Pelajar menggunakan gawai untuk keperluan belajar di Kampung Atkari, Distrik Misol Utara, Kabupaten Raja Ampat, Kamis (4/2/2021). Jaringan Telkomsel di Papua Barat saat ini melayani sekitar 90 persen wilayah 3T dan mendukung digital lifestyle dengan mengh | ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Inovasi

Mengenal Beragam Teknologi Mewujudkan Konektivitas Internet

Starlink dan LTE sama-sama dapat menyediakan konektivitas internet broadband ke lokasi pedesaan.

Ada banyak pilihan internet nirkabel yang menyediakan akses internet di lokasi pulau terpencil dan tidak dapat diakses di dunia. Secara khusus, internet seluler dan satelit telah menjadi terobosan baru dalam akses internet pedesaan dan dapat menjadi solusi yang diperlukan masyarakat. 

Layanan internet, selama ini bisa diakses melalui satelit dan layanan broadband atau internet cepat. Starlink adalah penyedia internet satelit broadband dan memiliki konstelasi satelit orbit rendah Bumi terbesar di dunia.

Pembuatannya sudah memakan waktu satu dekade, tetapi Starlink dengan yakin menyatakan bahwa internet satelitnya berkecepatan tinggi dan latensi rendah, dengan kecepatan luar biasa antara 90 dan 97 Mbps. Kecepatan dan kinerjanya juga memadai untuk aktivitas yang menghabiskan bandwidth, seperti streaming, panggilan video, dan bermain gim. 

photo
Roket SpaceX Falcon 9 lepas landas dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral Senin, 15 Februari 2021 di Cape Canaveral, Florida. Roket tersebut membawa 60 satelit komunikasi Starlink. - (AP/Craig Bailey/Florida Today)

Ada juga add-on portabilitas untuk pelanggan yang bepergian, seperti pengguna recreational vehicle (RV). Mereka yang  tinggal di jalan pun dapat menjeda dan membatalkan jeda layanan mereka sesuai kebutuhan. 

Dilansir History-Computer, Selasa (14/11/2023), Starlink dapat menyediakan konektivitasnya ke lokasi paling terpencil di Bumi karena tidak diperlukan infrastruktur di lapangan selain pangkalan. Termasuk antena dan transceiver, serta router Wi-Fi untuk properti Anda. 

Langganan Starlink memiliki biaya bulanan tetap sebesar 75 dolar Amerika serikat (AS) dan biaya perangkat keras satu kali sebesar 530 dolar AS. Langganan ini bebas kontrak dan menawarkan jaminan uang kembali 30 hari. 

photo
Roket SpaceX Falcon 9 digambarkan dari Cocoa Beach, Florida. saat diluncurkan dari Launch Complex 40 di Cape Canaveral Space Force Station, Florida, Minggu, 4 September 2022. Misi rideshare menampilkan 51 satelit Starlink dan kendaraan transfer orbit untuk pelanggan Spaceflight Inc. (AP/MALCOLM DENEMARK/FLORIDA TODAY/Florida Tod)

Pelanggan akan menerima kit Starlink, yaitu plug-and play untuk konektivitas internet dan mencakup: pertama, Starlink base and mount. Antena ini memerlukan pemandangan langit terbuka tanpa halangan untuk menerima sinyal satelit. 

Kedua, router Wi-Fi. Starlink menyediakan router Wi-Fi 5 berpemilik untuk konektivitas berkecepatan tinggi di seluruh rumah Anda. Ketiga, kabel. Keempat, aplikasi Starlink. Aplikasi ponsel cerdas Starlink memungkinkan Anda memperbarui koneksi, menyesuaikan pengaturan, dan mendapatkan data kinerja real-time untuk koneksi internet Anda.

Broadband LTE

photo
Pekerja membongkar menara BTS (Base Transceiver Station) di Kelurahan Kedungsari, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022). BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan edukasi secara masiv kepada Perusahaan/Badan Usaha terhadap pentingnya penerapan Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan kerja karena tingginya angka kecelakaan kerja nasional yang mencapai 82 ribu kasus pada tahun 2021. - (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/YU)

Sementara itu, LTE adalah teknologi jaringan seluler yang terdiri atas spesifikasi dan standar yang dikembangkan oleh Third Generation Partnership Project (3GPP). Teknologi LTE dikembangkan dari teknologi seluler generasi ketiga yang sudah ada, khususnya Universal Mobile Telecommunications System (UMTS). 

LTE dirilis pada 2004. Meskipun LTE adalah teknologi seluler generasi ketiga, fitur-fitur canggih dari teknologi seluler LTE telah membuatnya bertahan lama hingga melampaui teknologi seluler generasi keempat. Oleh karena itu, layanan internet selalu digambarkan sebagai 4G/LTE. 

Starlink dan LTE sama-sama dapat menyediakan konektivitas internet broadband ke lokasi pedesaan tanpa memerlukan tembaga, kabel, atau fiber. Namun, kedua internet service provider (ISP) ini melakukan hal yang berbeda. 

Internet LTE menggunakan jaringan seluler untuk menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi, sementara Starlink mengirimkan koneksi internet nirkabelnya melalui konstelasi satelit orbit rendah Bumi.

photo
Petugas menyambung kabel ke sirkuit Base Transceiver Station (BTS) venue cabor voli indoor dan outdoor di Koya Koso, Muaratami, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/8/2021). Telkomsel memasang 11 Compact Mobile (COMBAT) BTS di lokasi prioritas jaringan diantaranya bandara, media center, PB PON, hotel, 47 main venue, jalan protokol, dan lokasi wisata. - (ANTARA FOTO/Indrayadi TH/aww.)

Biaya penyampaian internet seluler jauh lebih rendah karena jaringan seluler dengan jaringan stasiun induknya sudah ada dan luas. Hal ini tecermin dari rendahnya biaya berlangganan internet seluler. 

Internet satelit Starlink dilengkapi infrastruktur baru, termasuk lebih dari 3.000 satelit yang baru diluncurkan dalam tiga tahun terakhir. Ini adalah salah satu teknologi jaringan tercanggih di dunia, dengan jangkauan yang mencakup lebih dari 40 negara, jadi wajar saja jika harganya mahal. 

Keduanya juga memiliki beberapa persamaan, yakni, pertama, Starlink dan LTE nirkabel dan bertukar data menggunakan sinyal frekuensi radio dalam pita frekuensi tertentu. Kedua, Starlink dan LTE memerlukan peralatan jaringan dengan antena yang sesuai untuk mengakses internet. 

Ketiga, Starlink dan LTE dapat menyediakan jangkauan internet broadband ke properti di lokasi terpencil dan pedesaan. Keempat, konektivitas internet yang disediakan oleh Starlink dan LTE berkecepatan tinggi dan latensi rendah. 

Kelima, pelanggan dapat dengan percaya diri melakukan streaming konten daring, bermain gim, atau telekonferensi menggunakan kedua teknologi internet tersebut. Keenam, kedua layanan tersebut memiliki harga kurang dari 100 dolar AS per bulan. 

Satelit Satria-1

photo
Fadhilah Mathar selaku Direktur Utama Bakti Kominfo dalam pertemuan dengan media di Jakarta, belum lama ini mengungkapkan, akan fokus pada upaya percepatan ini mencakup pembangunan BTS, jaringan serat optik Palapa Ring, dan pengoperasian satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1. - (Dok Bakti)

Di sisi lain, Starlink direncanakan hadir di Indonesia. Penyedia internet satelit broadband tersebut berencana menawarkan layanan broadband melalui satelit di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sedangkan Indonesia juga sudah memiliki base transceiver station (BTS) dan satelit Satria-1 untuk akses internet. 

Operasional Satria-1 didukung satu stasiun bumi atau Gateway, antara lain Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura. Dilansir dari laman resmi Kominfo, Satria-1 memungkinkan layanan langsung akses internet Direct to Home (DTH), dalam hal ini langsung ke lokasi kantor pelayanan publik. 

Teknologi satelit cocok untuk lokasi remote seperti kantor pemerintahan dan sekolah yang ada di wilayah 3T. Penyediaan akses internet satelit langsung yang bisa diterima melalui V-SAT menjadi solusi.

Hal ini dimungkinkan, karena instalasi perangkat internet berbasis satelit relatif lebih cepat dibandingkan dengan pembangunan BTS atau jaringan kabel serat optik. Diperlukan perangkat Very Small Aperture Terminal (VSAT) untuk menggunakan akses internet langsung dari satelit.

Sebut saja sebagai antena parabola kecil yang menggunakan satelit untuk jalur komunikasi atau terminal telekomunikasi satelit. Umumnya, antena VSAT berdiameter antara 0,6 dan 2,4 meter. Namun, ada juga antena VSAT besar dengan panjang tiga hingga enam meter. 

Selain itu, Satria-1 memiliki kapasitas 150 Gbps yang berguna untuk memberikan akses internet di 150 ribu titik layanan publik. Dengan total kapasitas transmisi satelit sebesar 150 Gbps, setiap titik layanan akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sampai satu Mbps. 

 

 
Teknologi satelit cocok untuk lokasi remote seperti kantor pemerintahan dan sekolah yang ada di wilayah 3T. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Sektor Telekomunikasi, Jadi Andalan tapi tak Berkelanjutan

Jumlah operator ynag lebih sedikit tentu alokasi frekuensinya akan jadi lebih optimal.

SELENGKAPNYA