Petugas menyampaikan penjelasan kepada pengunjung saat menghadiri Green Sukuk Investor Day di Jakarta, Sabtu (16/11/2019). | ANTARA FOTO

Kabar Utama

Sukuk Wakaf Perdana Terbit

Seri wakaf selanjutnya direncanakan untuk wakif individu.

 

JAKARTA -- Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) atau sukuk wakaf telah diluncurkan oleh Kementerian Keuangan. Seri pertama sukuk wakaf ini diperuntukkan para pewakaf (muwakif) institusi.

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pegelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Dwi Irianti Hadiningdyah, mengatakan, sukuk wakaf merupakan hasil sinergi yang baik antara Kemenkeu, Kementerian Agama, Bank Indonesia, Badan Wakaf Indonesia, dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).

"Alhamdulillah berkat pertolongan Allah SWT, kerja keras dan sinergisitas banyak pihak. Meskipun melalui proses yang cukup panjang, akhirnya CWLS seri SW-001 bisa diterbitkan," kata Dwi kepada Republika, Rabu (11/3).

Dwi menyampaikan, beberapa lembaga keuangan syariah dan lembaga sosial turut serta berkontribusi dengan berwakaf melalui CWLS. Di antaranya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Bank Mandiri Syariah, Bank Permata Syariah, BNI Syariah, Baitul Maal Muamalat, Bank CIMB Niaga Syariah, Dompet Dhuafa, Bank Sinarmas Syariah, Bank Mega Syariah, Maybank Syariah, dan wakif perorangan.

 Skema pendayagunaan manfaat dibagi menjadi beberapa kategori, yakni diskonto dibayarkan sekali di awal transaksi penerbitan SW-001 dan akan digunakan oleh BWI untuk pengembangan aset wakaf baru. Seperti renovasi dan pembelian alat kesehatan guna mendukung pembangunan retina center pada Rumah Sakit Wakaf Achmad Wardi yang berlokasi di Serang, Provinsi Banten.

Kupon dibayarkan setiap bulan dan akan digunakan untuk pelayanan operasi katarak gratis bagi kaum Dhuafa di Rumah Sakit yang sama. Target jumlah Dhuafa yang dilayani selama lima tahun sebanyak 2.513 pasien. Selain itu, pengadaan mobil ambulans untuk menjangkau pasien-pasien yang jauh dari rumah sakit tersebut.

Dwi optimistis dengan penerbitan instrumen CWLS seri berikutnya. Dengan diterbitkan CWLS seri SW-001, diharapkan dapat menjadi pemicu atau gerbang pembuka untuk pengembangan investasi sosial dan wakaf produktif di Indonesia.

Untuk CWLS seri setelahnya, Dwi mengatakan, akan lebih mengacu pada ritel. Kemenkeu sedang menyiapkan infrastruktur pendukung penerbitan CWLS melalui lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang (LKS-PWU) yang akan segera diluncurkan dalam waktu dekat sambil menunggu kondisi pasar kembali stabil.

"Sedang kami persiapkan, tentunya melalui LKS-PWU ini akan jadi lebih ritel," kata Dwi.

SW-001 diluncurkan dengan cara private placement senilai Rp 50,84 miliar untuk pengembangan investasi sosial dan pemanfaatan wakaf produktif di Indonesia. Kupon atau imbal hasil investasi yang ditawarkan fixed 5,0 persen per tahun dengan tenor lima tahun.  

Badan Wakaf Indonesia Imam T Saptono menyampaikan, muwakif CWLS seri SW-001 masih didominasi oleh wakif lembaga yang umumnya bank-bank syariah. Ada pula nonbank syariah antara lain BPKH dan Dompet Dhuafa.

"Secara prinsip, sukuk wakaf ini unik karena wakif bisa berwakaf kapan pun, tidak ada masa penawaran spesifik," ungkap Imam, kemarin.

Sehingga, bila mobilisasi dana wakaf telah terkumpul sebesar Rp 50 miliar, BWI akan melakukan private placement ke surat berharga syariah negara (SBSN) melalui Kementerian Keuangan untuk kemudian diterbitkan sukuk wakaf seri berikutnya.

Ke depan, target wakit akan diperluas ke wakif perorangan. Begitupun penerima manfaatnya (mauquf alaih), akan diperluas selain RS Mata Achmad Wardi.

"Untuk sementara, yang dimanfaatkan memang hanya imbal hasil dari sukuk wakaf saja," ungkap Imam. Dalam skemanya, setelah sukuk wakaf jatuh tempo setelah lima tahun, pokok dana akan kembali kepada wakif. n

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat