SURABAYA, 28/10 - PEDULI KANKER. Seorang perempuan brosur tentang kanker payudara yang dibagikan bersama bunga, saat acara Breast Talk di Tunjungan Plasa Surabaya, Minggu (28/10). Kegiatan yang digelar mahasiswa Ilmu Komunikasi UK Petra bekerjasama dengan | ANTARA

Medika

Kawat Bra dan Kanker Payudara

Lakukan screening rutin agar dapat meningkatkan potensi Anda untuk mendeteksi kehadiran kanker sedini mungkin.

Kanker payudara hingga saat ini masih menjadi jenis kanker dengan tingkat kasus tertinggi di dunia. Kanker satu ini merupakan kanker yang timbul di area payudara ketika sel-sel di payudara mengalami pertumbuhan secara abnormal dan bermutasi, hingga membentuk sebuah gumpalan daging yang disebut tumor atau kanker.

Konsultan onkologi Eka Hospital Bekasi, dr Budi Harapan Siregar, Sp B (K) Onk mengatakan, kanker ini terus dinobatkan sebagai jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. World Health Organization (WHO) mencatat, ada sekitar 2.3 juta orang terdiagnosis menderita kanker payudara dan 685 ribu kematian secara global per 2020.

Ini tentu membuat kanker payudara menjadi salah satu kanker yang paling mendapatkan sorotan di mata publik. Meski kesadaran akan kanker payudara sudah meningkat dibandingkan sebelumnya, ini juga telah membuat banyak mitos dan fakta yang beredar memberikan informasi-informasi mengenai kanker payudara.

photo
Komunitas Warriors, Survivors Kanker Payudara Lovepink, menggelar parade kampanye kanker payudara saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (15/10/2023). Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang diperingati setiap Oktober sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker payudara dan deteksi dini untuk mencegah penyakit kanker payudara. - (Republika/Thoudy Badai)

Salah satu mitos yang beredar di dalam masyarakat yaitu kanker payudara hanya terjadi pada perempuan. "Nyatanya, kanker payudara juga bisa terjadi pada laki-laki meski risikonya jauh lebih kecil dibandingkan wanita," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (30/10/2023).

Tidak berhenti di situ, ada juga mitos yang beredar bahwa penggunaan bra dengan kawat merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Ia menjelaskan, penggunaan bra dengan kawat dinilai lebih baik dalam menahan payudara karena sifatnya yang lebih ketat dan kencang.

Namun, apakah benar anggapan bahwa penggunaannya bisa menyebabkan kanker payudara? "Untuk orang yang memiliki riwayat kanker payudara, mungkin akan merasa resah ketika mendengar informasi jika penggunaan bra kawat bisa sebabkan kanker payudara," ujarnya.

photo
SURABAYA, 28/10 - PEDULI KANKER. Seorang perempuan membatik di atas media bra, saat acara Breast Talk di Tunjungan Plasa Surabaya, Ahad (28/10). Kegiatan yang digelar mahasiswa Ilmu Komunikasi UK Petra bekerja sama dengan Reach to Recovery Surabaya, dalam rangka Bulan Peduli Kanker Payudara. FOTO ANTARA/Eric Ireng/ed/pd/12 - (ANTARA)

Anggapan ini datang karena penggunaan bra kawat yang ketat bisa menjadi pemicu dari kanker. Meski sudah beredar di masyarakat, dia melanjutkan, anggapan ini hanyalah sebuah mitos.

"Penggunaan bra yang ketat mungkin bisa menimbulkan rasa nyeri jika terlalu sering dikenakan, tapi hal tersebut tidak dipercaya, cukup kuat dalam menyebabkan kanker," ujarnya.

Tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk bisa membuktikan jika bra kawat menyebabkan kanker payudara. Seluruh wanita memiliki risiko untuk mengalami kanker payudara. Oleh sebab itu, penting bagi seluruh wanita untuk memahami apa yang menjadi faktor penyebab kanker payudara yang sebenarnya dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

Salah satunya dengan melakukan skrining payudara dengan SADARI atau dengan USG payudara secara berkala. Lalu, apa penyebab sebenarnya dari kanker payudara?

photo
Komunitas Warriors, Survivors Kanker Payudara Lovepink menggelar parade kampanye kanker payudara saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (15/10/2023). Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang diperingati setiap Oktober sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker payudara dan deteksi dini untuk mencegah penyakit kanker payudara. - (Republika/Thoudy Badai)

Kanker disebabkan karena adanya mutasi dalam sel-sel di tubuh kita dan menyebabkan sel tersebut tumbuh secara abnormal. Sehingga pada kanker payudara ada terjadinya mutasi pada sel-sel yang ada di payudara.

Ada banyak faktor yang dipercaya dapat meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengidap kanker payudara, seperti:

1. Faktor genetik

Memiliki ibu, nenek, atau keluarga dekat dengan riwayat kanker payudara.

2. Umur

Semakin tua seseorang maka semakin tinggi juga risiko mereka mengalami kanker payudara.

3. Riwayat Kesehatan

Riwayat pengobatan tertentu seperti pengobatan radioterapi (radiasi) dan pengobatan terapi hormon. Sistem reproduksi, wanita yang mengalami menstruasi lebih awal atau menopause lebih lama juga diketahui lebih berisiko mengalami kanker payudara.

4. Berat badan

Wanita yang memiliki berat badan berlebih akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker payudara.

Cegah Sebelum Terjadi

photo
Warga mengikuti Pink Parade di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/10/2018). Kegiatan yang diikuti ratusan peserta itu merupakan kampanye gerakan melawan kanker payudara. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj. - (ANTARA FOTO)

Kanker adalah hal yang tidak bisa kita prediksi kehadirannya. Namun, bisa kita deteksi sedini mungkin kedatangannya sehingga bentuk penanganan yang dilakukan juga semakin mudah.

Konsultan onkologi Eka Hospital Bekasi, dr Budi Harapan Siregar, Sp.B (K)Onk, mengatakan, kanker payudara bisa dideteksi dengan melakukan SADARI atau perikSA payuDAra sendiRI, yaitu metode pemeriksaan payudara secara mandiri dengan meraba dan mendeteksi adanya benjolan atau tekstur yang tidak normal.

Metode SADARI akan sangat berguna bagi Anda yang memiliki risiko kanker payudara karena pelaksanaan metode ini cukup efektif untuk dilakukan. Anda dapat melakukan SADARI pada saat masih menstruasi pada hari ketujuh sampai 10 hari setelah hari pertama menstruasi.

Biaya Pengobatan Kanker di Indonesia - (Republika)

  ​

"Metode ini dilakukan dengan meraba area payudara menggunakan telapak tangan untuk mendeteksi secara awal kondisi payudara apakah ada benjolan, perubahan tekstur, hingga warna yang abnormal," ujarnya.

Anda bisa melakukan metode SADARI pada saat mandi, bercermin, atau sebelum tidur. Dengan melakukan ini secara rutin, Anda bisa berkesempatan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini dan sehingga dokter dapat menangani lebih cepat dengan penanganan tepat.

Namun, jika kanker payudara sudah telanjur membesar, bahkan menyebar ke organ lain, pengobatan lebih lanjut mungkin harus dilakukan, seperti radioterapi juga kemoterapi.

Selain itu, kanker payudara juga dapat diturunkan risikonya dengan mulai menerapkan hidup sehat, seperti:

1. Menjaga berat badan, dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi kalori dan memperbanyak makanan bergizi.

2. Rutin berolahraga, setidaknya 30 menit per hari untuk menjaga tubuh tetap aktif.

3. Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol.

4. Menyusui dipercaya menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan risiko Anda dari kanker payudara.

Selain itu, lakukan screening rutin agar dapat meningkatkan potensi Anda untuk mendeteksi kehadiran kanker sedini mungkin. Dokter dapat melakukan USG payudara hingga biopsi jika diperlukan.

Biopsi sendiri adalah metode pengambilan sebagian jaringan payudara dan hasilnya akan dianalisa di laboratorium untuk dideteksi apakah ada sel kanker dalam jaringan tersebut. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah ketika merasakan kecurigaan pada area payudara.

 

 
Anda dapat melakukan SADARI pada saat masih menstruasi pada hari ketujuh sampai 10 hari setelah hari pertama menstruasi.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Deteksi Dini Penanganan Kanker adalah Kunci

Sekitar 43 persen kematian akibat kanker bisa dikalahkan manakala pasien rutin melakukan deteksi dini.

SELENGKAPNYA

Pusat Kanker Komprehensif, Strategi Tingkatkan Pengendalian Kasus

Hampir sepertiga hingga setengah kanker di Indonesia dapat dicegah.

SELENGKAPNYA

Kebiasaan Mager dan Peluang Hadirnya Kanker

Gaya hidup yang meliputi pola makan buruk dan kurang aktivitas, berpotensi menimbulkan kanker di usia 50 tahun ke bawah.

SELENGKAPNYA