Petugas menempelkan stiker segel kotak suara saat pengemasan logistik Pemilu 2024 di gudang KPU Denpasar, Bali, Rabu (24/1/2024). | ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Ekonomi

Pemilu Diyakini Mampu Dongkrak Ekonomi Tahun Ini

Aktivitas Pemilu akan menumbuhkan PDB riil dan meningkatkan perputaran jumlah uang.

JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meyakini, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dapat menjadi momentum positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia tahun ini pun diyakini akan lebih baik dari 2023.

“Pertumbuhan ekonomi di 2023 sudah cukup kuat dan kita optimistis pada 2024 akan lebih baik lagi. Apalagi, pada kuartal I 2024 ini kita akan menyambut hajatan Pemilu, tepatnya pada 14 Februari 2024. Tentunya hal ini akan menjadi momentum positif bagi Indonesia,” kata Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam Investortrust Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Susiwijono mengatakan, perekonomian Indonesia selama delapan kuartal berturut-turut berhasil tumbuh di atas 5 persen hingga kuartal III 2023. Secara historis, menurut Susiwijono, periode Pemilu cenderung mendorong aktivitas ekonomi dalam negeri melalui belanja pemerintah dan belanja konsumsi lainnya, terutama lembaga non-profit yang melayani rumah tangga.

photo
Mahasiswa melakukan pengemasan logistik Pemilu 2024 di gudang KPU Denpasar, Bali, Rabu (24/1/2024). - (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Selain itu, aktivitas Pemilu akan menumbuhkan PDB riil dan meningkatkan perputaran jumlah uang beredar. Agenda pembangunan di 2024 juga didukung dengan fokus kebijakan APBN.

Kebijakan fiskal dirancang dengan tujuan untuk mengakselerasi target dan prioritas pembangunan nasional. Agenda transformasi ekonomi seperti hilirisasi sumber daya alam (SDA) baik hasil tambang maupun pangan, juga akan terus dilanjutkan.

“Semangat dan optimisme yang sudah dimiliki harus dilengkapi dengan strategi dan implementasi kebijakan yang didukung semua pihak. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi para pihak harus dijaga dan diperkuat karena akan menjadi kunci utama mencapai tujuan bersama yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat,” ujarnya.

Susiwijono menjelaskan, kinerja perekonomian Indonesia menjadi salah satu yang relatif kuat di antara negara sepantaran (peers country) dengan tingkat inflasi yang terkendali dan jauh di bawah rata-rata inflasi di negara berkembang.

Dirinya menilai, solidaritas perekonomian nasional terutama sekali ditopang oleh konsumsi dan investasi pembentukan modal tetap bruto yang terus tumbuh positif. Kinerja sektor eksternal juga resilien di tengah kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian.

Cadangan devisa (cadev) terus meningkat hingga mencapai Rp 146,4 miliar di akhir 2023, rasio utang luar negeri terhadap PDB masih terjaga sebesar 28,92 persen, dan kinerja neraca perdagangan juga mampu mempertahankan tren surplus selama 44 bulan secara berturut-turut.

Pemerintah mencatat aktivitas manufaktur Indonesia di level 52,5 dan terus di level ekspansif selama 28 bulan berturut-turut. "Kita ingin mendorong pertumbuhan industri manufaktur yang menjadi andalan. Di berbagai program, utamanya kita dorong industri manufaktur pengolahan, yang share-nya terhadap PDB di 2023 adalah 19,72 persen,” tutur Susiwijono.

photo
Tiga petugas mengemas logistik Pemilu 2024 di GOR Merdeka Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/1/2024). - (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Dia menambahkan, soliditas perekonomian nasional utamanya ditopang oleh konsumsi dan investasi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang terus tumbuh positif. Kinerja sektor eksternal juga resilien di tengah kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian. 

Kinerja perdagangan juga mampu mempertahankan tren surplus selama 44 bulan secara berturut-turut. Sementara, lanjut dia, realisasi investasi pada akhir 2023 tercatat mencapai sebesar Rp 1.418,9 triliun. Angka itu melampaui target Rp 1.400 triliun yang dicanangkan pada awal 2023. 

“Kemenko Perekonomian juga mengoordinasikan tentang KEK (kawasan ekonomi khusus) dan PSN (Proyek Strategis Nasional). Jadi kami tahu persis saat ini banyak investor yang menanyakan peluang berinvestasi di Indonesia," kata Susiwijono.

Ia menambahkan, para investor memang wait and see dengan hasil Pemilu nanti. Namun, mereka sudah punya rencana konkret. "Sepanjang stabilitas politik terjaga, investasi di tahun ini juga akan lebih baik,” tuturnya.
 
Mengenai investasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebelumnya mengumumkan realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun. Angka itu melampaui target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 1.400 triliun atau mencapai 101,3 persen.

Total penyerapan tenaga kerja dari investasi sepanjang tahun lalu sebanyak 1.823.543 orang. "Di tahun 2023, target kami dinaikkan Presiden menjadi Rp 1.400 triliun dan di RPJMN sebesar Rp 1.099,8 triliun dan, alhamdulillah, tercapai sebesar Rp 1.418,9 triliun," ujar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam paparan di gedung Kementerian Investasi, Jakarta, Rabu (24/1/2023).

Dia menyampaikan, realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2023 tumbuh 17,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan capaian 2022 yang mencapai Rp 1.207,2 triliun. Realisasi investasi sepanjang tahun lalu terdiri atas realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 744 triliun atau setara 52,4 persen dari total realisasi investasi, dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 674,9 triliun atau mencapai 47,6 persen. Secara tahunan, realisasi PMA 2023 tumbuh 13,7 persen, sedangkan PMDN tumbuh 22,1 persen.

Bahlil menambahkan, realisasi investasi sepanjang 2023 tersebar di lima sektor utama, yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi, pertambangan, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta industri kimia dan farmasi. Investasi sepanjang tahun lalu tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.

photo
Petugas mengemas logistik Pemilu 2024 di GOR Merdeka Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/1/2024). - (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Adapun lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia adalah Singapura, Cina, Hong Kong, Jepang, dan Malaysia. Lalu, sepanjang kuartal IV 2023, realisasi investasi mencapai Rp 365,8 triliun, tumbuh 16,2 persen secara tahunan (yoy) dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 457.895 orang.

Capaian realisasi investasi sepanjang Oktober-Desember 2023 itu terdiri atas realisasi PMA sebesar Rp 184,4 triliun (porsi 50,4 persen) dan realisasi PMDN sebesar Rp 181,4 triliun (49,6 persen). Realisasi PMA tumbuh 5,3 persen secara yoy dan realisasi PMDN tumbuh 29,9 persen yoy sepanjang periode ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat