Seorang dokter di lokasi rumah sakit Al Ahli setelah serangan udara di Kota Gaza, 17 Oktober 2023. Menurut pejabat Palestina, ratusan orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit di Gaza pada 17 Oktober. | EPA-EFE/MOHAMMED SABER

Internasional

Cerita Pilu Pengeboman Rumah Sakit Al-Ahli

Pekan lalu Israel meminta semua rumah sakit di Gaza utara dan pusat Kota Gaza untuk dikosongkan.

Kepala bedah ortopedi di Rumah Sakit Al-Ahli Baptis di Gaza, Fadel Naim, baru saja menyelesaikan prosedur operasi ketika dia mendengar ledakan besar. Departemennya dipenuhi orang-orang yang berteriak minta tolong.

“Orang-orang berlarian ke bagian bedah sambil berteriak "Tolong kami, tolong kami, ada orang yang tewas dan terluka di dalam rumah sakit',” kata Naim.

Menurutnya, seketika rumah sakit itu penuh dengan korban tewas dan luka-luka, jenazah yang tidak lengkap tubuhnya. "Kami mencoba menyelamatkan siapa pun yang bisa diselamatkan, tetapi jumlahnya terlalu banyak untuk tim rumah sakit," ujar Naim.

photo
Orang-orang berkumpul di sekitar mayat warga Palestina yang tewas dalam serangan di rumah sakit Ahli Arab di Gaza Tengah setelah mereka diangkut ke rumah sakit Al-Shifa, pada 17 Oktober 2023 - (AFP/DAWOOD NEMER)

Ledakan yang terjadi pada Selasa (17/10/2023) menewaskan ratusan warga Palestina. Para pejabat Palestina menyalahkan serangan udara Israel atas ledakan tersebut. 

Namun, Israel menepis tuduhan itu. Israel justru berbalik menuding ledakan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan kelompok Jihad Islam Palestina. Kelompok Jihad Islam dengan tegas menepis tuduhan Israel yang tidak masuk akal.

Setelah ledakan, darah menodai dinding dan lantai di tempat yang biasanya digunakan untuk membantu pasien pulih dari luka-luka mereka akibat pengeboman Israel. Seorang dokter, Ibrahim Al-Naqa, bangga dengan Rumah Sakit Al-Ahli Baptis yang berusia 100 tahun dan didirikan oleh misi gereja.

Rumah sakit ini menerima semua agama dan menyediakan sebuah gereja serta masjid untuk pasiennya. “Tempat ini menciptakan tempat berlindung yang aman bagi perempuan dan anak-anak, mereka yang lolos dari pengeboman Israel ke rumah sakit ini, mereka melihat tempat ini sebagai tempat berlindung yang aman,” kata Naqa.

photo
Kondisi di rumah sakit Al Ahli di Gaza 18 Oktober 2023 setelah ledakan pada Selasa setelah gedung itu terkena serangan udara. Menurut pihak berwenang Palestina di Gaza, ratusan orang tewas dalam serangan udara ke rumah sakit di Gaza pada 17 Oktober. - (EPA-EFE/MOHAMMED SABER)

"Tanpa peringatan, rumah sakit ini menjadi sasaran. Kami tidak tahu apa sebutan dari peluru tersebut, tapi kami melihat akibat yang ditimbulkan ketika peluru tersebut menargetkan anak-anak dan mencabik-cabik tubuh mereka," Naqa melanjutkan.

Jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan di rumah sakit sejauh ini merupakan yang tertinggi dari semua insiden kekerasan di Gaza selama hampir dua pekan. Pengeboman rumah sakit oleh Israel menuai protes di Tepi Barat, termasuk di Yordania dan Turki.

Dokter asal Inggris-Palestina, Ghassan Abusittah, mengatakan, rumah sakit berguncang sepanjang hari karena pengeboman. Abusittah mengatakan, dia mendengar suara rudal sesaat sebelum ledakan besar.

photo
Warga Palestina yang terluka dari Rumah SAkiot Arab al-Ahli duduk di lantai Rumah Sakit al-Shifa, di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, Selasa, 17 Oktober 2023. - (AP Photo/Abed Khaled)

Tak lama kemudian langit-langit ruang operasi runtuh menimpa dirinya dan dokter lainnya.  Di halaman rumah sakit, dia bisa melihat tubuh dan anggota badan yang tercerai berai. Dia merawat seorang pria yang kakinya patah.

Abusittah mengatakan, sistem medis di Gaza telah runtuh, dan para dokter berjuang keras untuk mendapatkan sumber daya dasar. "Kami kehabisan tenaga. Jumlah pasien terus bertambah," ujar Abusittah.

Militer Israel pada Rabu (18/10/2023) merilis gambar sebagai bukti bahwa roket Palestina yang salah sasaran menyebabkan ledakan di rumah sakit.  Hamas dengan tegas menepis tuduhan Israel.

Hamas mengatakan, ledakan di rumah sakit itu akibat serangan udara Israel. Sementara juru bicara Jihad Islam menyebut tuduhan Israel sebagai kedok untuk membenarkan melakukan pembantaian terhadap warga sipil Palestina.

photo
Situasi di Rumah Sakit Al Ahli pascaserangan udara di Kota Gaza, 17 Oktober 2023. Menurut pejabat Palestina ratusan orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit di Gaza pada 17 Oktober. (EPA-EFE/MOHAMMED SABER)

“Pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Rumah Sakit Baptis adalah pembantaian abad ke-21 dan merupakan kelanjutan dari kejahatannya sejak Nakba menimpa rakyat kami pada 1948,” kata Salama Marouf, kepala kantor media Pemerintah Hamas.

"Nakba" atau "bencana" mengacu pada peristiwa pengusiran paksa warga Palestina selama perang tahun 1948 yang menyertai berdirinya Israel. Sebelum ledakan hari Selasa, otoritas kesehatan di Gaza mengatakan sedikitnya 3.000 orang meninggal dunia dalam 11 hari pengeboman Israel.

Pemandangan kehancuran rumah sakit sangat mengerikan, bahkan jika dibandingkan dengan standar 12 hari terakhir. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra mengatakan, 471 warga Palestina meninggal dunia dan lebih dari 314 luka-luka akibat ledakan di rumah sakit. 

 

 

 

Kami mencoba menyelamatkan siapa pun yang bisa diselamatkan, tetapi jumlahnya terlalu banyak.

FADEL NAIM, Kepala bedah ortopedi di Rumah Sakit Al-Ahli Baptis di Gaza,

SHARE    

 

Peringatan Evakuasi 

photo
Situasi di rumah sakit Al Ahli di Gaza 18 Oktober 2023 setelah ledakan pada Selasa setelah gedung itu terkena serangan udara. ( EPA-EFE/MOHAMMED SABER)

Sebelum dibom pada Selasa (17/10/2023) malam, Israel memberikan peringatan evakuasi kepada Rumah Sakit Al-Ahli Baptis. Rumah sakit yang dikelola Gereja Anglikan ini menyediakan perawatan dan perlindungan bagi ratusan warga Palestina yang terluka dan telantar akibat serangan Israel di Gaza selama hampir dua pekan.

"Rumah sakit tersebut telah menerima ancaman dari Israel untuk dievakuasi atau dibom," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina, dilaporkan Middle East Eye, Rabu (18/10/2023).

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, pekan lalu Israel meminta semua rumah sakit di Gaza utara dan pusat Kota Gaza untuk dikosongkan. Kementerian Kesehatan Palestina menolak ancaman tersebut dan menolak meninggalkan pasien yang rentan.

Dokter yang berbasis di Gaza, Sohaib al-Hems, mengatakan, staf Rumah Sakit al-Awda di Jabalia dan Rumah Sakit Bantuan Umum di Kota Gaza menolak untuk meninggalkan rumah sakit. Direktur Rumah Sakit al-Awda mengatakan, tidak mungkin mengevakuasi orang yang sakit dan terluka.

photo
Warga Palestina memeriksa kerusakan di gereja yang digunakan warga sebagai tempat berlindung, di Rumah Sakit al-Ahli, di Kota Gaza, Rabu, 18 Oktober 2023. (AP Photo/Abed Khaled)

Bahkan Israel memberikan perintah pengosongan rumah sakit di wilayah selatan Gaza atau menghadapi serangan udara. Salah satu rumah sakit yang menerima perintah evakuasi adalah Rumah Sakit Khusus Kuwait. Namun, staf rumah sakit menolak perintah tersebut.

Secara total, setidaknya 22 rumah sakit telah menerima ancaman Israel sejak 7 Oktober.  Berikut adalah daftar rumah sakit di wilayah yang diperintahkan militer untuk dibersihkan, selain dua rumah sakit yang menerima peringatan serupa di wilayah selatan.

1. Rumah Sakit Kamal Adwan - Gaza utara
2. Rumah Sakit Al-Awda - Gaza utara
3. Rumah Sakit Indonesia - Gaza utara
4.  Rumah Sakit Balsam - Gaza utara
5. Rumah Sakit Karama Gaza - Gaza utara
6. Rumah Sakit Al Shifa - Kota Gaza
7. Rumah Sakit Al-Quds - Kota Gaza
8. Rumah Sakit Lapangan Yordania di Gaza - Kota Gaza
9. Rumah Sakit Anak El-Dorra - Kota Gaza
10. Rumah Sakit Martir Al-Aqsha - Kota Gaza
11. Pusat Medis Al-Wafa - Kota Gaza
12. Rumah Sakit Baptis Al-Ahli al-Arabi - Kota Gaza
13. Rumah Sakit Bantuan Umum - Kota Gaza
14. Al Rantissi - Rumah Sakit Anak Alnasr - Kota Gaza
15. Rumah Sakit Mata St John - Kota Gaza
16. Masyarakat Kebajikan Teman Pasien - Kota Gaza
17. Masyarakat Kompleks Medis Assahaba - Kota Gaza
18. Rumah Sakit Mata Gaza - Kota Gaza
19. Rumah Sakit Jenin - Kota Gaza
20. Rumah Sakit Jiwa Gaza - Kota Gaza
21. Rumah Sakit Gaza Eropa - Gaza selatan
22. Rumah Sakit Khusus Kuwait - Gaza selatan

Setidaknya 37 dokter dan paramedis Palestina telah dibunuh oleh Israel di Gaza sebelum serangan pada Selasa malam. Sebanyak 33 rumah sakit dan klinik serta 23 ambulans KINI tidak dapat digunakan akibat serangan Israel.

Bahkan sebelum perang dimulai, rumah sakit di Gaza pun telah berjuang untuk mengatasi pembatasan blokade Israel selama 15 tahun. Pada paruh pertama tahun 2023, pihak berwenang Israel mencabut layanan kesehatan yang dapat menyelamatkan nyawa hampir 400 anak-anak Palestina di Gaza.

Israel menolak mengizinkan mereka pergi ke Tepi Barat untuk mendapatkan perawatan. Puluhan ribu pasien diberikan rujukan medis ke luar Gaza oleh Otoritas Palestina setiap tahunnya, tapi hampir sepertiga dari mereka tidak mendapat izin keluar dari Israel.

Kini, selama perang, rumah sakit hampir runtuh akibat kampanye pengeboman Israel yang tak kunjung berhenti. Beberapa rumah sakit, seperti Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, yang merupakan satu-satunya rumah sakit onkologi di Gaza, terpaksa mengumumkan penutupan karena kekurangan bahan bakar. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pejabat Senior AS Mundur karena Dukungan Senjata Biden ke Israel

Paul selama ini bertugas menyetujui transfer senjata ke negara lain

SELENGKAPNYA

Negara Muslim Serentak Kutuk Israel atas Pengeboman RS Al-Ahli

Indonesia menyayangkan kegagalan DK PBB menghentikan pembantaian di Gaza.

SELENGKAPNYA

Amerika Halangi Jeda Kemanusiaan di Gaza

Penolakan AS memungkinkan Israel terus melakukan gensoida di Gaza.

SELENGKAPNYA

Netanyahu Kini Mulai kehilangan Dukungan

Dukungan Barat ke Israel kemungkinan akan pudar seiring dengan meningkatnya korban jiwa dan kerugian militer di pihak Palestina.

SELENGKAPNYA