kepada usia dewasa dan manula melalui pemberian subsidi kesehatan melalui program jaminan sosial kesehatan.
4. Pemberian apresiasi kepada masyarakat yang telah berprestasi di tingkat lokal nasional dan internasional.

Program pemerintah pola hidup sehat di kalangan anak-anak balita di bawah 5 tahun merupakan langkah awal membentuk generasi suatu bangsa yang sehat, cerdas, dan bermartabat karena kesehatan merupakan pangkal di dalam kemakmuran dan produktivitas kerja termasuk pelaksanaan ibadah bagi masyarakat sesuai dengan pemeluk agamanya masing-masing. Masyarakat yang sehat sejak dini maka akan membentuk generasi yang disiplin yang menghargai dirinya dan selalu berpikiran positif bahwa hidup ini singkat dan hanya dengan kesehatan mereka dapat bekerja dapat menerimakan segala pikiran tenaga dan hartanya.

Sebaliknya, generasi ataupun kalangan masyarakat yang serba terbatas dari sisi kesehatan maka akan menjadi beban bukan bagi keluarga tapi juga bagi negara yang harus menstrubsidi dan memberikan perawatan yang tidak ringan baik dari segi jumlah maupun dari besi waktu yang harus dicurahkan oleh negara.

photo
Data dokter di Indonesia. - (Republika)



Politik atau siasat pola hidup sehat di kalangan anak-anak muda bukanlah sesuatu yang ringan, terutama untuk masyarakat yang memiliki banyak penduduknya yang memberi konsekuensi besar di dalam pemberian anggaran dana baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Politik anggaran kesehatan adalah penyiapan generasi di masa depan bukan sesuatu yang bersifat cepat dapat dirasakan langsung pada saat itu juga.

Politik anggaran kesehatan bagi generasi muda melalui pemberian nutrisi program pemberian obat-obatan dan penanggulangan penyakit yang bersifat massal yang biasa dihadapi oleh generasi muda sesungguhnya merupakan sebuah investasi sosial yang akan dirasakan pada beberapa dasawarsa kemudian. Investasi sumber daya manusia merupakan investasi yang bersifat jangka panjang dan dapat dirasakan oleh masyarakat maupun pemerintah setelah mereka dewasa dan produktif di dalam melaksanakan masing-masing kegiatan sesuai dengan ranah mereka masing-masing.

Pemerintah atau negara perlu membuat suatu program serta melaksanakan setiap program dengan penuh konsisten serta adanya suatu mekanisme kontrol di dalam memantau sejauh mana generasi yang diberikan berbagai macam nutrisi ataupun berbagai macam program kesehatan melalui gerakan hidup sehat. Kementerian terkait yaitu Kementerian Kesehatan yang bekerjasama dengan Kementerian olahraga memantau dan bekerja sama dengan pemerintah ataupun dinas terkait di daerah tentang program pemberian nutrisi dan pola hidup sehat melalui kegemaran olahraga yang dilaksanakan setiap sekolah, ppakah sesungguhnya sudah sesuai dengan program atau belum sesuai dengan program.

Pelaksanaan kegiatan serta pengawasan tentang sejauh mana tingkat keberhasilan program pola hidup sehat di kalangan usia dini dan remaja itu merupakan hal yang sangat prinsip.

Pemerintah bisa memantau sejauh mana tingkat stunting dan juga pertumbuhan tubuh anak-anak muda Apakah sesuai dengan harapan atau jauh dari program yang telah digariskan sebelumnya. Masyarakat yang dikatakan semakin sehat dapat terlihat dari tampilan tubuh serta sikap mental mereka dalam keseharian.

Generasi saat ini harus memiliki tingkat kesiapan mental dan tubuh yang sehat dibandingkan dengan generasi sebelumnya sebagai contoh generasi-generasi saat ini setidaknya memiliki tampilan fisik yang semakin sehat dibandingkan dengan orang tuanya dulu. Kemudian generasi hasil program hidup sehat yang telah dibuat oleh pemerintah juga lebih produktif di dalam bekerja dan semangat di dalam belajar.

Semua program gerakan hidup sehat di kalangan generasi muda tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab orang tua di rumah mengawasi anak-anak mereka untuk senantiasa pola hidup sehat seperti tidak merokok dan juga tidak melakukan aktivitas yang membahayakan secara fisik maupun mental mereka.

Program gerakan masyarakat hidup sehat harus didukung oleh setiap elemen bangsa, karena mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia. Kini setidaknya masih adatiga masalah kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi (Kemenkes RI, 2023).

Permasalahan menyangkut begitu banyaknya penduduk yang terinfeksi masalah penyakit tertentu akan banyak mengganggu aktivitas kehidupan masyarakat secara ekonomi sosial maupun politik. Masyarakat menjadi tidak produktif dan akan mengganggu aktivitas masyarakat lain ketika dalam sebuah komunitas sedemikian banyaknya orang terinfeksi penyakit tertentu seperti misalkan kolera, demam berdarah dan lain sebagainya.

Masyarakat yang tidak produktif akibat adanya gangguan infeksi penyakit tertentu bukan hanya memunculkan biaya di dalam penanganan kesembuhan mereka untuk dirawat di rumah sakit tetapi juga akan mengganggu karir serta mengganggu program-program kehidupan sosial mereka seperti sekolah dan tentunya secara keluarga akan menjadi gangguan yang tidak kecil.

Permasalahan yang dihadapi oleh sebuah negara besar seperti Indonesia adalah begitu banyaknya pertambahan kasus penyakit tidak menular misalkan seperti jantung ataupun diabetes. Permasalahan penanganan penyakit tidak menular seperti hanya penyebaran infeksi penyakit tertentu selalu berujung pada terganggunyaaAktivitas kehidupan sosial dan peribadatan masyarakat yang akan mengganggu stabilitas perekonomian sosial dan politik. Negara tidak boleh abai di dalam penanganan penyakit-penyakit yang serius meskipun tidak menular ini karena biasanya penyakit-penyakit seperti diabetes memiliki rantai hubungan secara keturunan.

photo
Penyaluran bantuan pangan penanganan stunting di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/3/2024). - (ID Food)

Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner.

GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.

Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat. GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.

Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Program GERMAS harus menjadi komitmen setiap masyarakat di Indonesia jika bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang maju sehat dan kuat secara mental spiritual dan juga secara fisik.

Program GERMAS ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat. Manusia memenuhi kebutuhan air minum harus dengan cukup tidak boleh kekurangan kemudian instalasi kesehatan masyarakat harus betul-betul mampu menjangkau lapisan masyarakat serta terciptanya suatu pemukiman layak huni bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara lebih spesifik beberapa program germas yang dibuat oleh pemerintah diantaranya mencakup tiga aspek pokok, yaitu:

1. Program Kesehatan Ibu dan Anak & Program KB
Program berikut merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak (KIA), mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana (KB) dan menghindarkan masyarakat dari kesakitan dan kecacatan, baik alat, system, fungsi proses reproduksi sehingga memungkinkan setiap hidup produktif secara biologis, sosial dan ekonomis.

2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan upaya yang dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan partisipasi serta kepedulian para pemangku kebijakan secara terencana dan terkoordinasi untuk melakukan percepatan perbaikan gizi masyarakat Indonesia yang berfokus pada 1000 hari pertama.

3. Sosialisasi dan Program Layanan Berhenti Merokok
Program sosialisasi layanan berhenti merokok merupakan satu inisiasi di pemerintah mengenai bahaya dari merokok yang berfokus membantu masyarakat untuk berhenti dalam kecanduan merokok sehingga diharapkan program pelayanan berhenti merokok ini dapat meminimalisir berbagai macam penyakit hingga kematian akibat perilaku monoko masyarakat.

Pelaksanaan program kesehatan ibu dan anak dan juga program keluarga berencana merupakan program yang komprehensif di mana ketika seorang anak itu lahir maka dia harus sehat dan juga harus terjamin kesehatan sang ibu. Kemudian pada tahapan berikutnya, kesehatan ibu dan anak ini akan sangat bergantung kepada tingkat ke taman seorang ibu yang mampu menjaga dirinya dan anaknya untuk dapat hidup sehat terutama untuk mau memberikan susu air susu Ibu (ASI) secara eksklusif kepada sang anak selama sekurang-kurangnya selama 1 tahun.

Pemberian ASI secara eksklusif sungguh merupakan suatu aktivitas yang sangat memiliki kemampuan atau kekuatan dua dimensi pertama dimensi secara fisik seorang bayi mampu terpenuhi nutrisinya langsung dari sang ibu yang melahirkan. Kemudian yang kedua adanya hubungan emosional hubungan kasih sayang sangat luar biasa yang tak dapat dinilai dengan materi ketika seorang anak mendapatkan belaian kasih sayang dari sang ibu yang telah melahirkannya.

Program keluarga berencana merupakan suatu pilihan hak asasi manusia dari keluarga yang terikat dalam suatu pernikahan. Pemilihan keluarga berencana dari pasangan suami istri merupakan pilihan yang bersifat tidak memaksa tapi merupakan suatu anjuran jika kemampuan finansial dan kemampuan secara fisik tidak memenuhi atau tidak memungkinkan seorang calon ibu untuk banyak memberikan keturunan maka pilihan keluarga berencana dengan pembatasan anak menjadi hal yang sangat masuk akal ataupun logis.

Namun demikian, pilihan seseorang atau pasangan suami istri yang berkeyakinan bahwa yang bersangkutan mampu untuk memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya dan tergolong termasuk pasangan yang subur maka ketidak mauan untuk memilih program KB merupakan hak yang perlu dihargai oleh negara atau pemerintah.

Sebagai negara yang demokratis dan perkembangan pemikiran masyarakat yang sedemikian maju pilihan-pilihan untuk menjadi anggota keluarga berencana ataupun tidak merupakan pilihan yang tidak perlu untuk diperdebatkan. Selama masyarakat ataupun pasangan suami istri memiliki keyakinan mampu secara lahir dan batin dan secara finansial tentang masa depan mereka semuanya tidak perlu untuk dikhawatirkan dan pemerintah atau negara perlu memberikan sebuah apresiasi atas pilihan masyarakat tersebut yang tidak memilih program KB.

photo
Warga melewati mural bertema Keluarga Berencana di Kampung Pucang Sawit, Solo Jawa Tengah, Senin (28/9/2020). - (Maulana Surya/ANTARA FOTO)

Pemerintah mengenai program KB lebih ditetapkan kepada masyarakat yang terbatas secara kesehatan reproduksi dan juga ada hambatan yang tidak memungkinkan untuk tidak banyak memiliki keturunan. Masyarakat yang berkeyakinan cukup tidak perlu untuk diperdebatkan yang penting anak-anak mereka dalam keadaan sehat dan negara juga seluruh kebutuhan masyarakat tentang kesehatan gizi dan masa depan seluruh bangsanya.

Program yang sangat strategis yang harus ada di sekolah negara dimanapun, termasuk di Indonesia sebagai negara yang sedang membangun adalah program perbaikan gizi bagi masyarakatnya. Kemampuan secara finansial akan sangat berpengaruh terhadap setiap individu dan keluarga untuk mampu mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Namun demikian di tengah keterbatasan tingkat pendapatan situasi yang tidak memungkinkan Setiap keluarga atau individu dan keluarga mampu untuk mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang. Negara dalam keadaan seperti ini maka wajib untuk memberikan sejumlah bantuan komponen barang nutrisi yang diberikan langsung kepada masyarakat di tingkat kota maupun di tingkat daerah demi menjamin kecukupan nilai gizi pada setiap lapisan masyarakat yang ada di negara tersebut.

Kekurangan gizi akan sangat berdampak terhadap kecerdasan dan kekuatan setiap individu dan masyarakat suatu bangsa. Kita dapat melihat ketangguhan sebuah negara yang disokong oleh seluruh sumber daya manusianya yang sehat dan kuat serta memiliki kesiapan mental dan sikap untuk mau membangun. Capaian masyarakat yang kuat secara fisik dan mental itu ada akibat atau hasil dari sebuah kecukupan gizi yang telah dikonsumsi oleh masyarakatnya selama bertahun-tahun.

Sehingga, apabila negara lengah tidak mampu memberikan asupan gizi yang cukup kepada masyarakat maka akan menjadi semacam keruntuhan secara perlahan tapi pasti. Hal ini disebabkan karena masyarakatnya lemah secara fisik dan mental dan kecerdasan sehingga mereka tidak mampu bersaing dengan masyarakat lain dan mereka ibaratnya hanya menjadi buih-buih di tengah lautan.

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi negara untuk tidak memberikan subsidi pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia demi untuk mencapai kesehatan dan keberhasilan seluruh masyarakat di masa yang akan datang. Masyarakat juga harus sadar diri bahwa dengan mengkonsumsi berbagai macam makanan minuman yang sehat serta halal sesungguhnya mereka akan mendapatkan kehidupan masa depan yang cerah yaitu masyarakat yang produktif bersaing dan membantu sesama.

Masyarakat yang tidak sadar akan kebutuhan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, maka sesungguhnya mereka sedang bertarung menuju masa depan yang suram dan akan berakhir pada keterbelakangan secara intelektual dan spiritual dan juga akan melahirkan gnerasi yang SDM tidak berkualitas karena terdampak gizi yang buruk.

Program sosialisasi dan penanganan menghentikan masyarakat yang gemar merokok juga merupakan program yang tidak ringan dan merupakan sebuah program strategis di dalam rangka mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia yang terpapar kecanduan rokok. Merokok dari berbagai macam kacamata secara syariat secara kesehatan dan sosial lebih banyak memiliki unsur negatifnya dibandingkan dengan unsur positifnya. Merokok secara syariat dalam Islam dihukumi sebagai aktivitas yang mubazir ataupun melampaui batas karena kegiatan merokok itu dapat merusak jiwa dan kesehatan fisik mereka yang nanti akan berdampak pada perilaku yang tidak baik.

Orang yang memiliki kecanduan merokok di dalam syariat Islam oleh para ulama bisa temukan sebagai masyarakat yang tidak menghargai kesehatan dirinya yang nanti akan mendapat buruk terhadap kesehatan jiwa dan nyata mereka.

Aktivitas kecanduan merokok dari sisi kesehatan sudah jelas akan sangat merugikan bagi perokok yang bersangkutan dan juga akan berdampak negatif terhadap lingkungan. Kondisi dimana keberadaan orang yang merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain yang bukan merokok alias menjadi perokok pasif. Gangguan-gangguan kesehatan secara fisik maupun secara mental sudah barang tentu akan sangat terlihat ketika seseorang itu sudah dalam kategori kecanduan merokok baik gangguan pada paru-paru jantung dan juga reproduksi.

Pemerintah dan masyarakat harus berubah bahu tentang bahaya rokok ini dan mulai dari sekarang di saat mulai dari anak-anak diberikan sosialisasi tentang bahaya rokok sehingga pada saat dewasa kelak mereka menghindari untuk menjadi perokok.

Aktivitas menghindari rokok sejak dini merupakan aktivitas yang mulia karena dari setiap uang yang dikeluarkan untuk rokok adalah sesuatu yang sangat mubazir. Program sosialisasi untuk tidak merokok akan berdampak pada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan tidak merokok dan kemudian masyarakat menghindarinya. Program sosialisasi untuk tidak merokok sejak dari kecil akan tertanam pada diri mereka bahwa rokok memiliki dampak yang jauh lebih besar di dalam penurunan tingkat kesehatan dan secara ekonomi pun aktivitas membeli rokok itu tidak efisien.

Program pemerintah untuk tidak merokok secara ekonomi akan berdampak pada pemanfaatan dana yang lebih berguna untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat dibandingkan membeli rokok.

Program edukasi bagi masyarakat untuk menghindari rokok sejak dari kecil harus menjadi semacam kampanye nasional, sehingga muncul kesadaran nasional bahwa aktivitas merokok dapat mengganggu kesehatan dan juga akan sedikit mengganggu terhadap pemanfaatan dan dana yang tidak berguna. Bagi kalangan industri yang selama ini menghasilkan rokok akan menjadikan sebagai bahan evaluasi untuk tidak lagi memproduksi rokok di Indonesia atau mengurangi pasokan di Indonesia karena sudah tidak memiliki keuntungan ketika berbisnis rokok di dalam negeri.

 

 

 

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat