Sejumlah pesawat terbang berada di apron Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (23/2/2024). | Republika/Prayogi

Ekonomi

Menhub Terus Pantau Tarif Tiket Pesawat

Harga tiket pesawat tidak boleh melebihi tarif batas atas.

JAKARTA-- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan tidak ada maskapai penerbangan yang menjual tiket melebihi tarif batas atas (TBA) selama periode mudik Lebaran 2024 ini. Hal ini disampaikan Budi Karya saat dimintai Komisi V DPR untuk memastikan tiket yang dijual sesuai tarif yang ditentukan.

Sebagaimana ketentuan, tarif tiket pesawat setiap maskapai tidak boleh melebihi TBA atau tidak di bawah Tarif Batas Bawah (TBB) beserta ketentuan tarif lainnya seperti Fuel Surcharge (FS) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, untuk menjaga momentum pemulihan penerbangan nasional.

“Saya setuju dengan apa yang disampaikan pak Ketua (Komisi V DPR Lasarus) bahwa TBA harus dicek tidak bisa dilampaui dan alhamdulillah selama masa mudik ini tidak ada TBA yang terlampaui,” kata Budi Karya dalam Rapat Kerja Persiapan Mudik dengan Komisi V DPR RI, Selasa (2/4/2024).

photo
Sejumlah calon penumpang pesawat membawa barang bawaan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (10/2/2024). - (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Sebelumnya, Kementerian Perbubungan mencermati adanya tren kenaikan harga tiket pesawat menjelang Lebaran 2024. Bahkan, sudah ada maskapai penerbangan yang membanderol harga tiket di ujung tarif batas atas TBA yang ditetapkan pemerintah.

Karena itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan para operator penerbangan untuk tidak melewati tarif batas atas dalam penjualan tiket pesawat.  Ia mengingatkan sanksi bagi maskapai yang melanggar aturan terkait tarif tiket. 

"Sanksi akan diberikan kepada operator yang melanggar aturan tarif batas atas. Komitmen dari para operator harus kita pegang, itu sebagai suatu bagian pelayanan kita kepada masyarakat," kata Budi Karya. 

Menurut data PT Angkasa Pura Indonesia, rata-rata jumlah penumpang pada masa angkutan lebaran 2024 (3 April-18 April 2024) naik 9 persen dibanding rata-rata penumpang pada hari biasa. Dari data pemesanan tiket pesawat, jumlah tertinggi terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran. 

Saat ini, mobilitas masyarakat meningkat menjelang mudik dan Lebaran Idul Fitri 2024. Muncul sejumlah keluhan berkaitan dengan harga tiket pesawat yang mahal. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menepis adanya kenaikan harga tiket pesawat.

"Nggak, itu (harga tiket naik) gosip murahan saja," kata Irfan di Jakarta, Senin (1/4/2024) malam.

Irfan menganggap pihak yang komplain di media sosial berkaitan dengan harga tiket mahal berarti bukan penumpang pesawat. Sebab, Irfan menegaskan, Garuda Indonesia tidak pernah menaikkan harga tiket karena selama ini sudah cukup mahal.

Irfan menuturkan, maskapai juga dibatasi dengan aturan Kementerian Perhubungan dalam menerapkan harga tiket melalui tarif batas bawah dan atas. "Nah batas atas yang kita tentukan. Ini sudah dari 2019 tidak pernah naik."

photo
Sejumlah pesawat udara terparkir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT), Kepulauan Riau, Sabtu (24/2/2024).  - (Republika/Prayogi)

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat adanya deflasi tarif angkutan udara pada momen Ramadhan tahun ini. Irfan menilai, jika BPS menangkap data tersebut, maka juga berkaitan dengan program yang dibuat Garuda dalam memberikan promo perjalanan pada momen Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2024.

Irfan menegaskan, sejumlah rute yang diterbangkan Garuda Indonesia juga tidak terlalu mahal dan masih seperti biasanya. Untuk itu, Irfan mengaku heran jika ada pihak yang menganggap adanya kenaikan harga tiket.

Sebelumnya, BPS mengungkapkan pada momen Ramadhan dan Lebaran 2022 dan 2023 kelompok yang biasanya paling dominan memberikan sumbangan andil inflasi pada periode tersebut biasanya adalah kelompok makanan minuman dan tembakau serta transportasi. Meskipun begitu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, kondisi pada Ramadhan tahun ini berbeda.

“Berbeda dengan kondisi historis tersebut, pada periode Ramadhan tahun ini kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi selain makanan minuman dan tembakau yang terbesar kedua adalah perawatan pribadi dan lainnya dengan adil inflasi 0,04 persen,” kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024).

Amalia menyebut, pada Ramadhan tahun ini kelompok transportasi memberikan andil inflasi yang lebih rendah yaitu sebesar 0,01 persen pada Maret 2024. Hal rersebut didorong oleh tarif angkutan udara yang pada Bulan Ramadhan 2024 ternyata mengalami deflasi sebesar 0,97 persen. 

“Terdapat 20 provinsi yang mengalami deflasi tarif angkutan udara dan 17 provinsi mengalami inflasi tarif angkutan udara. Sedangkan satu provinsi lainnya stabil,” ucap Amalia. 

Amalia mengungkapkan, penyebab tarif angkutan udara yang mengalami deflasi karena pada Maret 2024 masih sedikit masyarakat yang belum menggunakan moda angkutan udara. Lalu dari sisi dari sisi supply memang banyak maskapai yang tidak menaikkan tarinya. 

“Jadi ini tentunya ada mekanisme supply dan demand dan bahkan ada yang memberikan tarif udara lebih rendah dibandingkan Februari 2024,” ujar Amalia. Rahayu Subekti

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat