Pedagang menunjukkan rempah-rempah dagangannya di Pasar Ciroyom, Kota Bandung, Senin (16/3). Menurut pedagang pasca merebaknya virus Corona (Covid-19) di Indonesia berbagai jenis rempah seperti jahe, kunyit, temulawak yang bermanfaat untuk meningkatkan da | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Medika

Manfaat tak Main-main dari Temulawak

Temulawak juga terbukti dapat meningkatkan berat badan pada anak.

Indonesia memiliki ragam herbal yang bermanfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah temulawak. Ketua Umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia) Dr (Cand) dr Inggrid Tania, MSi memaparkan khasiat temulawak yang menurut pengalaman empirik bangsa Indonesia pengetahuannya diwariskan turun-temurun dari nenek moyang hingga ke generasi selanjutnya sangat beragam. 

Berbagai khasiat kesehatan temulawak di antaranya dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki nafsu makan, dan memelihara fungsi hati. "Contoh riwayat pengalaman empirik di Rembang dan Blora. Wabah virus influenza (flu spanyol, Red) pernah melanda Indonesia pada 1918, jamu yang dipakai masyarakat pada saat itu adalah jamu cabai puyang dan jamu temulawak," ungkapnya dalam acara talkshow bertajuk “Perjalanan Temulawak (Curcuma Xanthorrhizae) untuk Sehatkan Bangsa:  Dari Benih Hingga Sampai ke Pasien”, Kamis (9/11/2023).

Selain itu, lanjut Inggrid, pada masa pandemi, sebagian masyarakat Indonesia juga mengkonsumsi temulawak sebagai imunostimulan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. "Temulawak termasuk dalam pedoman penggunaan herbal dan suplemen kesehatan dalam menghadapi Covid-19 di Indonesia yang dikeluarkan oleh BPOM RI," ungkapnya.  

Bukan hanya itu, ungkap Inggrid, temulawak juga terbukti dapat meningkatkan berat badan pada anak. Temulawak bersifat koreletik yang mampu mempercepat sekresi atau pelepasan empedu. 

Temulawak juga mampu mempercepat pengosongan lambung, mengoptimalkan kerja enzim pencernaan, hingga melancarkan proses pencernaan dan penyerapan lemak di usus. Hal tersebut memicu pelepasan berbagai hormon yang meregulasi peningkatan nafsu makan.

Melalui peningkatan nafsu makan pada anak, temulawak terbukti dapat meningkatkan berat badan (BB) pada anak dengan BB kurang. Dengan demikian, kita dapat menurunkan risiko stunting pada anak dengan tercapainya BB anak yang normal. “Dengan tercapainya berat badan normal pada anak, maka kita dapat menurunkan risiko stunting,” kata Inggrid. 

 

Tiga Masalah Gizi 

Masalah gizi masih banyak terjadi di Indonesia. Menurut Vice President R&D, Regulatory Medical Affairs Soho Global Health, Dr Ir Raphael Aswin Susilowidodo ST MSi CIP IPU mengatakan, sampai saat ini, Indonesia masih mengalami tiga permasalahan gizi atau triple burden, dalam tumbuh kembang anak.

Pertama, permasalahan kurang gizi, di mana 21,6 persen anak Indonesia mengalami stunting. Kedua, masalah defisiensi mikronutrien, di mana 95,5 persen anak Indonesia kekurangan asupan vitamin dan mineral dari buah dan sayuran. 

Ketiga, masalah obesitas, di mana 3,5 persen anak Indonesia mengalami kelebihan berat badan. Selain itu, lanjutnya, masyarakat Indonesia perlu menjaga kesehatan hati karena perubahan gaya hidup modern ataupun karena konsumsi obat-obatan yang cukup banyak pada pasien kronik, berpotensi memicu penyakit hati di kemudian hari. 

Seriusnya masalah ini ditandai dengan meningkatnya penyakit hati di Indonesia. "Penyebabnya paling banyak karena perlemakan hati, yaitu sampai dengan 40 persen. Selain itu, hepatitis B dan C masing-masing menyumbang 30 persen dan 15 persen," jelasnya dalam kesempatan yang sama.  

Sebagai perusahaan farmasi yang telah hadir lebih dari 70 tahun di Indonesia, Soho memiliki komitmen untuk mengembangkan obat berbahan alam atau herbal guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Termasuk mengatasi permasalahan gizi dan menjaga kesehatan hati, yakni dengan menyajikan produk dengan efek samping yang lebih rendah dan didukung studi empiris.

Raphael menjelaskan, Soho mengembangkan banyak produk berbasis temulawak, di antaranya Curcuma Plus, Curcuma Force, dan Curvit. Keberhasilan pengembangan produk berbasis temulawak ini tentu tidak lepas dari peranan tim riset dan pengembangan yang dilakukan dalam menjaga setiap proses produksinya dengan baik. 

Mulai dari, pemilihan bahan baku, formulasi, sampai ke pengujian ilmiah. “Produk-produk Soho menggunakan temulawak kualitas tinggi yang terstandar," paparnya.

Curcuma Plus sebagai multivitamin anak yang telah lebih dari 25 tahun hadir, dikenal bermanfaat untuk nafsu makan anak. Curcuma Plus memiliki kandungan Omega 3 dari Minyak ikan kod, Kalsium, Vitamin D, multivitamin dan mineral, serta ekstrak buah dan sayur. 

Lebih jauh ia menjelaskan, Soho juga menghadirkan Soho Center of Excellence in Herbal Research (SCEHR) yang fokus pada penelitian dan budi daya tanaman obat guna menciptakan nilai tambah bagi pasien dan masyarakat. “SCEHR memiliki fasilitas laboratorium penelitian serta perkebunan dimana SOHO Group berusaha untuk mengembangkan dan menyempurnakan galur temulawak dan metodologi pertumbuhan,” ujar Raphael. 

Soho juga menerapkan konsep seed to patient untuk Temulawak yang merupakan bahan inti dari produk Curcuma. Seed to patient adalah metode di mana semua proses yang terlibat dalam pembudidayaan dan proses produksi obat herbal dikontrol ketat untuk mengurangi variabilitas ini. Konsep ini merupakan pendekatan holistik untuk penelitian yang berfokus pada setiap tahapan siklus produk dari hulu ke hilir.

 

 
Indonesia masih mengalami tiga permasalahan gizi atau triple burden, dalam tumbuh kembang anak
 
DR IR RAPHAEL ASWIN SUSILOWIDODO, Vice President R&D, Regulatory Medical Affairs Soho Global Health
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Erick Thohir: Orang Tua Harus Mendekatkan Diri pada Anak

Satu dari tiga anak remaja mengalami masalah kejiwaan.

SELENGKAPNYA

Wapres: Terus Prioritaskan Penanganan Stunting

Pemerintah akan mengakomodasi usulan tambahan lima provinsi prioritas penanggulangan stunting.

SELENGKAPNYA

Belajar dari Kesuksesan Kabupaten Labura Mengatasi Stunting

Dengan modal kekompakan, Labura dapat menurunkan prevalensi stunting sebesar 23,6 persen

SELENGKAPNYA