Dokter Spesialis Mata dan Ketua Dry Eye Service JEC Eye Hospitals and Clinics Nina Asrini Noor (tengah) sedang menjalankan terapi E-eye Intense Pulse Light (IPL) untuk memperbaiki kualitas lapisan minyak air mata pada pasien di Rumah Sakit Mata JEC di K | Republika/ Tahta Aidilla

Medika

Jaga Kesehatan Mata dengan Hati-hati Menggunakan Obat Tetes

Memiliki mata merah dan tampak marah bukanlah hal yang normal.

Kesehatan mata sering kali diabaikan. Banyak orang Amerika Serikat (AS) yang melewatkan pemeriksaan mata tahunan mereka. 

Dari mereka yang dianggap berisiko tinggi kehilangan penglihatan, yaitu sekitar empat dari 10 orang Amerika, 40 persen tidak memeriksakan mata mereka dalam satu tahun terakhir. Itu menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC)

“Baru setelah Anda memiliki masalah pada mata Anda barulah Anda benar-benar bersyukur atas penglihatan Anda,” kata dr Michelle Holmes, ahli optometri di Pacific Neuroscience Institute di Santa Monica, California, dilansir HuffPost, Jumat (17/11/2023). 

photo
Pemeriksaan Mata Anak Gratis. Petugas kesehatan dari Rumah Sakit Mata Dr Yap memeriksa mata anak-ana saat Festival Republika 2019 di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (31/12). Seratus anak-anak dan remaja mendapatkan pemeriksaan dan pemberian kacamata secara gratis. Untuk kacamata diberikan secara gratis kepada anak-anak usai menjalani tes mata. - (Republika/ Wihdan)

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melindungi kesehatan mata, yakni mengikuti pemeriksaan mata tahunan, memakai kacamata hitam untuk melindungi mata Anda dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya, dan menghindari penggunaan lensa kontak saat tidur atau di kolam renang, dan masih banyak lagi. 

Tetapi ada satu kebiasaan yang tidak boleh Anda lakukan, meskipun itu tampak seperti perawatan mata. Kebiasaan tersebut adalah jangan menggunakan obat pemutih mata atau pereda mata merah. 

Holmes mengatakan kepada HuffPost, kekhawatiran dia terhadap jenis obat tetes mata tersebut adalah bahwa obat tetes mata yang memutihkan mata dapat digunakan oleh seseorang untuk menutupi kemerahan dan sering kali kemerahan tersebut merupakan gejala dari beberapa kondisi mendasar yang lebih serius. 

Saat mata Anda teriritasi, seperti mata merah atau alergi tertentu, pembuluh darah yang terletak di bagian depan mata akan membesar dan membengkak. “Itulah yang menyebabkan bagian putih mata terlihat merah dan marah,” jelas Holmes. 

Menurut dia, pembuluh darah tersebut memiliki tujuan penting. Ketika meradang, itu menandakan ada sesuatu yang salah. Hal ini dapat disebabkan oleh masalah ringan, seperti pilek atau debu pada mata, atau mungkin merupakan gejala dari kondisi kesehatan yang lebih serius seperti infeksi, glaukoma, atau abrasi kornea. 

Holmes juga menjelaskan, memiliki mata merah dan tampak marah bukanlah hal yang normal. Obat tetes merah menargetkan pembuluh darah ini untuk menyempitkan dan meminimalkan tampilannya.

Untuk sementara, obat ini membuat mata menjadi putih kembali, tapi obat tetes ini dapat menutupi masalah yang ada. ”Ini mungkin membuat Anda berpikir semuanya baik-baik saja dengan mata Anda, padahal sebenarnya ada sesuatu yang cukup serius yang sedang terjadi,” kata Holmes.

photo
Dokter memeriksa mata seorang lansia saat safari kesehatan di Denpasar, Bali, Sabtu (13/5/2023). Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kota Denpasar bekerja sama dengan Rumah Sakit Mata Ramata tersebut untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan mata secara gratis. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp. - ( ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Dia menambahkan, itu hanya pertolongan luka, bukan perbaikan. Kemerahan itu dapat membantu dokter mata Anda mendeteksi penyakit mata. Pada kondisi mata tertentu, waktu adalah hal yang sangat penting. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi, termasuk infeksi, dan, dalam kasus serius, kehilangan penglihatan. 

Belum lagi, penurunan ini dapat menyebabkan efek rebound. “Saat obat tetes mata habis dan nutrisi serta oksigen mulai mengalir kembali melalui pembuluh darah, pembuluh darah sebenarnya akan membesar dan membengkak lebih dari sebelumnya,” ujar Holmes. 

Orang-orang kemudian dapat terjebak dalam sebuah siklus, yakni mata mereka tampak merah dan teriritasi, lalu mereka menggunakan obat tetes pereda kemerahan yang memberikan bantuan sementara. 

Namun, kemudian kemerahannya muncul kembali, kali ini bahkan lebih buruk dan mereka menggunakan obat tetes tersebut lagi. Dalam beberapa kasus, orang menjadi bergantung pada obat tetes mata merah dan masalah kesehatan yang mendasarinya tidak pernah diatasi, kata Holmes. 

Ada solusi lain yang bisa Anda gunakan. Setiap kali seorang pasien memberi tahu Holmes bahwa mereka menggunakan obat tetes pemutih mata, dia menyarankan agar mereka memilih untuk menggunakan pelumas air mata buatan. 

Holmes juga menganjurkan menggunakan obat tetes bebas pengawetan karena lebih lembut di mata. Produk-produk ini umumnya dianggap sebagai jenis obat tetes mata bebas pengawet yang paling aman. 

Jika mata Anda merah dan teriritasi, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan mata. Bahkan jika Anda menghubungi klinik mata setempat, resepsionis harus dapat menentukan prioritas kemerahan, dan menentukan apakah Anda memerlukan perawatan atau tes lanjutan, serta merekomendasikan obat tetes mata yang aman dan efektif. 

 

 

Sering kali, penyebab kemerahan dapat ditentukan dan diatasi secara lebih efektif jika penyebabnya diketahui

MICHELLE HOLMES, Ahli optometri di Pacific Neuroscience Institute di Santa Monica, California

SHARE    

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat