Kantor BNI Cabang Hong Kong di Far East Finance Center, Hong Kong, Jumat (30/6/2023). | Republika/Muhammad Nursyamsi

Ekonomi

BNI Bawa UMKM Tembus Pasar Global

Erick Thohir sangat peduli dan terus mendorong UMKM untuk meningkatkan kinerja dan akses pasar.

JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong perusahaan BUMN untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menembus pasar internasional. Arahan Erick tersebut salah satunya dijalankan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui program Xpora yang merupakan akronim dari ekspor dan diaspora

Direktur Retail Banking BNI Putrama W Setyawan mengatakan, BNI memiliki peta jalan pemberdayaan UMKM dengan tiga fase utama. Ketiga fase itu adalah fase inisiasi atau go produktif, fase akselerasi atau go digital, dan fase scale-up atau go global

Dalam fase awal, BNI akan memberikan dukungan permodalan, pelatihan, dan pendampingan mengenai ekspor. Putrama melanjutkan, BNI juga akan memperkenalkan teknologi dan mendorong UMKM melakukan efisiensi di sisi operasional bisnis melalui proses digitalisasi serta mendorong masuk ke dalam ekosistem pasar daring, seperti e-commerce, untuk fase akselerasi.

"Dengan begitu, UMKM semakin siap untuk masuk ke fase scale-up. Di fase go global ini, UMKM akan mendapatkan bantuan untuk melakukan business matching dengan pembeli di luar negeri," ucap Putrama dalam webinar bertajuk "BNI Angkat UMKM Go Global" yang diselenggarakan Republika di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Putrama menyampaikan, potensi ekspor produk UMKM sangat besar. Berdasarkan data dari divisi internasional BNI, terdapat sejumlah produk-produk unggulan untuk sektor nonmigas yang sangat diminati di luar negeri.

Putrama memerinci produk pertanian seperti kopi, minyak, kelapa sawit, kakao, sangat diminati pasar Afrika Selatan, Bangladesh, Cina, India, Iran, Italia, Jerman, Malaysia, Mesir, Mozambik, Pakistan, Rusia, Singapura, Spanyol, AS, Tanzania, Turki, Vietnam, dan Yordania. 

Kemudian, ucap Putrama, negara-negara seperti Australia, Cina, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand juga sangat tertarik dengan produk perikanan Indonesia. 

"Untuk produk herbal dan rempah-rempah itu, ada negara-negara seperti Aljazair, Belgia, Brasil, Belanda, Jerman, Maroko, Singapura, Tunisia, AS, sampai UEA," kata Putrama. 

Putrama menambahkan, dua komoditas Indonesia lain yang sangat disukai pasar internasional adalah kerajinan dan furnitur. Negara-negara yang meminati produk tersebut antara lain Australia, Belgia, Kanada, Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, Hong Kong, Italia, dan Jepang.

Dia menegaskan, upaya perusahaan dalam mendorong UMKM memerlukan kerja sama dari banyak pihak, tak terkecuali dari media massa. Putrama mengapresiasi dukungan Republika yang konsisten menyuarakan keberpihakan terhadap pengembangan dan pemberdayaan UMKM hingga mampu menembus pasar global. 

"Ini kesempatan yang sangat baik dan kami menyambut sangat baik yang dilakukan Republika untuk memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya kepada UMKM mengenai peluang untuk bisa menjadi UMKM yang go global," ujar Putrama.

Putrama menyampaikan, BNI juga selalu berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari kementerian dan lembaga, swasta, perusahaan berbasis digital, penyedia jasa untuk layanan keuangan digital, asosiasi, KBRI, hingga KJRI, dalam meningkatkan kapabilitas UMKM yang berorientasi ekspor. Putrama berharap kolaborasi ini kian memperkuat ekosistem UMKM untuk dapat bersaing di pasar global. 

Dia mengatakan, langkah BNI mendapatkan dukungan penuh dari Menteri BUMN Erick Thohir yang menjadikan BNI sebagai bank internasional Indonesia untuk membantu UMKM dan diaspora Indonesia di luar negeri. 

"Ada kepedulian dari Pak Menteri BUMN Erick Thohir terhadap keberlangsungan usaha UMKM mengingat kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia sangat besar," ujar Putrama.

Putrama menyampaikan, Erick sangat peduli dan terus mendorong UMKM mampu meningkatkan kinerja dan akses pasar sehingga dapat ekspansi di pasar global. Dalam menjawab tantangan tersebut, BNI meluncurkan program Xpora pada Oktober 2021.

Putrama menyampaikan, jumlah diaspora Indonesia yang mencapai 8 juta orang merupakan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan penetrasi produk lokal di mancanegara. BNI, lanjut dia, berfokus pada tiga strategi utama, yaitu UMKM ekspor dan diaspora, digital value chain, dan ekosistem unggulan 

"Misi Xpora adalah BNI mampu menjadi orkestrator ekosistem yang mempertemukan penjual dan pembeli, termasuk diaspora dan enabler ekspor, serta menjadi penyedia solusi transaksi perbankan," ucap Putrama.

BNI memanfaatkan sumber daya dengan mengoptimalkan peran tujuh kantor cabang BNI luar negeri mulai dari Singapura, Hong Kong, Amsterdam, London, Seoul, Tokyo, dan New York untuk mendukung usaha diaspora. Dalam ekosistem unggulan, BNI berfokus pada pengembangan dan kapabilitas UMKM.

Selain itu, BNI berfokus untuk meningkatkan mitra bisnis melalui value chain berbasis digital. "Kami membuat Xpora ini sebagai wadah kolaborasi untuk memperkuat UMKM di Indonesia," lanjut Putrama.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, keberpihakan terhadap UMKM merupakan prioritas dari Menteri BUMN Erick Thohir. Arya menyampaikan, keseriusan Erick ditunjukkan dengan mendorong BNI untuk menjadi garda terdepan dalam peningkatan daya saing UMKM agar bisa menembus pasar global. 

"Kementerian BUMN didorong betul oleh Pak Menteri BUMN Erick Thohir secara sistematis agar membantu UMKM bisa berkembang, tidak hanya (pasar) lokal saja, tapi pasar global," ujar Arya.

Arya menyampaikan, BNI memiliki jaringan internasional dengan tujuh kantor cabang di luar negeri yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penetrasi produk UMKM. Arya menyampaikan program Xpora BNI menjadi tumpuan dalam mendorong UMKM untuk dapat menembus pasar internasional.

Keberhasilan BNI dalam memberikan pembiayaan dan pendampingan UMKM di luar negeri merupakan bukti konkret keseriusan dalam meningkatkan daya saing UMKM. Arya mencontohkan, langkah BNI untuk Warung Padang Lapek Jo di Kota Den Haag, Belanda, hingga pengembangan usaha Surya Trading dalam menjual produk makanan dan minuman Indonesia di Hong Kong.

"Untuk UMKM go global memang kita mengandalkan BNI yang memiliki Xpora. Pak Erick mendorong supaya BNI membantu dan mengembangkan bisnis diaspora di luar negeri," ucap Arya.

Arya juga mengungkapkan kontribusi BNI dalam memperluas akses pasar UMKM, baik di dalam maupun luar negeri. Arya menyebut langkah BNI yang membawa UMKM untuk mengikuti pameran juga mendapatkan respons positif di luar negeri. 

"Ini yang terus kami lakukan, kalau ada UMKM yang memang bagus dan perlu pendanaan itu pasti kami lempar langsung ke BNI dengan Xpora-nya karena kita lihat ini yang paling bermanfaat," kata Arya.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat