Kecerdasan buatan dapat dioptimalkan dengan tetap memerhatikan etika dan kemanusiaan. | Pixabay

Inovasi

Mengembangkan AI dengan Etika dan Tanggung Jawab

Pengembangan AI harus seimbang antara inovasi dan pertimbangan risiko serta keselamatan.

Tak bisa dimungkiri, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini sudah menjadi bagian dari keseharian. Mulai dari belajar, bekerja, membaca informasi, hingga menerima notifikasi iklan di jagat maya, kita tak bisa lepas dari sentuhan algoritma AI.

Dosen di jurusan Teknik Elektro Universitas Atma Jaya, yang juga menjabat sebagai ketua Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS), Lucas, berbicara tentang perkembangan dan tantangan dalam menghadirkan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Pendiri komunitas keamanan Indonesia Honeynet Project (IHP) itu memuji kemauan politik Pemerintah Indonesia dalam mendorong pengembangan AI.

Dia menyoroti berbagai inisiatif, seperti Komputasi Kinerja Tinggi dan pembangunan infrastruktur yang telah mendukung perkembangan teknologi ini. Lucas juga menekankan pentingnya pengumpulan data yang baik dan penggunaan platform data tunggal sebagai langkah awal dalam pengembangan AI di negara ini.

photo
Sejarah Singkat Kecerdasan Buatan - (Republika)

Dia menggarisbawahi bahwa pengembangan AI harus seimbang antara inovasi dan pertimbangan risiko serta keselamatan. Lucas juga mencatat peningkatan minat terhadap AI di Asia sebagai momentum positif dalam industri ini, meskipun banyak negara di seluruh dunia juga tertarik untuk mengembangkan teknologi ini.

“Pembahasannya harus menyeimbangkan antara inovasi dengan risiko dan keselamatan. Para pelaku industri, kami juga melihat meningkatnya minat terhadap AI di Asia, yang merupakan momentum positif dalam industri AI,” kata Lucas dala Knferensi “Digital Discourses: Humanisme di Era AI” di Goethe-Institut, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023). 

Dia menyoroti beberapa sektor utama di Indonesia yang tengah fokus pada pengembangan AI. Termasuk di sektor asuransi keuangan, layanan kesehatan, dan proses bisnis. Namun, dia juga mengakui bahwa ada kekurangan investasi dalam pengolahan data, yang menyebabkan beberapa orang melihat AI sebagai "kotak hitam" yang dapat menyelesaikan semua masalah tanpa memahami dasarnya.

Lucas juga menggambarkan perkembangan teknologi AI, termasuk pembelajaran mesin, robotika otonom, dan teknologi sensor. Dia mencatat pentingnya persiapan dan pengembangan data berkualitas tinggi sebagai aspek kunci dalam pengembangan AI.

Jenis-jenis Kecerdasan Buatan - (Republika)

 

Dalam konteks investasi, Lucas mengamati bahwa total investasi di Indonesia masih relatif kecil, terutama dalam sektor keuangan dan usaha rintisan. Namun, dia melihat potensi pesaing dari negara tetangga seperti Singapura.

Dia menyebut, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan AI masih tak bisa dilepaskan dari kesenjangan digital di daerah pedesaan dan kurangnya infrastruktur. Lucas menyoroti pentingnya internet berkecepatan tinggi dan sumber daya kompeten dalam mendukung perkembangan AI.

Selain itu, Lucas menekankan peran penting data berkualitas tinggi dalam pengembangan AI dan perlunya regulasi yang adaptif dan stabil. Kemudian, menurut dia penting untuk kesadaran dan penerimaan masyarakat terhadap teknologi AI serta perlunya mempertimbangkan aspek sosial dan budaya dalam pengembangan AI yang etis.

Dia menyarankan adanya kolaborasi internasional dalam penelitian, pengembangan, dan pendidikan AI, serta perlunya kerangka kerja etis yang jelas untuk memastikan pengembangan teknologi ini sejalan dengan nilai-nilai budaya yang beragam di Asia.

 

 
Pentingnya internet berkecepatan tinggi dan sumber daya kompeten dalam mendukung perkembangan AI.
 
LUCAS, Dosen di jurusan Teknik Elektro Universitas Atma Jaya. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat