Kapal Pinisi melintas di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Sabtu (23/7/2022). Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan penataan infrastruktur pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo seperti perluasan Bandara | ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

Safari

Berkenalan dengan Profesi Pemandu Geowisata

Salah satu destinasi geowisata yang banyak diminati adalah Labuan Bajo.

Indonesia memiliki berbagai destinasi geowisata atau geoturisme. Ini merupakan pariwisata minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, seperti bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi, dan sejarah kebumian.

Salah satu destinasi geowisata yang banyak diminati adalah Labuan Bajo. Tentu saja dibutuhkan pemandu geowisata untuk mendukung perjalanan di destinasi tersebut. Jika Anda berminat, ada beberapa hal yang harus Anda kuasai. Apa sajakah?

Kepala Dinas dan Pariwisata (Kadispar) Manggarai Barat, Pius Baut Pius, mengatakan, sebagai seorang pemandu wisata, termasuk pemandu geowisata, harus memiliki tiga kompetensi yaitu ilmu atau pengetahuan tentang destinasi, skill, dan attitude atau perilaku. Khusus untuk poin pengetahuan menurutnya, para peserta diharapkan dapat memanfaatkan pelatihan untuk menambah pengetahuannya, terutama tentang geologi.

photo
Sejumlah wisatawan mendaki puncak Pulau Padar untuk menyaksikan keindahan alam di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), di Manggarai Barat, NTT, Selasa (20/1/2020). Menurut Balai TNK, jumlah kunjungan wisatawan sejak Desember 2019 hingga pertengahan Januari 2020 mengalami penurunan dari biasanya 600 wisatawan per hari menjadi 100 wisatawan per hari akibat cuaca buruk yang melanda daerah tersebut. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/ama. - (Antara Foto)

"Jika ditelisik mayoritas destinasi di Labuan Bajo dan sekitarnya termasuk dalam geowisata, seperti bentang alam, danau vulkanik, gua, gunung, sungai, bebatuan, dan lainnya," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (18/9/2023).

Namun, dia melanjutkan, selama ini kita tidak mempromosikan itu dari segi geowisata, bagaimana misalnya pink beach itu berwarna pink, atau mengapa bebatuan di Batu Cermin beda dengan destinasi lain. Hal tersebut harus dipelajari sehingga dalam wisata itu juga memiliki bobot edukasi.

Melengkapi yang disampaikan Kadispar tersebut, Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat, Sebastian Pandang, mengatakan, seorang pemandu wajib menyediakan tiga elemen saat menjelaskan sesuatu kepada wisatawan. "Saat bernarasi atau story telling kepada wisatawan, para pemandu harus menyediakan tiga elemen yaitu informatif, edukatif, dan berisi promosi," ujarnya.

photo
Seorang nelayan suku Bajo menyelam sambil membawa alat panah tradisional dan hasil tangkapan gurita di Laut Waha, Kecamatan Tomia Induk, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin (13/6/2022). Nelayan suku Bajo hanya menggunakan alat panah tradisional untuk berburu ikan di laut dan cara tersebut telah dilakukan sejak dahulu. - ( ANTARA FOTO/Jojon/tom.)

Untuk meningkatkan kemampuan pemandu geowisata, perlu dilakukan berbagai pelatihan. Salah satunya yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Mereka menyelenggarakan lelatihan dan diikuti dengan sertifikasi kepemanduan geowisata belum lama ini. 

Mewakili Direktur Utama, Kepala Divisi Investasi BPOLBF Jaques Z Marbun menyampaikan, penyelenggaraan pelatihan dimaksudkan untuk menangkap peluang serta persiapan SDM unggul untuk melengkapi berbagai kebutuhan pembangunan daerah baik yang telah dilakukan pemerintah maupun investor di Labuan Bajo.

"Pelatihan ini diadakan untuk menangkap peluang percepatan pengembangan pariwisata di Labuan Bajo terutama sejak ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas (DPSP). Begitu banyak pembangunan di sini, begitu banyak juga investasi di Labuan Bajo sehingga perlu ada SDM yang siap untuk dapat mengimbangi berbagai perkembangan yang begitu cepat ini," kata Jaques. 

photo
Sebuah kapal wisata pinisi melintas di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/7/2021). Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat mencatat selama periode Januari hingga pertengahan Juli 2021 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo berkisar 19 ribu wisatawan atau menurun dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 30 ribu wisatawan. - (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.)

Selanjutnya, dia menjelaskan, pelatihan tersebut akan langsung dilanjutkan dengan program sertifikasi kompetensi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bank Dunia dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Pius menambahkan, selain untuk pengembangan diri, program pelatihan dan sertifikasi ini juga diharapkan dapat menjadi nilai tambah ketika harus bersaing di lapangan. 

"Pelatihan ini bertujuan agar kita bisa berkompetisi. Kita harus memiliki kompetensi untuk bisa berkompetisi. Melalui pelatihan yang dilanjutkan dengan sertifikasi ini, kita punya bekal untuk berkompetisi di lapangan dengan yang lain," ujarnya.

 

 

 
Saat bernarasi kepada wisatawan, pemandu harus menyediakan tiga elemen yaitu informatif, edukatif dan berisi promosi.
 
SEBASTIAN PANDANG, Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat. 
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ngeri-Ngeri Sedap, Wisata ke Zona Militer Korea

Perjalanan ke DMZ memberikan pengalaman tersendiri nan suram.

SELENGKAPNYA

Wisata Sejarah Gedung Indonesia Menggugat

Nama gedung ini diambil dari judul pledoi Sukarno saat itu Indonesia Menggoegat.

SELENGKAPNYA

Peradaban Baru di Labuan Bajo

Hotel Meruorah telah menjadi lokasi berbagai acara internasional.

SELENGKAPNYA

Berwisata Kuliner di Magelang

Perkembangan kuliner di Magelang tengah bergairah, restoran masakan tradisional bertumbuhan.

SELENGKAPNYA