Perencanaan keuangan, kunci kemandirian finansial Ilustrasi) | Freepik/Rawpixel

Gaya Hidup

Jebakan Keuangan Generasi Milenial yang Membuat Susah Kaya

Milenial kini terpapar dengan kemudahan membeli barang tanpa memiliki uang alias dengan paylater.

Generasi milenial tercatat sebagai kelompok yang cukup banyak terjerat pinjaman online (pinjol) dan paylater. Menurut financial planner Gembong Suwito, sebanyak 63 persen milenial diketahui tidak memiliki dana darurat.

Seain itu, hampir 55 persen milenial merupakan sandwich generation alias harus menanggung kebutuhan orang tua dan anak-anak mereka. “Mereka umumnya tidak punya tujuan keuangan, tidak punya track sehingga keuangan tidak teratur,” kata Gembong dalam acara bersama Blu by BCA Digital di Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Gembong mengatakan, faktor media sosial dan pola konsumtif turut memengaruhi fenomena ini. Milenial juga terpapar dengan kemudahan membeli barang tanpa memiliki uang alias dengan paylater.

photo
Pantau selalu pos keuangan secara rutin (ilustrasi) - (Freepik )

Mereka pun kemudian terjebak pinjol akibat gaya hidup. Bedanya dengan zaman dulu adalah orang harus menabung untuk membeli sesuatu yang diinginkan. Menurut dia, hampir semua media saat ini memberikan paparan informasi dengan pola konsumtif dan semua kemudahan. “Paylater itu kan bisa jadi gunung, dia tidak bisa melihat benefit dan ditunjang dengan kemudahan gaya hidup,” ujar dia.

Gembong juga menyebut salah satu contoh di mana orang dengan gaji UMR, tetapi memiliki pinjaman di 33 pinjol. Pada zaman sekarang, generasi muda merasa selalu harus up to date dengan gaya hidup, harus pergi ke mal, membeli fashion terbaru, dan dipicu dengan dengan iklan luar biasa masif serta konsisten.

“Faktanya milenial lebih boros dibanding zaman dulu iya, karena satu, masuk informasi iklan, diskon, tapi akumulatif akan berdamoak signifikan. Kalau dulu gak banyak informasi, diskon, dan untuk membeli gak semudah sekarang. Jadi, keuangan generasi sekarang lebih tidak teratur dan boros,” kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by blu (@blubybcadigital)

Karena itulah, penting untuk melakukan financial check-up, apakah lebih banyak aset atau utang. Kemudian asetnya produktif atau konsumtif dan bagaimana cara mengelola pengeluaran dari pendapatan.

Pemeriksaan keuangan ini perlu dilihat minimal setahun sekali supaya keputusan yang dilakukan bisa terukur dengan jelas. Dia kerap menyarankan klien untuk melakukannya minimal setiap enam bulan sekali agar resolusi keuangan termonitor dengan jelas.

Saat ini, di aplikasi Blu by BCA terdapat fitur Tracker, di mana pengguna tinggal menyisihkan waktu lima menit untuk mencatat pengeluaran mereka. Sering kali milenial juga malas mencatat sehingga menyebabkan keuangan mereka jadi tidak teratur.

Namun, dalam aplikasi, diberikan kemudahan sistem untuk pencatatan tersebut.  Corporate Communications BCA Digital Ajie Satrio mengatakan, pengguna juga bisa memanfaatkan fitur BluSaving, BluGether, dan BluDeposit. "Blu kasih tools finansial dengan keunggulannya masing-masing," kata Ajie.

Penting juga untuk menentukan tujuan keuangan, financial check-up dan budgeting. Baru kemudian perlu memikirkan dana darurat, investasi, hingga asuransi. 

Momok Tanggal Tua

Tanggal tua bisa saja menjadi momok bagi sebagian orang, terutama generasi muda produktif saat ini. Tanggal tua kerap dikaitkan dengan daya beli yang berkurang karena keuangan mulai menipis menjelang gajian.

Biasanya, pada awal bulan, masih banyak yang bisa jajan fancy food, tapi jika sudah pada akhir bulan, hanya makan mi instan. Awal bulan, bisa nongkrong sampai dua kali sepekan. Tapi, memasuki akhir bulan, memilih sleep call atau maraton drama korea (drakor).

Menurut Duardi Prihandiko selaku head of marketing communications BCA Digital, kemampuan mengelola keuangan menjadi salah satu hal yang perlu dimiliki oleh setiap orang. Blu by BCA Digital bisa dimanfaatkan untuk mengelola keuangan serta memberikan kemudahan bagi Sobatblu dalam melakukan berbagai transaksi perbankan.

“Sobatblu bisa memanfaatkan berbagai fitur yang dihadirkan Blu seperti BluSavings untuk menabung, BluInvest untuk berinvestasi, serta BluInsurance yang siap memberikan proteksi,” kata dia, dikutip Selasa (17/10/2023).

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan tujuan keuangan untuk meraih financial goals, dengan berani mulai dari dari hal kecil. Berdasarkan survei terbuka yang diselenggarakan Blu by BCA Digital pada Agustus 2021 lalu terhadap responden usia 18 sampai dengan 34 tahun, 61 persen responden mengaku telah familiar dengan topik manajemen keuangan.

Namun, mereka tidak bisa menjelaskan atau mempraktikkan pengelolaan keuangan yang baik dalam keseharian mereka. Selain itu, survei yang sama juga menemukan bahwa 34 persen dari responden malah bingung dan belum memahami cara mengatur keuangan.

Untuk menetapkan tujuan keuangan, bisa mengikuti prinsip SMART, yaitu (S)pecific, (M)easurable, (A)chievable, (R)elevant dan (T)ime-bound.

1. Specific

Anda harus spesifik dalam menetapkan tujuan keuangan kamu karena kalau kurang spesifik, maka kamu tidak akan cukup fokus untuk mencapai tujuan keuangan kamu. Misalnya, ingin beli rumah di Depok dengan luas tanah mencapai 100-250 meter persegi dalam lima tahun ke depan.

2. Measurable

Pastikan upaya untuk mencapai tujuan keuangan itu terukur dengan menetapkan besaran uang dan waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan itu. Misalnya, dengan mempertanyakan berapa banyak uang yang dibutuhkan dan butuh berapa lama untuk mengumpulkannya.

3. Achievable

Turunkan tujuan keuangan kamu menjadi rencana kerja atau action plan. Rencana kerja ini akan meliputi langkah-langkah konkret yang terjangkau ini bisa kamu lakukan demi mencapai tujuan keuangan kamu. Dengan demikian, kamu tinggal mengikuti saja rencana kerja yang telah kamu buat ini. 

4. Relevant

Pastikan tujuan keuangan kamu relevan untuk kamu ke depannya. Beberapa pertanyaan yang bisa ditanyakan pada diri sendiri antara lain adalah seberapa penting tujuan keuangan kamu ini buat kehidupan? Apakah ada alternatif lain? Dan seberapa skeptis kita bisa mencapai tujuan keuanganmu ini?

5. Time-bound

Tentukan target berapa lama yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuanganmu ini. Apakah jangka pendek, menengah atau jangka panjang? Berapa lama tujuan keuangan jangka pendek? Apakah satu sampai dengan tiga tahun? Atau dengan jangka panjang, seperti lima sampai dengan 10 tahun.

 

 
Faktanya milenial lebih boros dibanding zaman dulu. 
 
GEMBONG SUWITO, Financial Planner. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Perencanaan Keuangan dan Kualitas Hidup Generasi Sandwich

Persiapan dana masa depan tidak hanya bisa dilakukan dalam bentuk tabungan tunai.

SELENGKAPNYA

Mengapa Sulit Menolak Rayuan Pinjol?

Budaya pinjaman dalam bentuk kasbon di warung juga memiliki kemiripan dengan fenomena pinjaman daring.

SELENGKAPNYA

Literasi Keuangan Sejak Dini Supaya Anak Kaya Ketika Dewasa

Pendidikan finansial bukan hanya untuk orang kaya.

SELENGKAPNYA