Anak-anak beraktivitas menggunakan masker akibat pekatnya asap di Dusun Jatirejo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023), yang disebabkan kebakaran TPA Putri Cempo. | Republika/Wihdan Hidayat

Nasional

Kebakaran TPA Kian Marak, Kesehatan Warga Terancam

Sejumlah warga mulai mengungsi akibat pekatnya asap yang ditimbulkan dari kebakaran TPA Putri Cempo.

SOLO -- Kejadian kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) akibat panasnya cuaca semakin marak. Terbaru, kebakaran melanda TPA Putri Cempo Mojosongo, Solo.

Kebakaran TPA Putri Cempo terjadi sejak Sabtu (16/9) siang dan api membakar sekitar dua hektare luasan TPA di Blok B. Kebakaran diduga terjadi dipicu oleh suhu panas yang ekstrem sehingga mengakibatkan gas metan yang tertumpuk di bagian dalam tumpukan menjadi api.

Sebelumnya, kebakaran hebat juga melanda TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Selain itu, kebakaran TPA turut terjadi di TPA Kopiluhur, Cirebon Jawa Barat; TPA Randegan, Magersari, Mojokerto, Jawa Timur; dan TPA Gunung Sadai, Kabupaten Belitung.

Hingga Ahad (17/9/2023), kebakaran di TPA Putri Cempo belum berhasil dipadamkan. Sebagian warga terdampak memilih mengungsi. Namun, sebagian besar warganya masih bertahan di kediaman tersebut meski jaraknya tak jauh dari TPA. 

photo
Warga beraktivitas menggunakan masker akibat pekatnya asap di Dusun Jatirejo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023). RT 3 Dusun Jatirejo menjadi daerah yang terdampak langsung imbas kebakaran TPA Putri Cempo.  - (Republika/Wihdan Hidayat)

Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto mengatakan, ada 46 keluarga yang terdampak asap kebakaran. Ia mengatakan, rata-rata tempat tinggal mereka hanya beberapa ratus meter dari titik kebakaran.

"Yang mengungsi hanya beberapa. Tidak banyak," kata Nico saat ditemui di TPA Putri Cempo, Ahad (17/9/2023).

Dia mengatakan, pos pengungsian dan dapur umum telah di buka di kantor Kelurahan Mojosongo. Namun, hingga kini belum ada warga yang mengungsi ke pos tersebut.

Selain dapur umum dan pos pengungsian, Pemkot Solo juga menyiapkan pos kesehatan tak jauh dari TPA Putri Cempo. "Warga yang terkena asap cukup pekat pilih pindah ke rumah keluarganya," ujarnya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming meminta maaf atas dampak yang diakibatkan terbakarnya sebagian sampah di blok B TPA Putri Cempo, Solo. "Saya mohon maaf atas kejadian ini," kata Gibran seusai peninjauan, Ahad (17/9/2023).

Putra sulung presiden Jokowi tersebut mengatakan, pemkot langsung menjelaskan membuat dapur darurat untuk mensuplai makanan. Pihaknya juga mendirikan posko kesehatan.

"Kita standby dapur darurat dan lain-lain untuk suplai makanan ada terus. Sama air putih, pemeriksaan kesehatan ada, pasti ada. Sejauh ini belum ada laporan yang gimana-gimana," ujarnya. 

photo
Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023) dini hari. - (Republika/Wihdan Hidayat)

Menurut Gibran, sejauh ini belum ada warga yang melaporkan sakit atas asap tersebut. Namun, ia mengatakan akan mengecek rumah warga yang terdampak asap tersebut.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) membantu mempercepat proses pemadaman kebakaran yang terjadi di TPA Putri Cempo.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB untuk mempercepat pemadaman. Diharapkan adanya bantuan water bombing. Dalam waktu dekat akan dikirim. Dampak pasti ada makanya kami percepat untuk pemadaman," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana seusai meninjau penanganan kebakaran TPA Putri Cempo di Kota Surakarta.

Ia menyebut peralatan water bombing yang didatangkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu bisa mempercepat pemadaman kebakaran di TPA Putri Cempo yang memiliki luas 17 hektare dan terdiri atas beberapa blok.

Pemadaman, lanjut dia, masih terus dilakukan dengan mengerahkan 59 unit pemadam kebakaran dari wilayah Solo Raya, kendaraan water cannon dari Polri, armada dari Pemprov Jateng, dan sejumlah armada pemadam dari relawan.

Apabila pemadaman masih belum bisa cepat, kata dia, akan diambil langkah lain, misalnya, dengan modifikasi cuaca. Kendati demikian, Nana menegaskan penggunaan water bombing dirasa masih diperlukan jika melihat kondisi saat ini. Selain mempercepat pemadaman, juga agar titik api tidak menyebar lebih luas.

"Kami putuskan kami perlu water bombing untuk mempercepat dan kami tidak ingin merambat ke mana-mana," ujarnya didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

photo
Warga lansia menggunakan masker akibat pekatnya asap di Dusun Jatirejo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023). RT 3 Dusun Jatirejo menjadi daerah yang terdampak langsung imbas kebakaran TPA Putri Cempo.  (Republika/Wihdan Hidayat)

Untuk penanganan dampak kebakaran, seperti asap yang mengarah ke pemukiman warga, Nana mengimbau warga agar waspada dengan cuaca panas yang akhir-akhir ini melanda sejumlah daerah di Jateng.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap kekeringan yang terjadi saat ini. Masyarakat juga harap berhati-hati dengan percikan api karena ini dapat menyebabkan kebakaran," katanya.

Terbakarnya TPA akibat musim kemarau membuat pengelolaan sampah di daerah terganggu. Anggaran yang dikeluarkan untuk menangani kebakaran pun tak seedikit.

Untuk kebakaran di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, misalnya, angggaran penanganan mencapai Rp 5,8 miliar. Anggaran itu dialokasikan setelah dikeluarkannya surat keputusan (SK) status tanggap darurat kebakaran TPA pada Senin (12/9/2022). 

Kebakaran TPA Sarimukti berdampak pada pengelolaan sampah, termasuk di Kota Bandung. Kendati demikian, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna melaporkan tren positif penanganan kedaruratan sampah Kota Bandung. Menurut dia, selama beberapa hari belakang, ritase kiriman sampah ke TPA Sarimukti terus mengalami kenaikan.

photo
Sejumlah truk antre untuk menguruk tanah di TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (12/9/2023). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Terakhir, jumlah ritase harian mencapai 181 ritase, naik enam ritase dari sebelumnya "Sekarang ritase sudah 181, sudah ada kenaikan lagi. Kemarin 175, ada kenaikan 6 rit," kata Ema, akhir pekan lalu.
 
Kenaikan jumlah ritase ini, kata dia, bukan menjadi patokan selesainya masalah sampah di Kota Bandung, mengingat produksi sampah terus ada setiap harinya. Menurut dia, jika ritase belum kembali normal, menumpuknya sampah yang tertahan akan terus terjadi. 

"Jadi, volume sampahnya tetap banyak dan tiap hari ada timbunan sampah terus, karena masyarakat untuk sim salabim mengubah sikap perilaku itu perlu proses dan waktu," ujar Ema menegaskan. 

Oleh karenanya, dia menegaskan bahwa penggarapan TPS darurat Gedebage akan terus berlanjut. Saat proses persiapan terus dilakukan, mulai dari pemadatan tanah, pembukaan akses masuk, hingga pemagaran. Berdasarkan pantauannya pada Kamis (14/9/2023) kemarin, Ema mengatakan, saat ini proses pemagaran sedang dilakukan. 

 "Masih pemagaran dan pematangan. Kemarin saya ke sana, saya cek itu sedang dipasang pagar, pokoknya sekarang kita persiapan saja," kata Ema. 

Saat ditanya mengenai target, Ema menginginkan agar persiapan pembukaan TPS Darurat Gedebage dapat selesai secepatnya. Meski begitu, Ema menegaskan bahwa pembukaan TPS darurat Gedebage sejatinya bukan merupakan suatu yang mendesak, tapi sebagai upaya antisipasi melonjaknya volume sampah yang tertahan di Kota Bandung. 

 
 

 

Ikuti Berita Republika Lainnya