Nemah Hasan | Facebook

Uswah

Nemah Hasan, Sebarkan Kisah Muslimah Lewat Lagu

Lagu tersebut kini telah menjadi soundtrack ribuan video yang membangkitkan semangat para wanita

Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI

Nemah Hasan tak menyangka lagu-lagunya kini diperhatikan berbagai kalangan. Lewat nama panggung Nemahsis, ia ingin memberi tahu bahwa apa yang terlihat bukanlah apa yang bisa didapatkan.

Muslimah berusia 27 tahun ini memulai kariernya di Instagram. Ia kerap membuat konten video tentang kecantikan dan fesyen sederhana, serta mengunggah beberapa cover dari lagu-lagu penyanyi pop kenamaan Inggris, Adele.

Penyanyi dan penulis lagu keturunan Palestina-Kanada ini merilis single debutnya berjudul ‘What If I Took it Off For You?’ pada 2021. Sejak itu, Hasan mulai menjadi bahan pembicaraan kalangan musisi. Lagu tersebut memperlihatkan bagaimana Hasan mencari keadilan setelah dieksploitasi oleh sebuah perusahaan besar. Perusahaan tersebut tidak memberikan kompensasi apa pun setelah Hasan melakukan kampanye iklan dengan mereka.

Pengalamannya ini lantas menjadi momentum penting bagi warga asli Ontario ini untuk menulis lagu. Ia mendorong Muslimah lainnya menggunakan TikTok sebagai tempat untuk membicarakan pengalaman diskriminasi mereka, dengan instrumen lagu. Di seluruh aplikasi, lagu tersebut kini telah menjadi soundtrack ribuan video yang membangkitkan semangat para wanita. Mereka mendiskusikan hubungannya dengan hijab, serta bagaimana jilbab tetap dapat membuat mereka eksis dan berprestasi.

“Melalui musik, saya mencoba untuk berbagi lebih banyak tentang kehidupan perempuan Muslim dengan orang-orang, sehingga kalian dapat membantu kami dan menjadi lebih sadar. Pastinya ada sisi terapatik dan sisi pendidikan dalam musik saya. Satu-satunya cara bagi kami untuk belajar adalah dengan membagikan kisah-kisah ini, alih-alih memendamnya," ujar dia dikutip di NME, Rabu (6/9/2023).

Lagu barunya, Dollar Signs, ditulis pertama kali pada tahun 2019. Ia mencoba menulisnya sendiri, tetapi akhirnya sadar bahwa ceritanya belum selesai. Dia sering berpikir, bagaimana ia bisa menulis tentang sesuatu yang masih ia alami. Pada tahun berikutnya, ia mencoba mengulanginya dengan orang lain. Namun, apa yang ia buat malah berbalik arah dari tujuan semula. Hasan bahkan hampir tuli nada atau tidak mencerminkan keadaan sosialnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by nemahsis (@nemahsis)

Hasan akhirnya menyadari, ia tidak menulisnya dengan orang kulit berwarna atau seseorang dengan laatr belakang yang mirip dengannya. Karena itu, mereka tidak akan yang mengerti bagaimana rasanya berada di posisi dia. Pada awal 2021, dia bertemu dengan rekan penulis lagunya Joel (Compass). Berdua, mereka benar-benar berhasil menuliskan lirik-liriknya dalam satu hari.

"Dan ketika aku menunjukkan lagu itu kepada orang-orang, semua orang bereaksi dengan cara yang belum pernah aku lihat orang bereaksi terhadap musik saya sejauh ini. Saat itulah aku tahu itu adalah lagu yang tepat," ucap dia.

Menurut dia, lagu ini adalah kesempatan penting untuk berbagi kisahnya sekali lagi dan dengan cara yang lebih gamblang jika dibandingkan sebelumnya. Ia ingin lagu ini mengubah cara pandang banyak orang terhadap hijabi, perempuan, serta umat Islam pada umumnya. “Hanya itu yang bisa kuharapkan,” kata Hasan.

Tentang lagu 'What If I Took it Off For You', ia merasa respons yang didapat di luar dari dugaannya. Orang-orang dari berbagai etnis menggunakan lagu tersebut di platform TikTok.

Hasan mengaku, lagu tersebut berisikan ungkapan hatinya tentang hijab. Namun, secara lebih luas lagu ini berhubungan dengan setiap hal, mengingat wanita harus melepas sesuatu, entah itu riasan, pakaian atau bahkan emosi, agar bisa diterima.

Ketenarannya semakin terasa setelah penyanyi kondang asal Inggris, Elton John, mengaku sudah menjadi penggemar Hasan. Ketika Elton memutar lagunya di radio, Hasan merasa akhirnya punya sesuatu yang ingin ia sampaikan kepada sang ayah. Ayah Hasan merupakan sosok religius dan tidak tahu banyak tentang budaya populer. Meski demikian, ayahnya tetap tahu siapa itu Elton John dan merasa bangga dengan capaiannya saat ini.

“Elton memahami tujuan dari lagu itu, sampai pada titik mengetahui isi lagunya. Dia jelas meluangkan waktu untuk mencoba dan memahami pesannya pada tingkat yang lebih dalam. Dia sangat memahami pentingnya memiliki cerita penting di balik sebuah lagu," ucap dia.

Melihat seseorang yang berpengaruh seperti Elton John mendengarkan musiknya, kemudian ingin mencari tahu apa artinya benar-benar mengejutkan bagi Hasan.

Sementara itu, karya barunya berjudul Dollar Signs merupakan seputar pengalaman yang dialami oleh banyak perempuan marginal. Terutama, mereka yang tidak tahu seperti apa kehidupan mereka dan apa yang ada dalam pikirannya. Baginya, ini adalah lagu yang sangat komunikatif, tetapi secara tematis sangat berat. Meski begitu, ia merasa musik yang ia buat dapat diterima oleh khalayak tertentu, seperti halnya lirik Taylor Swift yang dapat diterima oleh sebagian besar wanita.

"Saat saya menulis jenis lagu ini, lagu-lagu tersebut juga dapat diterima oleh masyarakat umum, yang mungkin membacanya dengan cara yang sangat berbeda dari cara saya melakukannya. Saya menulis karya yang intens ini sekarang, sehingga saya dapat menulis tentang hal-hal lucu nanti!” katanya berkelakar.

Ikuti Berita Republika Lainnya