Pedagang menata cabai yang dijual di kiosnya di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Ekonomi

Harga Cabai Tembus Rp 120 Ribu per Kg

Cabai menjadi komoditas yang harganya naik drastis pada tiga pekan menjelang puasa Ramadhan.

BANDUNG -- Harga cabai terpantau mengalami kenaikan di sejumlah daerah. Di Kota Bandung, Jawa Barat, harga cabai bahkan tembus di level Rp 120 ribu per kg.

Berdasarkan pantauan Republika, cabai menjadi salah satu komoditas yang harganya naik drastis pada tiga pekan menjelang puasa Ramadhan. Selain cabai, harga bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah tomat, kentang, telur ayam, dan beras.

Salah seorang pedagang sayuran, Sariah, mengungkapkan kenaikan harga cabai, tomat dan kentang sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Kenaikan harga sejumlah komoditas dikeluhkan oleh masyarakat.

"Cabai Tanjung dari Rp 100 ribu menjadi Rp 120 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp 80 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Cabai rawit merah dari Rp 80 ribu ke Rp 100 ribu per kilogram," ucap dia saat ditemui di Pasar Kosambi Bandung, Rabu (21/2/2024).

photo
Perkembangan harga rata-rata cabai merah keriting - (harga cabai )

Selain itu, harga tomat naik dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 24 ribu per kilogram. Sedangkan kentang naik dari Rp 18 ribu per kilogram menjadi Rp 22 ribu per kilogram.
"Pasokan mah banyak, tapi harganya mahal," ungkap dia.

Salah seorang pedagang telur, Ijah, mengatakan harga telur naik dari Rp 29 ribu per kilogram menjadi Rp 31 per kilogram. Ia menuturkan kenaikan harga telur sudah berlangsung sejak tiga hari terakhir. "Kalau ada bansos atau pasar murah, suka sepi yang beli telur," kata dia.

Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata cabai merah keriting secara nasional sebesar Rp 66.100 per kg pada Kamis (22/2/2024). Sedangkan pada awal Februari, harga cabai merah keriting masih sebesar Rp 48.240 per kg.

Di daerah lain, harga cabai juga terpantau melonjak di Kota Solo hingga mencapai Rp 87 ribu per kg. Dari data yang diterima dari Dinas Perdagangan Pemkot Solo, di Pasar Legi Solo, Kamis (22/2/2024), cabai merah besar kini dihargai Rp 87 ribu per kg. Sedangkan cabai merah keriting tembus di harga Rp 83 ribu per kg dan cabai rawit merah Rp 70 ribu per kg. Sebelumnya pada Senin (19/2/2024), harga cabai rawit merah masih sebesar Rp 47 ribu per kg.

Kepala Dinas Perdagangan Pemkot Solo Heru Sunardi mengungkapkan harga cabai naik menjadi di kisaran lebih dari Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan harga beras masih stabil tinggi Rp 17 ribu per/kg. 

"Tanda-tanda naik tapi masih aman. Masih di angka enam puluhan ribu per kilogram. Tapi sebenarnya amannya harga cabai itu Rp 30 ribu-Rp 35 ribu. tapi kemarin sudah mulai naik," katanya.

photo
Pedagang memilah cabai rawit di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (17/11/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Heru mengatakan, selain komoditas pertanian seperti cabai, harga bawang merah juga naik. Harga bawang naik menjadi Rp 28 ribu per kg dari beberapa hari sebelumnya yang sebesar Rp 23 ribu per kg.

Di sisi lain, Heru mengimbau masyarakat tidak panik menghadapi kenaikan harga pangan. Pasalnya, pemerintah terus berupaya mengintervensi agar harga tetap stabil dan menjaga ketersediaan stok.

"Kalau stok aman, kemarin itu harga beras naik karena panen raya mundur, sementara stok beras premium tidak melimpah," katanya.

Di Kota Bengkulu, harga cabai merah naik menjadi Rp 90 ribu per kilogram karena dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa waktu lalu. "Harga cabai merah di Kota Bengkulu sudah berangsur naik sejak lima hari lalu karena stok menipis akibat cuaca ekstrem jadi harganya sekarang cukup mahal," kata salah seorang pedagang sayuran di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu Marcell Saputra di Bengkulu.
 
Ia menyebutkan, sebelumnya harga cabai merah di Kota Bengkulu berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau Rp 85 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp 45 ribu per kilogram.

Meskipun harga cabai mengalami kenaikan, penjualannya masih stabil. Para pembeli hanya merasa kaget melihat harga cabai yang tinggi. "Kebanyakan pedagang juga terkejut, ya, dengan harga cabai mahal ini, tetapi mereka tetap membeli memang kadang-kadang mereka membelinya lebih sedikit," ujar dia.

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang Pasar Panorama Kota Bengkulu, Wiwin, bahwa harga cabai merah mengalami kenaikan akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Bengkulu sehingga ketersediaan cabai di tingkat petani menipis.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menyebutkan, perubahan cuaca seperti siang panas dan malam turun hujan yang terjadi di wilayah tersebut disebabkan oleh faktor hujan orografi.

photo
Pedagang memilah cabai rawit di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (17/11/2023).  - (Republika/Wihdan Hidayat)

"Awan akan terkumpul sehingga membentuk awan hujan yang biasanya terjadi di malam hari, hal ini biasa di hujan orografi," ungkap Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar.

Anang mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi pada Februari 2024. Pada Februari 2024, Provinsi Bengkulu mulai memasuki musim hujan sehingga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan angin kencang yang merata di wilayah tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat