Penjaga stan menunjukkan miniatur perumahan subsidi di Cilegon Center Mall, Kota Cilegon, Banten, Minggu (2/10/2022). | ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Ekonomi

Penjualan Rumah Diproyeksikan Tumbuh 12 Persen

Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah insentif untuk mendorong sektor properti.

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) memproyeksikan pertumbuhan penjualan rumah tahun ini di angka sekitar 11-12 persen. Target tersebut didorong adanya berbagai stimulus dari pemerintah.

Pemerintah sebelumnya telah mengeluarkan insentif berupa kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga harga rumah Rp 5 miliar, insentif biaya administrasi pengurusan rumah murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp 4 juta, hingga pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.

"Stimulus-stimulus ini yang menyebabkan pertumbuhan penjualan rumah tahun ini kita harapkan mencapai 12 persen," kata Nixon, Direktur Utama BTN pada acara BTN Economy Outlook 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/1/2024).

photo
Sejumlah anak melintas di depan rumah subsidi di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/2/2022). - (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc..)

Nixon menilai, beberapa langkah stimulus yang diberikan oleh pemerintah sebagai countercyclical buffer untuk mengatasi dampak penurunan perekonomian masyarakat, telah dijalankan dengan baik oleh perbankan. Perekonomian juga telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik.

"Hal ini menjadikan sektor properti masih menjadi sektor yang dapat memberikan kontribusi banyak terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia," tuturnya.

Menurut Nixon, di tengah gejolak ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19 dan dampak perang antarnegara, perekonomian Indonesia relatif terkendali sepanjang tahun lalu. 

“Dengan capaian ini, kita tetap optimistis menghadapi tantangan perekonomian global 2024 yang masih penuh ketidakpastian," tuturnya.

Adapun beberapa tantangan yang harus dicermati di antaranya adalah krisis secara global yang ditimbulkan oleh perang Rusia dan Ukraina, pelemahan ekonomi Cina serta tensi geopolitik Timur Tengah yang menyebabkan terjadinya lonjakan harga komoditas, baik energi maupun pangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus. 

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan situasi geopolitik saat ini memang tidak begitu kondusif yang mengakibatkan beberapa kondisi fragmentasi, baik itu dari sisi politik maupun ekonomi.

"Kita mengetahui pada saat ini mungkin sedang terjadi sebuah tensi global yang semakin meningkat khususnya yang disebabkan karena adanya persaingan antara AS dan Cina, yang mana Cina saat ini telah semakin mendekati kondisi dan skala ekonomi dari AS," katanya.

Meskipun tahun 2024 masih ada perkembangan geopolitik yang menghambat namun berharap Indonesia bisa mencari peluang-peluang baru. Di sisi lain, bisnis dan usaha para nasabah prioritas BTN diharapkan bisa lebih baik lagi dan  mendapatkan dukungan dari sistem perbankan, khususnya dari Bank BTN.

photo
Pekerja beraktivitas dalam pembangunan rumah subsidi di kawasan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/2/2022). - (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc..)

Ekonom sekaligus Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI), Sunarsip mengungkapkan kinerja properti di Indonesia selama 2023 masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian domestik. Selain itu, karena ada intervensi kebijakan dari otoritas.

"Mencermati bahwa sektor properti memberikan dampak multiplier yang besar bagi perekonomian, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memberikan perhatian besar terhadap keberlanjutan pertumbuhan sektor properti," kata Sunarsip, Rabu (31/1/2024).

Dia menuturkan, sejak November 2023, pemerintah kembali mengeluarkan insentif fiskal berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP). Hal tersebut juga pernah dilakukan pada 2021-2022.

Bahkan, kata Sunarsip, cakupan insentifnya diperluas yaitu terhadap pembelian rumah pertama seharga sampai dengan Rp 5 miliar. Hanya saja, PPN-DTP adalah untuk nilai pembelian maksimal sebesar Rp 2 miliar per unit dan kebijakan tersebut berlaku hingga Desember 2024.

Sunarsip memperkirakan, kebijakan insentif fiskal berupa PPN-DTP yang dikombinasikan dengan kebijakan pelonggaran LTV akan efektif dalam meningkatkan kinerja sektor properti pada 2024. "Hal ini becermin dari pengalaman pada 2021-2022, dimana kebijakan insentif PPN-DTP terbukti meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi yang terkait dengan sektor properti, seperti sektor konstruksi dan sektor real estat serta termasuk konsumsi rumah tangga terkait perumahan serta investasi bangunan," ungkap Sunarsip.

Sunarsip melihat, meskipun kinerja sektor properti global kurang baik, tapi hal tersebut relatif tidak berpengaruh terhadap kinerja sektor properti di Indonesia. Hal tersebut antara lain disebabkan pasar properti kita belum terkoneksi dengan pasar properti global.

"Pasar properti kita relatif masih tradisional yang belum melibatkan instrumen keuangan yang global wide. Seperti misalnya, pasar properti di Indonesia belum memanfaatkan instrumen real estate investment trusts (REITs) yang dapat diperdagangkan di pasar global," tutur Sunarsip.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat