
Internasional
Kontraktor NASA Selidiki Mumi ‘Alien’
Spesimen 'alien' disebut berasal dari 1700 tahun lalu.
Bagi banyak ilmuwan, ‘barang bukti’ keberadaan makhluk lain di luar bumi yang dipamerkan di hadapan parlemen Meksiko beberapa waktu lalu hanya isapan jempol semata. Siapa nyana, pihak yang menghadirkan mumi makhluk ekstraterestrial itu mengeklaim bahwa benda itu akan diselidiki secara serius oleh kontraktor Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA)
Ufolog Jaime Maussan yang mempresentasikan benda asing itu pekan lalu, mengungkapkan kontraktor yang tidak disebutkan namanya telah menghubungi dia. Kontraktor itu meminta untuk melakukan investigasi DNA atas nama agen ruang angkasa AS.
Kabar itu muncul sepekan setelah penyelidik UFO terkemuka NASA David Spergel didesak tentang dugaan adanya mayat alien. “Kami tidak mengetahui sifat sampel tersebut. Rekomendasi saya adalah jika Anda memiliki sesuatu yang aneh, sediakan sampelnya untuk komunitas ilmiah dunia dan kita akan lihat apa yang ada di sana,” kata Spergel, dilansir Daily Mail, Selasa (26/9/2023).
Maussan mengeklaim, pertama kali menemukan sepasang mayat yang diduga berusia 1.000 tahun dan dilaporkan digali di sebuah gua di Peru. Penemuan ini sorotan dari internasional.
Meskipun Maussan menggembar-gemborkan penemuan mayat alien sebagai salah satu penemuan terpenting dalam sejarah manusia, presentasinya telah memicu protes dari banyak ilmuwan, antropolog, dan bahkan beberapa peneliti UFO yang berdedikasi.

Menteri Kebudayaan Peru mengajukan tuntutan pidana yang menuduh Maussan dan kolaboratornya merampok mayat dari kuburan kuno. Pada 2022, Kementerian Kebudayaan Peru telah menetapkan sekitar 26 ribu situs arkeologi yang dilindungi di seluruh negeri.
Maussan mengaku telah meminta Kementerian Kebudayaan Peru agar terlibat. Namun, kementerian diklaim tidak mengikuti ajakannya. “Kami sampai mengirim surat. Izinkan saya memberitahu Anda hal lain, Anda ingat NASA mengatakan bahwa hal ini harus diselidiki? Seorang kontraktor dari NASA menerima tantangan ini,” ujarnya.
Maussan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa terlalu banyak transparansi dan terlalu dini dapat mengganggu penyelidikan yang sedang berlangsung. Ketika ditanya soal identitas kontraktor NASA, Mussaun menolak menjawabnya.
"Seorang kontraktor dari NASA, hanya itu yang bisa saya ceritakan kepada Anda. Saya tidak akan memberitahu Anda namanya. Saya ingin merahasiakan hal ini sampai mereka dapat melakukan penyelidikan,” ucap dia.

Upaya Maussan untuk menarik minat ilmiah profesional terhadap potensi spesimen alien kuno dari Amerika Latin telah berlangsung selama bertahun-tahun. Dia merasakan beberapa kemunduran dan keberhasilan. Namun, dia belum pernah terjadi sebelumnya pada tingkat pengawasan internasional saat ini.
Alien, piring terbang, dan unidentified flying object (UFO) sudah kerap jadi perbincangan. Namun, masih ada sebagian masyarakat yang menganggapnya isapan jempol semata. Bahkan, cuma rekayasa pihak tertentu untuk mencari sensasi.
Belakangan, NASA menyatakan hendak menghilangkan persepsi negatif seputar alien dan UFO. NASA bertekad menempatkannya sebagai bidang studi ilmiah, menyebut tidak tertutup kemungkinan 'teknologi alien' beroperasi di atmosfer Bumi.
Sebagai upaya menempatkan UFO pada landasan yang lebih ilmiah, NASA berpendapat istilah yang lebih tepat adalah unidentified anomalous phenomena (UAP). Artinya, fenomena anomali yang tidak teridentifikasi.
Panel NASA, yang terdiri dari 16 ahli di bidang ilmiah (mulai dari fisika hingga astrobiologi) telah menyusun laporan tentang UAP yang disebut sebagai salah satu misteri terbesar. Laporan itu menyebut pengamatan objek UAP telah lama terlihat di seluruh dunia.

Itu bisa berupa sesuatu seperti balon, pesawat terbang, atau fenomena alam lainnya. Namun, sayangnya pengamatan berkualitas tinggi masih terbatas. Belum ada pengamatan yang konsisten, terperinci, dan terkurasi sehingga tak ada data untuk membuat kesimpulan ilmiah dan definitif tentang UAP yang ada.
"Sifat ilmu pengetahuan adalah untuk mengeksplorasi hal-hal yang tidak diketahui, dan data adalah bahasa yang digunakan para ilmuwan untuk menemukan rahasia alam semesta," kata para pakar dalam laporan tersebut, dikutip dari laman Daily Mail, Ahad (17/9/2023).
Laporan tersebut mengatakan belum bisa disimpulkan bahwa berbagai penampakan UAP yang sudah ada memang berasal dari luar Bumi. Namun, para pakar NASA mengatakan sangat masuk akal ada bentuk kehidupan ekstraterestrial di galaksi.
Paparan tertulis dari panelis NASA bukanlah tinjauan atas insiden alien atau UAP tertentu, namun disebut sebagai road map tentang bagaimana mempelajari dan mengevaluasi UAP secara ilmiah di masa depan. Studi juga hanya merujuk pada laporan yang tidak rahasia.
Pasalnya, tim penulis laporan mengakui bahwa Militer AS juga memiliki gambar rahasia dan laporan UAP yang tidak tersedia untuk umum. NASA mengatakan akan melakukan 'upaya bersama' untuk mempelajari UAP secara ilmiah menggunakan satelitnya, satelit komersial, serta kecerdasan buatan untuk menganalisis data.
Masyarakat juga disilakan untuk membantu dengan menggunakan aplikasi ponsel pintar untuk mengambil gambar terkait potensi UAP. NASA mengatakan pihaknya telah menunjuk direktur penelitian UAP baru yang akan bertanggung jawab membuat basis data kuat untuk evaluasi UAP di masa depan.
Direktur itu tidak akan disebutkan namanya karena anggota panel telah menerima ancaman dan hujatan saat mengerjakan laporan tersebut. Laporan menambahkan bahwa penting untuk memahami UAP karena bisa jadi ada ancaman terhadap keselamatan wilayah udara AS yang ditimbulkan olehnya.
Pada konferensi pers terkait laporan itu, salah satu anggota tim penulis, Dan Evans, menjelaskan mengapa studi harus bergantung pada materi yang tidak rahasia. Padahal, Departemen Pertahanan AS berpegang pada gambar dan video yang sifatnya rahasia.
"Salah satu alasan kami membatasi penelitian ini pada data yang tidak rahasia adalah karena kami dapat berbicara secara terbuka mengenainya. Dengan melakukan hal ini, kami bertujuan untuk mengubah wacana dari sensasionalisme menjadi sains," ucap Evans.
Para pakar dari NASA juga sebelumnya mengakui diminta mengomentari klaim baru-baru ini oleh Jaimie Maussan. Mayat itu ditemukan di Cusco, Peru, pada 2017, dan diketahui berusia 1.800 tahun. Dia juga mengklaim memiliki 30 mayat dengan DNA yang tipenya tidak diketahui.
David Spergel yang merupakan mantan kepala departemen astrofisika Princeton University dan ketua laporan NASA mengenai fenomena anomali yang tidak teridentifikasi mengatakan, bahwa sampel tersebut harus tersedia untuk pengujian oleh komunitas ilmiah dunia.

Cibiran komunitas sains
Saat ditemui Reuters beberapa waktu lalu, Jaime Maussan mengatakan penemuan-penemuan yang dipaparkan di kongres negaranya adalah salah satu penemuan paling penting dalam sejarah umat manusia. Hanya saja, bagi banyak ilmuwan, dua tubuh mumi kecil dengan kepala memanjang dan tiga jari di masing-masing tangan adalah penemuan yang sudah dibantah.
“Ini adalah hal paling penting yang pernah terjadi pada umat manusia,” kata pria berusia 70 tahun itu berupaya untuk menyadarkan temuan tersebut sambil duduk di kantornya yang penuh dengan karya seni dan perlengkapan berwarna-warni bertema alien.
“Saya yakin fenomena ini adalah satu-satunya yang memberi umat manusia kesempatan untuk bersatu,” ujar Maussan. Kawasan bisnis Santa Fe di Mexico City menjadi tempat Maussan berkantor, anggota staf dengan hati-hati membawa dua kotak dengan tutup kaca berisi mayat ke dalam studio dengan layar hijau. Semua orang berkerumun untuk melihat lebih baik.
Mayat-mayat tersebut tampak kuno dan memiliki ciri-ciri yang sama dengan manusia, dua mata, satu mulut, dua lengan, dan dua kaki. Maussan mengklaim, mereka ditemukan di dekat Garis Nazca pra-Columbus di Peru.
Maussan menyatakan bisa membuktikan bahwa mayat tersebut tidak seperti apa pun yang dikenal di Bumi. Melalui media sosial dan dalam persidangan di kongres, dia membagikan analisis ilmiah dan hasil penelitian yang menurutnya membuktikan bahwa mayat tersebut berusia sekitar 1.000 tahun dan tidak terkait dengan spesies Bumi manapun yang diketahui. Salah satu mayat yang digambarkan oleh Maussan sebagai seekor betina, ditemukan memiliki telur di dalamnya.
Bio-antropolog Peru Elsa Tomasto-Cagigao jengkel karena klaim tersebut masih dipublikasikan, mengutip dugaan temuan serupa yang ternyata merupakan penipuan. “Apa yang kami katakan sebelumnya masih berlaku, mereka mengulangi hal yang sama seperti biasanya dan jika masih ada orang yang tetap mempercayainya, apa yang bisa kami lakukan?,” ujarnya. "(Mayat buatan) ini sangat kasar dan sederhana sehingga tidak ada lagi yang perlu ditambahkan," ujar Tomasto-Cagigao.
Temuan-temuan seperti itu sebelumnya telah diabaikan oleh komunitas ilmiah karena dianggap sebagai mumi anak-anak pra-Hispanik yang dimutilasi. Kadang-kadang mayat tersebut dikombinasikan dengan potongan-potongan bagian tubuh binatang. Maussan hanya membagikan di media sosial dan dalam presentasinya hasil tes penanggalan DNA dan karbon yang menurutnya dimiliki oleh sesuatu makhluk.
Ilmuwan di National Autonomous University (UNAM) Institute of Astronomy Meksiko Julieta Fierro atas permintaan Reuters meninjau hasil yang diklaim Maussan. Hasil tinjaun ini menyimpulkan bahwa sampel tersebut mengindikasikan kehidupan normal di Bumi.
Fierro mengatakan, keberadaan karbon-14 dalam penelitian yang dilakukan UNAM membuktikan bahwa sampel tersebut berkaitan dengan jaringan otak dan kulit dari mumi berbeda yang meninggal pada waktu berbeda. Proporsi isotop radioaktif karbon-14 yang diserap oleh organisme hidup ke dalam jaringannya akan membusuk seiring berjalannya waktu, sehingga memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan perkiraan tahun kematian spesimen tersebut.
Menurut Fierro, di planet lain, jumlah karbon-14 di atmosfernya belum tentu sama dengan di Bumi. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini tidak menunjukkan sesuatu yang misterius yang dapat mengindikasikan adanya senyawa kehidupan yang tidak ada di Bumi.
Tapi Maussan menyangkal hasil tes tersebut tidak berhubungan langsung dengan dua badan yang ditunjukkan kepada Kongres pada pekan lalu. Pemeriksaan tersebut, diklaim olehnya, dilakukan pada makhluk yang sama sekali berbeda, yang dikenal sebagai Victoria, yang masih berada di Peru.
"Mereka ditemukan di tempat yang sama. Penampilan fisik mereka sama," kata Maussan tentang Victoria dan dua mayat yang dihadirkannya di Meksiko. Mussan menyatakan, pengujian tidak dilakukan pada kedua mayat yang dibawa ke Kongres untuk menghindari kerusakan.
Maussan tidak asing dengan kontroversi. Dia telah membuat klaim tentang sisa-sisa lain di masa lalu yang banyak dikritik. Dia berpartisipasi dalam film dokumenter televisi pada 2017 tentang sisa-sisa lain yang ditemukan di dekat Garis Nazca.
Sedangkan Direktur Institut Penelitian Ilmu Kesehatan Sekretaris Angkatan Laut Meksiko, Jose de Jesus Zalce Benitez berpartisipasi dalam sidang kongres, memperkuat klaim Maussan. Dia dengan tenang menjelaskan penafsirannya terhadap sains.
“Berdasarkan tes DNA, yang dibandingkan dengan lebih dari satu juta spesies… mereka tidak ada hubungannya dengan apa yang diketahui atau dijelaskan hingga saat ini oleh sains atau pengetahuan manusia,” kata Benitez.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Pembocor: AS Puluhan Tahun Sembunyikan Alien
Kesaksian bahwa AS sembunyikan alien disampaikan di Kongres AS.
SELENGKAPNYABagaimana Ulama Memandang Keberadaan Alien?
Pandangan soal keberadaan bumi lain sudah ada sejak awal Islam.
SELENGKAPNYA