
Internasional
PM Cina Senang Hubungan dengan Indonesia Semakin Mesra
Wapres Ma'ruf mengajak investor Cina berinvestasi di industri halal.
NANNING -- Perdana Menteri (PM) Cina Li Qiang mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang terus mempererat kemitraan dengan Cina. Li Qiang bahkan menyebut kemitraan kedua negara akan semakin gemilang pada masa depan.
"Perjalanan saya dan kunjungan saya di Indonesia (pekan lalu) sangat lancar dan saya merasakan gemilangnya kemitraan dan kerja sama Indonesia dan Cina di masa depan," kata PM Li Qiang di Liyuan Resort, Kota Nanning, Provinsi Guangxi, Cina pada Sabtu.
PM Li Qiang menyampaikan hal tersebut saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menjelang pembukaan China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2023 yang diselenggarakan pada 16-19 September 2023. "Pekan alu saya baru saja mengunjungi Indonesia dan menyaksikan perkembangan Indonesia dengan mata saya sendiri," ujar PM Li.
PM Li Qiang pada 5-8 September 2023 baru saja berkunjung ke Indonesia untuk sejumlah agenda, termasuk menghadiri Pertemuan Pemimpin untuk Kerja Sama Asia Timur (KTT ke-18 Asia Timur) pada 6 September 2023.
"Pak Wapres selama ini berupaya untuk mendorong persahabatan dan kerja sama Tiongkok-Indonesia, berkontribusi besar dalam 'people to people contacts' antara kedua negara, khususnya di bidang keagamaan," kata PM Li.
Menurut Li Qiang, sekitar sebulan lalu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo bertemu di Chengdu. Mereka sepakat membangun komunitas senasib sepenanggunggan Indonesia menjadi nyata. "Inilah arahan mereka mengenai tujuan perkembangan Indonesia," ujar PM Li.
Cina, kata Li Qiang, berupaya dengan Indonesia agar kedua negara melakukan kerja sama strategis yang lebih tinggi untuk memajukan modernisasi dan meningkatkan kesejahteraan kedua negara.
PM Li Qiang pada 6 September 2023 juga telah menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Kemudian, pada 8 September 2023, Li Qiang bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pertemuan kedua pemimpin pemerintahan itu menghasilkan enam kesepakatan dan kerja sama antara lain dalam bidang e-commerce dan pertanian.
Secara khusus, di bidang infrastruktur, dibicarakan hasil inspeksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang memuaskan. Namun, isu soal pembengkakan biaya dapat diselesaikan segera serta kerja sama tata kota pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) yang berkiblat pada Kota Shenzhen.
Di bidang perdagangan, Indonesia meminta agar produk pertanian, seperti sarang burung walet dan durian plus bisa ditingkatkan ke Cina.

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat bertemu PM Li Qiang mengajak para investor Cina untuk berinvestasi dalam pengembangan produk halal di Indonesia. "Tidak lupa saya mengajak investor dari Cina untuk berinvestasi di dalam produk halal di Indonesia," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya seperti dikutip pada Ahad (17/9/2023).
Kiai Ma'ruf mengatakan, pemerintah saat ini terus mendorong pengembangan produk halal Indonesial. Hal ini untuk mengejar target Indonesia menjadi produsen halal terbesar dunia.
Wapres menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam pengembangan produk halal. Sebab, perdagangan dan investasi produk halal memiliki potensi amat luas antara Indonesia dan Cina serta kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika.
Dia pun mendorong agar penguatan kerja sama dalam sektor halal ini, termasuk melalui kerja sama antara otoritas halal Indonesia dan Tiongkok. “Saya berharap dapat memperoleh dukungan penuh dari Yang Mulia dan Pemerintah RRT,” ujarnya.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyampaikan, fokus bahasan dalam pertemuan Wapres dengan PM Cina, yakni komitmen memperdalam dan memperluas hubungan antara kedua negara yang selama ini memang sudah berjalan baik, utamanya kerja sama di bidang ekonomi dan pendidikan. Wapres menekankan pembicaraan pada tiga hal penting.

Hal pertama yang dibahas mengenai perdagangan di berbagai bidang yang selama ini sudah berjalan agar diperluas lagi. Kedua, Wapres juga berharap agar Cina berinvestasi di industri halal di Indonesia.
"Karena selama ini banyak industri halal Cina yang meminta sertifikasi halal ke Indonesia dan hasilnya diekspor ke Indonesia dan negara lain," ujar Masduki.
Ketiga, hubungan people to people mesti ditingkatkan antarkedua negara sebagai landasan untuk kepentingan pendidikan dan vokasi, pariwisata, serta sektor lainnya di kedua negara.