
Fikih Muslimah
Apa yang Harus Dilakukan Istri Jika Suami Kedapatan Korupsi?
Suami perlu memastikan semua yang masuk ke dalam perut, serta apa yang mereka gunakan berasal dari sesuatu yang baik dan halal
Oleh IMAS DAMAYANTI
Korupsi merupakan perbuatan haram yang dilakukan oleh setiap Muslim. Di dalam Islam, korupsi menjadi bagian dari perbuatan batil yang harus dijauhi. Meski demikian, masih ada pejabat kita dari level pegawai negeri, bupati hingga menteri yang kedapatan melakukan korupsi. Mereka mendapatkan uang dengan jalan haram yang juga sampai ke keluarga.
Apa kemudian sikap seorang istri yang mengetahui harta yang dikumpulkan suaminya merupakan hasil korupsi? Padahal, harta tersebut digunakan untuk membiayai makan, pendidikan hingga mendapatkan rumah dan kendaraan yang layak bagi keluarga.
Ketua Umum Muslimat Hidayatullah (Mushida) Ustazah Hani Akbar menjelaskan, mencari harta atau rezeki yang halal diwajibkan bagi seorang Muslim. Namun bagaimana jika kita dalam keadaan ragu atau bimbang terkait kehalalan cara mendapatkan bahan-bahan makanan pokok atau kebutuhan rumah tangga?

Tuntunan Islam, kata Ustazah Hani, sangat jelas dalam hal ini. Yaitu meninggalkan segala sesuatu yang meragukan atau dalam ajaran Islam disebut dengan subhat.
"Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas dan di antara keduanya ada yang samar (subhat)," kata Ustazah Hani saat dihubungi Republika, Jumat (6/10/2023).
Dalam hadits Arbain An Nawawiyah urutan ke-6 disebutkan, "Dari Abu ‘Abdillah An-Nu’man bin Basyir, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara subhat (yang masih samar) yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang."
Barang siapa yang menghindarkan diri dari perkara subhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barang siapa yang terjerumus ke dalam perkara subhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram.
Ingatlah di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh jasad akan ikut baik. Jika ia rusak, maka seluruh jasad akan ikut rusak. Ingatlah segumpal daging itu adalah hati (jantung)HR BUKHARI DAN MUSLIM
Sebagaimana ada penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya. "Ingatlah di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh jasad akan ikut baik. Jika ia rusak, maka seluruh jasad akan ikut rusak. Ingatlah segumpal daging itu adalah hati (jantung).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ustazah Hani menjelaskan, kewajiban suami yang paling fundamental adalah memberi asupan, pakaian, dan tempat berlindung untuk keluarganya. Suami pun perlu memastikan semua yang masuk ke dalam perut, serta apa yang mereka gunakan berasal dari sesuatu yang baik dan halal. Adapun dampak dari menjaga hal tersebut akan memberi kebaikan secara zahir dan batin. Tidak hanya untuk keluarga namun juga lingkungan di mana mereka beraktivitas.
"Fenomena mengambil hak orang lain apapun namanya baik sedikit apalagi banyak sangat bertentangan dengan nilai kemanusiaan yang tercantum pada falsafah negara kita. Kacaunya tatanan masyarakat tidak lepas dari peran isteri sebagai rabbatul bayt," kata Ustazah Hani.
Rumah, kata Ustazah Hani, diibaratkan sebagai masyarakat terkecil yang merupakan garda terdepan yang menjadi barometer baik buruknya sebuah masyarakat. Dalam hal ini, dia mengajak umat Islam untuk senantiasa menyegarkan ingatan tentang arahan Nabi.
"Nabi ketika ditanya tentang harta yang paling baik, beliau menjawab yaitu lisan yang banyak berzikir, hati yang selalu bersyukur, dan istri mukminah yang membantunya untuk beriman. Maka istri yang pandai bersyukur tentu tidak mendorong suami melakukan hal yang menyimpang semacam korupsi," kata Ustazah Hani.
Semua Muslim, sudah tentu ingin doanya diijabah oleh Allah SWT. Maka, dia menekankan, perlunya mengembalikan hak orang lain yang bukan miliknya. "Segeralah bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat, yakin akan rahmat Allah atas mereka yang senantiasa sadar akan kesalahan-kesalahannya dan mengikutinya dengan berbuat baik," ujar Ustazah Hani.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Alquran tak Pernah Sebutkan Dajjal, Mengapa?
Tidak disebutkan kata Dajjal secara eksplisit dalam Alquran adalah karena saking hinanya Dajjal
SELENGKAPNYASetengah Juta Calhaj Indonesia Berkategori Lansia
Menkes menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan konsep baru sistem pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji
SELENGKAPNYASuami Urus Rumah Tangga Istri Bekerja, Apa Hukumnya?
Jika ada unsur kedaruratan dan keikhlasan dari istri untuk menjadi tulang punggung keluarga, maka hal itu diperbolehkan
SELENGKAPNYA