Seorang warga Palestina berjalan membawa makanan bersama anak-anaknya di lingkungan Al Shejaeiya, sebelah timur Kota Gaza, 16 Oktober 2023. | EPA-EFE/MOHAMMED SABER

Internasional

Tak Ada Tempat Aman di Gaza

Situasinya sangat sulit dengan penembakan artileri dan pemboman udara.

Tak ada tempat aman di Gaza. Bahkan, “zona aman” di Gaza pun kini sudah tidak aman bagi warga Palestina. Serangan intensif Israel terus menghancurkan rumah-rumah, menghantam sebuah sekolah PBB yang menampung para pengungsi, dan menewaskan puluhan orang di Gaza selatan dan tengah pada Selasa (17/10/2023).

“Situasinya sangat sulit dengan penembakan artileri dan pengeboman udara terhadap rumah-rumah dan orang-orang yang tidak berdaya,” kata Abu Hashem Abu al-Hussein.

Abu al-Hussein awalnya menerima keluarga pengungsi di rumahnya di Khan Younis. Namun, kemudian dia pun kini melarikan diri ke sekolah PBB, berharap menemukan keselamatan diri.

photo
Warga Palestina mengungsi dari Gaza utara ke selatan setelah tentara Israel mengeluarkan peringatan evakuasi kepada populasi lebih dari 1 juta orang, Jumat, 13 Oktober 2023. - (AP Photo/Hatem Moussa)

Israel telah mengatakan kepada warga Palestina pada akhir pekan untuk mengevakuasi wilayah utara Gaza dan Gaza City sebelum kemungkinan terjadinya invasi darat ke wilayah tersebut. Diperkirakan 600 ribu orang mematuhinya, kemudian mengemasi barang-barang semampu mereka dan bergegas ke selatan.

Mereka yang berpindah pun masuk ke tempat penampungan, rumah sakit, dan rumah-rumah PBB yang penuh sesak di wilayah sepanjang sekitar 14 kilometer di selatan zona evakuasi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas mencegah orang menjauh dari bahaya dan dia kembali mendesak warga Palestina untuk menuju selatan menuju zona aman.

Bagi sebagian warga Palestina, tidak ada keamanan yang bisa didapat di sana. Setelah tengah malam Selasa pagi, sebuah ledakan menghancurkan jendela di rumah Moataz al-Zre’e. Dia bergegas keluar dan menemukan seluruh rumah tetangganya Ibrahim telah dihancurkan. Rumah sebelah juga rusak.

photo
Jamaah Palestina berdoa di luar Kota Tua Yerusalem sementara pasukan Israel berjaga, Jumat, 13 Oktober 2023. - (AP Photo/Mahmoud Illean)

Sekitar 12 orang dari dua keluarga meninggal, termasuk tiga orang dari satu keluarga yang mengungsi dari Kota Gaza. “Tidak ada peringatan (Israel),” kata al-Zre’e.

Adik perempuan Al-Zre’e terluka parah dan lima sepupu dari pihak ayah juga terluka setelah serangan itu. “Sebagian besar korban meninggal adalah perempuan dan anak-anak," ujarnya.

Warga yang terkejut melihat kerusakan akibat serangan lain di Khan Younis. Samiha Zoarab juga melihat sekeliling dengan kaget, melihat kehancuran, ketika anak-anak mencari-cari di tumpukan puing-puing di sekitar rumah yang hancur, yang terletak di tengah kumpulan bangunan yang padat.

Sebanyak empat orang dari keluarga yang sama meninggal dalam serangan itu. “Hanya ada dua yang selamat,” kata Zoarab.

Menurut laporan UNRWA, sebuah serangan menghantam sebuah sekolah PBB di Gaza tengah tempat 4.000 warga Palestina mengungsi, membunuh enam orang. Rentetan serangan meratakan satu blok rumah di kamp pengungsi Bureij Gaza tengah, membunuh banyak orang di dalamnya.

photo
Umat Islam melakukan shalat dan kemudian berdoa untuk keselamatan rakyat Palestina saat salat Jumat di Masjid Bajrakli di Beograd, Serbia, Jumat, 13 Oktober 2023. - (AP Photo/Darko Vojinovic)

Serangan juga melanda kota Rafah, dengan 27 orang dilaporkan meninggal. Sedangkan di Khan Younis, sebanyak 30 orang dilaporkan terbunuh.

Rumah Sakit Khusus Kuwait di kota selatan Rafah telah menerima dua perintah dari militer Israel untuk mengevakuasi staf yang katanya hanya punya waktu dua jam untuk berangkat setelah perintah pada akhir pekan. Padahal, petugas medis bekerja sepanjang waktu untuk menyadarkan pasien. “Kami tidak akan mengungsi,” katanya.

Selain banyaknya pasien yang terluka, rumah sakit ini juga melindungi ratusan orang di dalam aula dan sekitarnya. Penampungan ini pun berlaku di Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Jalur Gaza yang terkena serangan udara dan membunuh 500 orang di dalamnya pada Selasa (17/10/2023).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas menyerang rumah sakit, bukan militer Israel. Juru bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, roket yang ditembakkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina melewati rumah sakit pada saat serangan terjadi, yang katanya mengenai tempat parkir fasilitas tersebut.

Jihad Islam membantah bahwa ada roket yang terlibat dalam ledakan rumah sakit tersebut. Kelompok itu mengatakan, tidak melakukan aktivitas apa pun di atau sekitar Kota Gaza pada saat itu.

Jumlah korban tewas sejauh ini merupakan yang tertinggi dari semua insiden di Gaza selama kekerasan yang terjadi saat ini. Memang benar, sulit menemukan zona aman dari gempuran Israel. 

 

WHO Kesulitan Kirim Bantuan 

photo
Warga Palestina mengungsi dari Gaza utara ke selatan setelah tentara Israel mengeluarkan peringatan evakuasi kepada populasi lebih dari 1 juta orang, Jumat, 13 Oktober 2023. - (AP Photo/Hatem Moussa)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka membutuhkan akses ke Gaza untuk mengirimkan bantuan dan pasokan medis. Badan PBB tersebut memperingatkan akan adanya krisis kemanusiaan jangka panjang di daerah kantung Palestina tersebut.

Direktur darurat regional kantor regional Mediterania Timur WHO Dr Richard Brennan mengatakan lembaganya bertemu dengan "para pengambil keputusan" untuk membuka akses ke Gaza sesegera mungkin. "Kami memiliki bantuan di selatan Rafah dan sedang menunggu izin untuk masuk ke Gaza," katanya, Selasa (17/10/2023).

Ia mengacu pada penyeberangan Rafah ke arah Mesir, yang merupakan jalur vital sebelum pertempuran dan sekarang menjadi rute utama untuk pasokan yang sangat dibutuhkan ke Gaza. WHO mengatakan bahwa pasokannya telah siap untuk dikirim selama tiga hari, tapi tim tidak dapat mengirimkannya.

"Bahkan jika Anda berpikir kegilaan dan kengerian ini berhenti dan kita berpikir tentang pemulihan, ini akan menjadi latihan kemanusiaan jangka panjang," kata Dr Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Tepi Barat dan Gaza.

photo
Warga Palestina mengeluarkan jenazah dari reruntuhan bangunan pasca serangan udara Israel di kamp pengungsi Jebaliya, Jalur Gaza, Senin,(9/10/2023). - (AP Photo/Ramez Mahmoud )

Berbicara dari Kairo, ia mengatakan 2.800 orang telah meninggal dan 11 ribu lainnya terluka di Gaza sejak serangan udara Israel dimulai. Sekitar setengah dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Selasa (17/10/2023) bahwa pengepungan Israel atas Gaza dan perintah evakuasi untuk bagian utara daerah kantong tersebut dapat dianggap sebagai pemindahan paksa warga sipil dan melanggar hukum internasional.

Berbicara kepada wartawan di Jenewa, Ravina Shamdasani, juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, mengatakan, Israel tampaknya tidak melakukan upaya apa pun untuk memastikan bahwa warga sipil yang dievakuasi sementara di Gaza diberikan akomodasi yang layak. Termasuk juga, mendapat alses kebersihan, kesehatan, keamanan dan gizi yang memuaskan.

Brennan mengatakan, WHO secara konsisten mengimbau agar semua pihak yang terlibat dalam konflik menghormati dan mematuhi hukum kemanusiaan internasional serta hukum hak asasi manusia internasional. Telah terjadi 115 serangan terhadap fasilitas kesehatan dan sebagian besar rumah sakit di Gaza saat ini tidak berfungsi.

Badan tersebut mengatakan bahwa wabah penyakit adalah sebuah risiko dan kekhawatiran semakin meningkat terhadap 350 ribu orang di Gaza yang mengidap penyakit kronis, seperti diabetes, yang juga berjuang untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan. 

 

 
Kami memiliki bantuan di selatan Rafah dan sedang menunggu izin untuk masuk ke Gaza.
 
DR RICHARD BRENNAN, Direktur darurat regional kantor regional Mediterania Timur WHO. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Biadab, Israel Bunuh Hampir Seribu Anak di Gaza

Jumlah anak yang gugur di Gaza tahun ini mendekati total serangan terdahulu.

SELENGKAPNYA

Banyak Tenaga Medis Gaza Jadi Syuhada

Penjajah Israel belum membuka akses bantuan kemanusiaan

SELENGKAPNYA

Petinggi PBB Turun Langsung untuk Buka Pintu Bantuan ke Gaza

Konvoi pembawa bantuan kemanusiaan belum berhasil memasuki Jalur Gaza akibat terus berlanjutnya serangan Israel.

SELENGKAPNYA

700 Anak-anak Gaza Tewas Akibat Serangan Israel

Jumlah korban meninggal telah mencapai 2.750 jiwa. Angka itu melampaui korban dalam agresi paling brutal Israel ke Gaza pada 2014.

SELENGKAPNYA