Ilustrasi sekolah ayah bunda | Antara

Bodetabek

Sekolah Ayah Bunda Jadi Contoh Daerah Lain

Sekolah ayah bunda dibentuk untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam mengasuh anak.

Kota Depok disebut sebagai pionir penyelenggara sekolah ayah bunda di Indonesia. Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Nessi Annisa Handari mengatakan, sekolah yang dibentuk pada 2019 sekarang menjadi percontohan untuk diterapkan di daerah lain.

Dia menyebut rata-rata di kota atau kabupaten lain hanya memiliki sekolah khusus ayah atau bunda. Hal itu berbeda dengan Kota Depok yang sejak awal merintis pendirian sekolah ayah bunda. "Kota Depok menjadi penyelenggara pertama di Indonesia. Kami punya sekolah ayah dan bunda dan mendapat apresiasi dari kota atau kabupaten lain," ujar Nessi di Balai Kota Depok, Senin (9/3).

Menurut Nessi, sekolah ayah bunda dibentuk untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam mengasuh anak. Selain itu, program tersebut juga bertujuan meningkatkan ketahanan keluarga di Kota Depok. Tidak bisa dimungkiri, sambung dia, untuk mengasuh buah hati tidak hanya cukup dilakukan oleh bunda saja, tetapi juga perlu peran seorang ayah. "Ini juga sejalan dengan program unggulan Kota Depok, yaitu ketahanan keluarga," ujarnya.

Hingga awal tahun ini, kata Nessi, DPAPMK Kota Depok telah melaksanakan dua kali program sekolah ayah bunda yang setiap angkatan diikuti 25 peserta. Melalui kegiatan tersebut diharapkan tercipta hubungan yang harmonis antara ayah, bunda, dan anak. Dia menyebut masih ada satu kegiatan lagi untuk angkatan berikutnya yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan 2020. "Mudah-mudahan apa yang kita lakukan bisa membawa manfaat untuk Kota Depok yang lebih baik lagi," ujar Nessi.

Asisten Hukum dan Pemerintahan Kota Depok Sri Utomo mengatakan, kegiatan sekolah ayah bunda yang mengusung tema ?Ayah Bunda Berdaya Anak Bahagia? terakhir diselenggarakan pada Sabtu (7/3). Menurut dia, sekitar 25 pasangan suami-istri mengikuti kegiatan itu setelah lolos seleksi yang diadakan DPAPMK Kota Depok.

Dia menganggap seluruh alumni sekolah ayah bunda dapat mengamalkan ilmu yang didapat di keluarga maupun masyarakat. "Kami berharap mereka bisa menyampaikan pengetahuan yang diperoleh kepada orang lain demi mewujudkan keluarga yang berkualitas," kata Sri.

Sri menjelaskan, dalam sesi kelas sekolah ayah bunda, peserta diajak untuk meningkatkan kapasitas sebagai orang tua dalam berbagai bidang, seperti keterampilan, manajemen pemberdayaan keluarga, ekonomi, dan kesehatan gizi keluarga. Dia menjelaskan, kegiatan tersebut berlangsung dalam enam pertemuan yang diisi 11 narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti psikolog dan dokter.

Sri menargetkan, para peserta itu nantinya bisa ikut terlibat dalam mewujudkan program ketahanan keluarga yang digadang-gadang Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. "Di akhir kegiatan, peserta akan diwisuda sebagai wujud apresiasi karena telah mengikuti sekolah ayah bunda dengan sungguh-sungguh," ungkap Sri.

Terbaik

Berbagai program pembangunan ketahanan keluarga yang dirintis DPAPMK Kota Depok, termasuk sekolah ayah bunda, mendapatkan apresiasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Direktur Bina Ketahanan Remaja BBKKBN Eka Sulistia Ediningsih menilai program DPAPMK tersebut cukup berhasil menyebarkan pengaruh positif hingga layak diganjar penghargaan daerah terbaik.

"Sebutan the Best Creator disematkan untuk Kota Depok karena sudah memiliki banyak inovasi. Kota Depok menjadi inspirasi yang bisa ditiru daerah lain," ujar Eka di Kota Depok, belum lama ini.

Eka menuturkan, program kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Pepaya yang terletak di Pancoran Mas termasuk yang memiliki program sangat kreatif. Dalam setiap kegiatannya, sambung dia, BKR Pepaya memberikan edukasi pada keluarga dengan cara baru dan tidak memakai cara lama yang konvensional. "BKR Pepaya ini menggabungkan edukasi kepada keluarga dan remaja secara bersama-sama. Ini inspirasi yang sangat bagus sekali dan dibutuhkan generasi milenial," tuturnya.

Program lainnya, lanjut Eka, adanya sekolah pranikah yang sudah mewisuda para calon pengantin. Baik sekolah pranikah maupun ayah bunda menyasar calon orang tua dan orang tua yang sudah memiliki anak. Mereka mendapatkan materi menarik untuk diterapkan dalam keluarga. "Adanya sesi pengasuhan ayah ini keren banget karena ayah dan ibu harus bersama-sama untuk mengiringi tumbuh kembang anak agar optimal," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat