Lembah Harau | Republika/ Tahta Aidilla

Kabar Utama

Jurassic Park di Lembah Harau

Belantaranya yang masih terjaga menjadi habitat beragam spesies flora dan fauna.

Bukit-bukit cadas, pepohonan yang rimbun nan hijau, serta warna biru lunak jajaran bukit barisan yang membentang di kejauhan menyejukkan pandangan mata.

Nun di depan sana, membentang bukit-bukit cadas nan curam. Guratan-guratan hitam berpadu warna krem pada permukaannya menampilkan pesona tersendiri. Beberapa air terjun mengucur dari atas ngarai, sementara sawah-sawah pen duduk menghampar di kiri dan kanan jalan. Saat padi-padi menguning, lukisan alam ini menjadi semakin elok lagi dipandang mata.

Pemandangan itulah yang saya dapati saat menuju Lembah Harau menjelang akhir 2012. Sebuah lembah di antara jurang-jurang terjal yang menjulang hingga ketinggian ratusan meter. Lapisan penyusun benteng-benteng alam ini diperkirakan berusia puluhan juta tahun. Belantaranya yang masih terjaga menjadi habitat beragam spesies flora dan fauna.

photo
Sarasah Bunta di Lembah Harau. - (Republika/ Tahta Aidilla)

“Tempat ini membuat saya serasa berada dalam hutan di film Jurassic Park,” komentar Anggota Masyarakat Geografi Indonesia, T Bachtiar, yang saya temui beberapa waktu lalu.

Lembah Harau berada sekitar 20 km dari Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Jalan aspal menuju kawasan ini relatif mulus, sehingga dapat dicapai dengan mudah, baik menggunakan kendaraan roda dua, maupun roda empat. Cukup dengan membeli tiket masuk seharga Rp 5 ribu per kepala, pengunjung dapat menikmati keindahan alam ini dari dekat.

Tak lama setelah menembus gerbang masuk itu, sampailah saya di sebuah pertigaan. Saya lalu mengambil jalan ke arah barat, melewati Lembah Echo. Sesuai namanya, kalau kita berteriak sekeras-kerasnya dari sebuah titik di dasar lembah ini, suara kita akan terpantul, menghasilkan gema (echo) sempurna sebanyak tujuh kali. Konon, lokasi ini satu-satunya tempat di dunia yang dapat menghasilkan gema sempurna seperti ini.

Mobil terus saya lajukan, hingga akhirnya berhenti di dekat Sarasah Aka Barayun. Sebuah air terjun mengalir bak tirai putih di antara hijaunya te tumbuhan yang menempel di dinding tebing yang tinggi. Dalam bahasa penduduk setempat, kata sarasah memang berarti air terjun.

photo
Lembah Echo di Lembah Harau. - (Republika/ Tahta Aidilla)

Siang itu, saya melihat belasan anak sekolah berdiri di bawah sarasah itu. Rupanya, kawasan ini sering dijadikan semacam “tempat ritual” oleh para siswa seusai jam pelajaran sekolah. Mereka biarkan air terjun mengguyur tubuh-tubuh kurus yang masih berbalut seragam itu. Saya jadi ingat saat berkunjung ke tempat ini bersama keluarga 15 tahun silam. Waktu itu, saya juga melakukan hal serupa. Ada keasyikan tersendiri ketika derasnya air menimpa seluruh badan.

Surga bagi kera ekor panjang

Hanya beberapa meter di sebelah kiri sarasah, terdapat jenjang beton menuju lereng ngarai. Di kiri dan kanan, akar-akar pohon tampak menjuntai dan menjalar pada dinding-dinding cadas. Sambil menapaki tangga tersebut, saya menikmati segarnya udara hutan sambil ditemani kicauan burung dan suara-suara tonggeret.

Sesekali, saya juga mendengar bunyi kikikan kera ekor panjang. Kawasan ini memang menjadi surga bagi hewan primata tersebut. Mereka bergelantungan, berayun, dan melompat dari pohon ke pohon dengan bebas, sambil sesekali menyapa pengunjung dengan suaranya yang khas. Beberapa di antaranya saya lihat bergelayutan di dahan-dahan pohon sambil menggendong bayinya yang mungil. Pengunjung bisa memberi makan mereka dengan tebu yang dijajakan oleh anakanak atau warung-warung di situ.

photo
Monyet Liar di Lembah Harau. - (Republika/ Tahta Aidilla)

Mendaki tangga beberapa puluh meter ternyata cukup membuat penat tulang-tulang di kaki saya. Namun, kelelahan ini tak bernilai apa-apa bila dibandingkan dengan pemandangan yang saya dapati begitu sampai di atas lereng itu. Di depan mata, menghampar panorama Lembah Harau nan anggun. Bukit-bukit cadas, pohon-pohon rimbun nan hijau, serta warna biru lunak jajaran bukit barisan yang membentang di kejauhan, sungguh menyejukkan mata.

Tebing batu curam di kawasan Aka Barayun acap pula dijadikan sebagai lokasi panjat tebing. “Kemiringannya yang menantang mampu memacu adrenalin para peminat olahraga ekstrem ini,” ujar penduduk setempat, Adek (36 tahun).

Sekitar tiga kilometer arah timur Sarasah Aka Barayun, ada tiga buah air terjun lainnya yang kerap pula menyedot perhatian wisatawan. Masing-masing bernama Sarasah Aia Luluah, Sarasah Bunta, dan Sarasah Murai. Lokasi ketiganya berada di Jorong Lubuak Limpato Nagari Tarantang, Kecamatan Harau.

photo
Sarasah Bunta di Lembah Harau. - (Republika/ Tahta Aidilla)

Beberapa penjual makanan, pernak-pernik, dan tanaman hias berjejer di pinggir jalan tanah menuju sarasah. Ada sejumlah tanaman yang dipajang di sini, diantaranya adalah anggrek bulan, anggrek kantung, pakis monyet, dan kantung semar. “Semuanya merupakan tumbuhan asli kawasan ini,” terang Anda (34), salah satu pedagang tanaman hias.

Sisi timur Lembah Harau ini menyediakan fasilitas outbond dan bumi perkemahan. Selain itu, juga tersedia fasilitas jungle trekking buat pengunjung yang punya hobi menjelajah. Anda dapat merasakan sensasi melintasi hutan berlatarkan irama alam berupa suara air terjun, tonggeret, dan kicauan burung-burung. Di tempat ini, sering dijumpai unggas semisal burung murai, punai, kutilang, dan barabah. Suasana alami dan kesan purba yang disajikan Lembah Harau membuat saya betah berlama-lama di sini. Tak heran jika T Bachtiar menyebutnya sebagai gejala alam luar biasa yang jarang ditemukan di belahan bumi lainnya.

Disadur dari Harian Republika edisi 24 Februari 2013 dengan reportase Ahmad Islamy Djamil dan foto-foto Tahta Aidilla.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tang Lang Hingga Benteng Belanda

Integrasi selama berabad-abad antara etnis Cina dan penduduk pribumi Tangerang melahirkan akulturasi budaya yang unik.

SELENGKAPNYA

Zero Point Kota Benteng

Beragam hal unik bisa dijumpai di kawasan Pasar Lama Benteng.

SELENGKAPNYA

Mengunjungi Masjid Jami Kalipasir

Konon usianya lebih dari tiga abad.

SELENGKAPNYA