Nasabah melakukan tarik tunai secara cardless atau tanpa kartu melalui mobile banking BCA Syariah di ATM BCA di Jakarta, Kamis (11/5/2023). | Republika/Edwin Dwi Putranto

Ekonomi

BCA Syariah Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp 2,7 Triliun

Pembiayaan disalurkan pada enam sektor kegiatan usaha berkelanjutan.

JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah tak mau ketinggalan dengan bank konvensional dalam menyalurkan pembiayaan berkelanjutan. Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, BCA Syariah turut menjalankan praktik bisnis dan tata kelola yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. 

"Pada tahun 2023, BCA Syariah telah menyusun kebijakan dan roadmap keuangan berkelanjutan sebagai pedoman implementasi keuangan berkelanjutan yang terarah. Sebesar 30,1 persen dari total pembiayaan yang kami salurkan merupakan pembiayaan pada sektor berkelanjutan. Ini merupakan bentuk komitmen BCA Syariah dalam menjaga keseimbangan antara people, profit, dan planet," ujar Yuli dalam konferensi pers di kantor BCA Syariah di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Tercatat hingga Desember 2023, pembiayaan berkelanjutan di BCA Syariah mencapai Rp 2,7 triliun. Pembiayaan disalurkan pada enam sektor kegiatan usaha berkelanjutan (KUB) yang terdiri atas efisiensi energi sebesar Rp 367,7 miliar, pembiayaan eco-efficient Rp 315,4 miliar, pengelolaan sumber daya hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp 195,5 miliar, pencegahan dan pengendalian polusi Rp 10,7 miliar, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan Rp 2,5 miliar, dan sektor transportasi ramah lingkungan Rp 2,3 miliar.

"Untuk target tahun ini, kami berharap bisa tumbuh 5 persen yoy," ujar Yuli.

photo
Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Yuli Melati Suryaningrum (tengah) bersama Direktur Houda Muljanti ( kiri), Direktur Lukman Hadiwijaya (kedua dari kiri), Direktur Pranata (kedua dari kanan) dan Direktur Ina Widjaja berbincang seusai media update Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2023 di Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta, Selasa (5/3/2024). BCA Syariah menutup tahun 2023 dengan laba bersih Rp153,8 miliar, tumbuh 30,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Year on Year/YoY). - (Dok Republika)

Ia sangat bersyukur karena BCA Syariah mampu melewati tantangan ekonomi dengan pencapaian kinerja yang baik dan tumbuh secara berkesinambungan. BCA Syariah juga akan tetap fokus untuk meningkatkan jumlah nasabah, baik pembiayaan maupun dana melalui penguatan infrastruktur IT, peningkatan fitur layanan dan memperkuat sinergi dengan para stakeholder. 

Pada 2023, BCA Syariah meraih laba bersih Rp 153,8 miliar, tumbuh 30,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 117,6 miliar. Peningkatan laba ditopang oleh akselerasi penyaluran pembiayaan yang tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.

“Pada 2023, total aset BCA Syariah mencapai Rp 14,5 triliun meningkat 14,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset ini didukung dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp 10,9 triliun, tumbuh 15,5 persen yoy dan penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 9, triliun, tumbuh 18,8 persen yoy," ujar Direktur BCA Syariah Pranata dalam Konferensi Pers di Kantor BCA Syariah di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Seiring dengan penyaluran pembiayaan yang meningkat, kualitas pembiayaan juga terus terjaga rendah. Rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) gross tercatat sebesar 1,04 persen dari 1,42 persen dan nett 0 persen dari sebelumnya 0,01 persen.

Rasio keuangan lainnya juga menunjukkan performa kuat BCA Syariah pada 2023. Return on Asset (ROA) dan Return of Equity (ROE) menunjukkan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya, berturut-turut mencapai sebesar 1,5 persen dan 5,2 persen. Kinerja yang baik juga ditopang oleh efisiensi operasional bank, tercermin dari BOPO yang yang berada pada posisi 78,6 persen atau membaik dari posisi yang sama di tahun sebelumnya.

photo
Nasabah menerima cinderamata usai melakukan pembukaan rekening online dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional, di Kantor Cabang BCA Syariah Jatinegara, Jakarta (04/09/2023).  - (Republika/Tahta Aidilla)

Strategi untuk mencapai pertumbuhan yang solid dan berkelanjutan di antaranya dilakukan dengan mempercepat pertumbuhan jumlah nasabah khususnya pada dana murah (Current Account Saving Account/CASA). Pranata mengatakan, untuk komposisi CASA relatif stabil di angka 3 persen.

Untuk mendukung hal tersebut, BCA Syariah mengakselerasi adopsi teknologi pada produk dan layanan yang dimiliki serta melakukan modernisasi pada infrastruktur IT sehingga mampu menjaga komposisi CASA pada 38,1 persen dari total DPK mencapai Rp 4,2 triliun.

“Kami meluncurkan fitur baru yaitu pembukaan rekening online melalui BCA Syariah Mobile. Solusi ini merupakan wujud nyata dari upaya kami dalam mendengarkan kebutuhan masyarakat untuk mengakses layanan BCA Syariah. Alhamdulillah, layanan ini disambut baik oleh masyarakat sehingga turut meningkatkan jumlah nasabah hingga 170,1 persen,” kata Pranata.

Menurutnya, perseroan akan terus menaikkan jumlah CASA dengan terus mengakselerasi adopsi teknologi pada produk dan layanan, termasuk pembukaan rekening online BCA Syariah

Adapun fungsi intermediasi perusahaan tercermin baik dengan rasio penyaluran dana (FDR) yang meningkat, mencapai 82,3 persen. Komposisi pembiayaan terbesar terdapat pada segmen pembiayaan komersial, yaitu 70,7 persen dari total pembiayaan sebesar Rp 6,3 triliun. Dilihat dari pertumbuhannya, pembiayaan konsumer mencapai pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan segmen pembiayaan lainnya yaitu sebesar 95,3 persen yoy, mencapai Rp 821 miliar.

Peningkatan signifikan pada pembiayaan konsumer  didukung oleh pengembangan fitur produk dan pemasaran yang semakin masif oleh jaringan cabang dan kolaborasi pemasaran dengan grup BCA. Penyaluran pembiayaan yang inklusif turut tercermin pada pembiayaan sektor UMKM yang komposisinya mencapai 20,2 persen dari total pembiayaan atau sebesar Rp 1,8  triliun, tumbuh 5,0 persen secara tahunan.

"Penyaluran pembiayaan yang efektif dan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian tercermin pada kualitas  pembiayaan yang terjaga rendah dan sehat. Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,04 persen dan nett 0 persen," kata Pranata.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat