
Khazanah
GIP 111, Ikhtiar Jangka Panjang Muhammadiyah untuk Pendidikan
GIP 111 menjadi langkah awal bagi Muhammadiyah mendirikan
YOGYAKARTA -- Dalam rangka memperingati milad ke-111 pada 18 November 2023, Muhammadiyah meluncurkan Gerakan Infak Pendidikan (GIP) 111. Gerakan tersebut juga menjadi sebuah ikhtiar untuk meneguhkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang konsisten memberikan layanan pendidikan dan membangun pusat-pusat keunggulan.
Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Hilman Latief mengatakan, GIP 111 ini dimunculkan berkaitan pula dengan kelahiran Persyarikatan yang sejak awal tidak bisa dilepaskan dari upayanya meningkatkan layanan pendidikan yang inklusif. Muhammadiyah juga telah dan terus memeratakan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
"Termasuk bagaimana kita menjaga keberlanjutan layanan di daerah-daerah yang jauh, yang 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Begitu pula sekolah-sekolah di tempat-tempat tertentu yang masih membutuhkan dukungan, baik secara sistem maupun finansial," ujar Hilman Latief kepada Republika, Jumat (17/11/2023).
Ia menambahkan, GIP 111 juga menjadi langkah awal bagi Muhammadiyah dalam mendirikan Dana Abadi Muhammadiyah (Muhammadiyah Endowment Fund). Hal itu dimaksudkan agar ada satu sumber pendanaan yang bisa secara terus-menerus memiliki fungsi jangka panjang dalam mendukung program-program pendidikan. Bahkan, jangkauannya pun bisa diperuntukkan bagi sosial dan kemanusiaan.
Pada tahun ini, pihaknya mulai mengumpulkan dana abadi tersebut hingga pertengahan 2024 mendatang. Pengumpulannya tidak hanya berasal dari donasi warga Persyarikatan Muhammadiyah, tetapi juga dari masyarakat luas.
"Dana abadi ini terkumpul dari berbagai kelompok masyarakat melalui sumbangan, kontribusi, iuran, dan lain sebagainya di tubuh Persyarikatan Muhammadiyah. Termasuk juga bantuan dan dukungan dari amal-amal usaha, sekolah-sekolah, rumah-rumah sakit, perguruan tinggi, para guru, pekerja, pegawai, karyawan, simpatisan, dan seterusnya," kata Hilman menjelaskan.

Dana yang sudah terhimpun nantinya akan dikelola. Kemudian, hasil pengelolaan tersebut akan dioptimalkan dalam jangka waktu yang panjang. Dana tersebut nantinya tiap tahun akan disalurkan guna mendukung program-program Muhammadiyah, khususnya gerakan-gerakan di lini pendidikan, sosial, hingga kemanusiaan.
"Muhammadiyah diharapkan menjadi organisasi Islam dan atau organisasi masyarakat sipil pertama yang secara serius mempersiapkan arah pendanaan yang berkelanjutan untuk kegiatan-kegiatan pendidikan dan hal-hal yang berkaitan dengan layanan masyarakat," jelas Hilman.
Ada beberapa tujuan dari dihadirkannya GIP 111 ini oleh Muhammadiyah. Pertama, menjaga tradisi filantropi dan gerakan infak kolektif dengan tujuan khusus yang dimiliki Persyarikatan Muhammadiyah.
Kedua, GIP 111 ini diharapkan dapat menjaga layanan pendidikan, termasuk mendukung guru-guru sehingga kesejahteraan mereka dapat terjaga atau meningkat, terlebih lagi bagi mereka yang berada di wilayah 3T.
"Ke depan, diharapkan (GIP 111) bisa menjaga layanan dan dukungan untuk guru-guru sekolah, mulai dari TK, SD, ataupun di daerah-daerah terpencil yang memang pendapatannya kurang mendukung peran mereka sebagai pendidik. Kami ingin meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesejahteraan guru," ucap Hilman.
Menurut dia, saat ini belum semua guru di Tanah Air memperoleh dukungan yang inklusif dari pemerintah. Masih banyak guru yang belum sejahtera karena pendapatannya masih jauh dari standar, padahal dedikasi mereka dalam mendidik generasi Indonesia tidak mungkin dipandang sebelah mata.

Melihat kondisi ini, Muhammadiyah merasa terpanggil untuk memberikan dukungan terhadap dunia pendidikan, khususnya para guru. Hal itu dengan tujuan, memastikan layanan pendidikan dan kesejahteraan guru-guru terpenuhi. Pada saat yang sama, GIP 111 diwujudkan dalam rangka menjaga keberlanjutan peran Muhammadiyah yang kini berusia lebih satu abad.
"Mungkin Muhammadiyah belum bisa sepenuhnya ke arah sana, menjangkau seluruh guru di Indonesia. Namun, (GIP 111) ini ikhtiar Muhammadiyah untuk setidaknya suatu saat bila endowment fund ini bisa berkembang, dukungan terhadap pada pendidik itu bisa lebih besar," jelas Hilman.
PP Muhammadiyah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan melalui GIP 111. Pihaknya tidak hanya mengajak warga Persyarikatan, tetapi juga masyarakat umum tanpa terkecuali.
"Kami mengundang simpatisan, seluruh elemen masyarakat, termasuk orang-orang yang menjadi stakeholder dan mengetahui peran-peran Muhammadiyah di bidang pendidikan, untuk bisa berkontribusi. Ini merupakan sebuah gerakan kolektif," ucapnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Melalui Global Forum for Climate Change, Muhammadiyah Ajak Dunia Bergerak
Global Forum for Climate Change menjadi sebuah langkah nyata Muhammadiyah berbuat untuk mendukung pelestarian lingkungan.
SELENGKAPNYAKiprah 111 tahun Muhammadiyah, Tunjukkan Eksistensi Dalam Kemajuan Pendidikan
Muhammadiyah hingga kini memiliki 172 perguruan tinggi dan ribuan sekolah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
SELENGKAPNYAMuhammadiyah Climate Center Jadi Ikhtiar Dalam Menyelamatkan Semesta
Peluncuran Muhammadiyah Climate Center sejalan dengan tema Milad ke-111 Muhammadiyah, yakni Ikhtiar Menyelamatkan Semesta.
SELENGKAPNYA