Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj. | ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.

Kabar Utama

Erick: Kelola BUMN Profesional

Kementerian BUMN membuat konsep subholding.

 

 

JAKARTA—Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan para petinggi yang ada di perusahaan pelat merah bekerja secara profesional. Erick ingin menepis anggapan seolah-olah petinggi di BUMN merupakan pemilik BUMN. 

Menurut Erick, persepsi tersebut merupakan hal yang salah. Kementerian BUMN maupun jajaran direksi dan komisaris BUMN hanyalah sebagai pengelola, bukan pemilik perusahaan pelat merah. 

"BUMN kadang-kadang dipersepsikan juga yang salah bahwa kita ini pemilik ini. Ini yang kita selalu betulkan dan sudah bicarakan ke Presiden langsung dan Menteri Keuangan bahwa kita ini pengelola jadi Badan Usaha Milik Negara,” kata Erick di Jakarta, Rabu (26/2).

Erick mengingatkan, BUMN merupakan perusahaan milik negara, bukan pribadi. Oleh karena itu, kata Erick, pengelolaan BUMN memiliki batasan-batasan tertentu dan tidak dapat dilakukan seperti mengelola perusahaan swasta. "Jadi nggak bisa, mohon maaf, label negara ini yang harus diyakini para pengambil keputusan," ujar Erick. 

Erick meminta para direksi dan komisaris BUMN membantu mendukung lima visi Presiden Joko Widodo yang meliputi pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi yang salah satunya ialah omnibus law, penyelenggaraan birokrasi, dan bagaimana ekonomi bisa bertransformasi.

Erick memilih menggunakan konsep klaster-klaster atau subholding dalam melakukan pengelolaan dan pengawasan BUMN. "Di BUMN merupakan proses bisnis, investasi harus ada return bukan yang tiba-tiba ada project yang akhirnya menimbulkan korupsi. Karena itu, dalam mengantisipasi kita membuat klaster atau subholding, makanya teori super holding kita tiadakan, tetapi lebih kepada subholding," ujar Erick.

Ia menyampaikan, setiap wakil menteri (wamen) BUMN akan mengawasi terhadap tujuh hingga delapan subholding, ditambah klaster dead weight atau BUMN yang fokus bisnisnya maupun kinerjanya tidak maksimal. 

Erick menargetkan, klaster yang ada di BUMN di bawah 20, masing-masing wamen BUMN memegang tujuh sampai delapan klaster saja ditambah satu klaster dead weight. Dengan konsep itu, menurut Erick, bisnis BUMN dapat lebih terkontrol dan kompetitif sehingga dapat memberikan manfaat kepada negara.

Kementerian BUMN tengah mematangkan rencana pembentukan klaster atau holding BUMN manufaktur. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pembentukan klaster manufaktur masih terus berproses. "Masih berproses, mudah-mudahan tahun ini selesai," ujar Arya.

Arya menyampaikan, menyatukan BUMN-BUMN manufaktur dalam satu ekosistem yang sama bertujuan guna mempercepat pertumbuhan kinerja perusahaan. Selain itu, Arya menilai, klaster atau holding manufaktur juga akan berdampak lebih maksimal dalam segi penyerapan tenaga kerja.

"Manufaktur itu basis pertumbuhan industri, kalau industri pasti larinya ke produktivitas dari perusahaan dan mengarah juga ketenagakerjaan karena manufaktur paling banyak menyerap tenaga kerja," ujar Arya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka Budi Noviantoro mengatakan kesiapan perusahaan dalam rencana holding BUMN manufaktur. Meski begitu, Budi tidak bisa memberikan lebih detail mengenai pembentukan klaster atau holding  manufaktur.  "Inka siap menjalankan kebijakan Pak Menteri masuk di holding  manufaktur,” kata Budi.

Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry mengatakan, rencana pembentukan //holding// manufaktur masih dalam kajian. Kajian tentang rencana pembentukan holding  manufaktur telah dilakukan sejak Desember lalu.

Barata, kata Harry, akan menjadi pemimpin holding  sebagai koordinator bagi PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Industri Kereta Api (Persero), dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero). Harry menjelaskan, kajian yang sedang dilakukan juga akan membangun model holding   ke depan. n antara ed: citra listya rini

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat