Petinju Indonesia Ongen Saknosiwi (kiri) ditetapkan sebagai pemenang atas petinju Thailand Jirawat Thammachot pada pertarungan kelas bulu yang bertajuk MPRO Evolution Fight Series 2022 di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Ongen meraih kemenangan k | ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Gaya Hidup

Kontroversi Kemenangan El Rumi, Bagaimana Aturan di Olahraga Tinju?

Pertandingan tinju juga bisa berakhir seri.

Kemenangan El Rumi dari Jefri Nichol dalam pertandingan tinju bertajuk Superstar Knockout di Mahaka Square Jakarta, yang digelar Rans Entertainment, Jumat (17/11/2023), menjadi kontroversial di mata warganet. Sebagian warganet menganggap Jefri yang layak menang, sebaliknya ada pula yang menilai keputusan juri sudah tepat.

Pertandingan ini berlangsung empat ronde, di mana Jefri mendapat nilai 38, 37, dan 37. El mendapat nilai 38, 39, dan 39. Akan tetapi, hasil ini dianggap membuat kaget.

Sebagian orang masih melihat tinju sebagai olahraga di mana pesertanya hanya saling memukul, kemudian salah satu jatuh dan kalah. Tapi, sejatinya olahraga yang satu ini juga memerlukan kejelian, ketepatan, dan poin yang dikumpulkan dari hasil pengamatan para juri. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by RANS Sportainment (@rans.sportainment)

Dikutip dari laman Dazn, Sabtu (18/11/2023), dalam tinju profesional, pertarungan dapat berlangsung hingga 12 ronde berdurasi tiga menit, dengan jeda satu menit di antara setiap ronde. Cara menyerangnya, yaitu dengan memukul dengan tangan dikepal, dilarang melayangkan pukulan ke bagian bawah ikat pinggang atau bagian belakang kepala dan leher lawan.

Lawan tidak bisa dipukul saat mereka terjatuh. Jika seorang petinju terkena pukulan rendah, mereka dapat diberikan waktu hingga lima menit untuk pulih.

Bagaimana cara memenangkan pertandingan tinju profesional?

Ada tiga cara untuk memenangkan pertandingan tinju profesional.

Metode 1: KO

Pemain akan tersingkir jika dijatuhkan oleh lawannya dan tidak dapat bangkit dalam waktu 10 detik.

photo
Petinju Indonesia Ongen Saknosiwi (kiri) memukul petinju Thailand Jirawat Thammachot pada pertarungan kelas bulu yang bertajuk MPRO Evolution Fight Series 2022 di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Ongen meraih kemenangan knockout (KO) atas Thammachot pada ronde kedua. - (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak Ax)

Metode 2: KO teknis

Hal ini dicapai dengan petinju yang menunjukkan ketidakmampuan untuk melanjutkan, atau wasit, tim pojok atau staf medis menarik petinju tersebut keluar dari kontes sebelum jarak yang dijadwalkan berakhir.

Metode 3: Kartu penilaian juri

Selama pertarungan tinju profesional, sering kali ada tiga juri di tepi ring yang memberikan skor kepada petarung yang mereka rasa telah memenangkan setiap ronde.

Jika pertandingan tidak dapat diputuskan dengan KO, KO teknis atau diskualifikasi, bergantung petarung mana yang mendapat skor tertinggi di kartu skor juri. Jika ketiga ofisial sepakat mengenai siapa yang memenangkan pertarungan, hal tersebut dianggap sebagai keputusan dengan suara bulat. Keputusan terpisah dinyatakan jika dua juri menilai pertarungan menguntungkan petinju.

Bisakah pertandingan tinju profesional berakhir seri?

photo
Petinju Indonesia Daud Yordan (tengah) melakukan selebrasi seusai mengalahkan petinju Thailand Panya Uthok pada pertarungan WBC Asian Boxing Council Silver kelas ringan super di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Daud Yordan mempertahankan sabuk juara WBC Asian Boxing Council Silver kelas ringan super setelah menang TKO atas Panya Uthok di ronde keenam. - (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jika salah satu juri unggul atas petinju A, juri lainnya unggul atas petinju B, dan juri ketiga mencetak skor sebagai seri, hasil keseluruhannya adalah seri (juga dikenal sebagai 'split draw').

Jika ketiga juri menghasilkan angka yang sama, itu juga dianggap seri ('unimous draw'). Ada juga hasil imbang mayoritas jika dua dari tiga juri bertanding imbang tetapi juri ketiga unggul atas petinju A, keunggulan tipis seperti itu tidak cukup bagi petinju A untuk dinyatakan sebagai pemenang.

Bisakah petinju didiskualifikasi saat bertarung?

photo
Petinju Yugolio Nelson (kanan) beradu pukul dengan petinju Rizal Ravarela (kiri) dalam acara Street Boxing di KPJ Boxing Camp, Bulungan, Jakarta, Ahad (26/2/2023). Kegiatan yang diselenggarakan Ditlantas Polda Metro Jaya tersebut bertujuan untuk menghilangkan kenakalan remaja, seperti tawuran dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang serta menyalurkan minat, bakat dan sportivitas melalui olahraga tinju. - (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Diskualifikasi dapat terjadi dalam tinju jika salah satu atau kedua petarung melakukan pelanggaran terhadap lawan atau melanggar peraturan. Petinju yang didiskualifikasi secara otomatis akan kalah dalam kontes, tetapi jika kedua petinju didiskualifikasi, pertarungan tersebut dinyatakan tidak ada kontes.

Mayoritas diskualifikasi terjadi karena pelanggaran berulang yang disengaja seperti menanduk, pukulan rendah, dan menggigit. Sering kali wasit akan memberikan peringatan lisan kepada seorang petarung jika mereka melihat pelanggaran peraturan sebelum menerapkan diskualifikasi.

 

 

 

Mayoritas diskualifikasi terjadi karena pelanggaran berulang yang disengaja.

 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat