Prayoga Risdianto, Penyandang disabilitas rungu yang berkarier menjadi penata rias. | Noer Qomariah Kusumawardhani/Republika

Gaya Hidup

Menjadi Penyandang Disabilitas, Bukan Berarti tak Boleh Mengejar Mimpi

Di dunia kerja, penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama dengan yang lainnya.

Saat ditemui Republika, makeup artist Prayoga Risdianto (30 tahun) bercerita tentang awal mula dia terjun ke dunia rias wajah. Prayoga tertarik merias wajah dari hobi melukis yang dia lakukan sejak kecil. Dia menganggap merias wajah itu seperti melukis. 

Pria penyandang disabilitas rungu ini berkecimpung di dunia makeup artist sejak tiga tahun yang lalu. “Saya baru tiga tahun yang lalu, sebab waktu kecil suka menonton Susana, makeup-nya Susana. Dari situ, saya sudah ‘Cantik makeup-nya’, makeup karakter ya, seperti itu,” ujar Prayoga, yang memiliki akun Instagram @brushedbyyoga. 

Terkait belajar merias wajah, Prayoga mendaftar dan mengikuti pelatihan di PTI. Selain itu, dia juga rajin menonton di Youtube. Saat ini, Prayoga bersyukur kliennya sudah banyak. "Alhamdulillah sudah banyak. Lewat Instagram biasanya klien itu, itu kan ada nomor telepon di situ saya cantumkan dan teman-teman dari ibu-ibu PTI,” kata dia. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Prayoga Risdianto (@brushedbyyoga)

Biasanya kliennya menggunakan jasa merias wajah Prayoga untuk bermacam-macam acara. Contohnya, perkawinan, kondangan, dan lamaran. Tarifnya pun berbeda-beda. “Biasanya saya dikasih uang cash atau melalui m-banking transfer. Biasanya itu aja sih,” kata pria yang berdomisili di Slipi, Jakarta Barat, ini.

Selain itu, ada cerita unik selama Prayoga menjadi makeup artist. Ada klien yang meminta dirias dengan riasan internasional. Contohnya, makeup Thailand, makeup Amerika, dan makeup Korea. 

“Ada orang, makeupnya mintanya internasional, makeup Thailand seperti apa, makeup Amerika seperti apa. Nah, itu aku tanya-tanya juga seperti itu. Kalau misalkan makeup Korea itu kan biasanya berbeda-beda. Tergantung permintaan klien konsepnya seperti apa,” ujarnya. 

Di sisi lain, Prayoga mengakui kurang tahu tantangan dalam menjalani profesi makeup artist. Dia merasa senang menjalankan profesi tersebut. “Pokoknya semuanya saya bawa senang. Saya merasa ya senang saja menjalankan ini semua,” katanya. 


Komitmen Jadi Perusahaan Inklusi

photo
Suasana toko cabang Alfamart Penjaringan, Jakarta, Senin (19/5). PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) melakukan penawaran umum obligasi dengan mekanisme penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp2 triliun. Obligasi yang ditawarkan ini memperoleh pemeringkatan AA- dari PT Fitch Rating Indonesia. - (Republika/Yasin Habibi)

Sebagai perusahaan inklusi, Alfamart berperan aktif dalam merangkul penyandang disabilitas dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkarya. Hingga saat ini, sudah ada 1.265 penyandang disabilitas yang bergabung sebagai karyawan dan menjadi bagian dari Alfamart.

Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu, mengungkapkan, Alfamart dan anak perusahaannya merangkul teman-teman disabilitas melalui program Alfability. Melalui program ini, Alfamart dan anak perusahaannya menempatkan penyandang disabilitas sesuai dengan kompetensi bidang pekerjaan yang berfokus pada kemampuan atau ability mereka.

"Alfability menerapkan nilai-nilai inklusi di perusahaan. Mengakomodir dan menghargai kesetaraan dan keberagaman karyawannya," ujar Tri dalam keterangan resmi yang diterima Republika pada Ahad (3/12/23), bertepatan dengan peringaran Hari Disabilitas Internasional.

Dengan penerapan nilai-nilai inklusi ini, Tri mengungkapkan, karyawan penyandang disabilitas bisa berkontribusi secara maksimal dan tanpa diskriminasi. Sehingga, para karyawan penyandang disabilitas mampu memperoleh pengalaman yang positif dalam pekerjaannya.

photo
Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2/2020). DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (saset) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/ama. - (NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO)

Alfamart, menerangkan Tri, meyakini bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama dengan yang lainnya. Keyakinan inilah yang membuat Alfamart tidak tidak pernah ragu untuk merangkul mereka.

"Yang kami lihat adalah kemampuannya, bukan hambatannya. Semua kami perlakukan sama dalam hal hak dan kewajiban sebagai karyawan. Seperti fasilitas, pengembangan skill, hingga jenjang karier," ujar Tri. 

Selain itu, Alfamart juga berkomitmen dalam mengimplementasikan amanat dari  UU no 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Undang-undang tersebut mengamanatkan kepada perusahaan swasta untuk memiliki 1 persen pekerja penyandang disabilitas dari keseluruhan pekerjanya.

Sampai 2023, ada 1.265 penyandang disabilitas yang telah menjadi bagian dari Alfamart dan anak perusahaannya. Dengan perincian, 18 karyawan tunagrahita dan tunalaras, 68 karyawan tunanetra, 647 karyawan tunadaksa, dan 532 karyawan tunaruwi.

Tri mengungkapkan, para karyawan penyandang disabilitas ditempatkan di berbagai lini, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Mereka ditempatkan mulai dari di kantor, toko, hingga gudang. 

Tak hanya dalam lingkup internal perusahaan, Alfamart juga berkomitmen mendukung penyandang disabilitas di luar lingkup internal perushaan. Komitmen ini ditunjukkan oleh Alfamart dengan memberikan bantuan untuk mitra binaan UMKM penyandang disabilitas. 

Salah satu mitra binaan UMKM penyandang disabilitas yang telah merasakan manfaat bantuan dari Alfamart adalah Asep Mugianara, selaku pemilik toko Alfamind. Asep dan para pemilik Alfamind lain telah menerima bantuan tambahan modal secara simbolis di Kota Bandung pada Ahad (3/12/23).

Asep mengungkapkan, disabilitas membuat fisiknya memiliki keterbatasan. Akan tetapi, Asep memiliki mental yang kuat untuk terus bekerja. Kehadiran Alfamind juga semakin memudahkannya untuk lebih produktif. "Keterbatasan saya mobilitas, dengan jualan lewat Alfamind, saya manfaatkan fiturnya. Seperti tidak perlu kemas barang, kirim barang ke kurir atau waktu khusus," kata Asep.

Selain menyalurkan bantuan untuk para pemilik Alfamind yang menyandang disabilitas di Kota Bandung, Alfamart juga menyalurkan bantuan ke lima kota lain. Selain itu, Tri mengungkapkan bahwa Alfamart telah memberikan bantuan sosial kepada penyandang disabilitas di Hari Disabilitas Internasional yang diperingati pada 3 Desember 2023. 

 

 
Yang kami lihat adalah kemampuannya, bukan hambatannya. 
 
TRI WASONO SUNU, Human Capital Director Alfamart. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Nyala Semangat Pekerja Disabilitas di Tengah Gemuruh Stigma

Usia batasan kerja, kerap menutup peluang bagi penyandang disabilitas untuk bisa bekerja.

SELENGKAPNYA

Mewujudkan Dunia Kerja yang Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

Perusahaan perlu tahu bahwa difabel memiliki berbagai jenis serta tingkatan.

SELENGKAPNYA