ILUSTRASI Khawarij adalah kelompok yang sangat literal dalam memahami agama. | DOK ArabicNameGenerator

Kabar Utama

Waspada Fitnah Kaum Khawarij

Mereka lebih rajin mengerjakan shalat daripada para sahabat.

Kaum Khawarij merupakan salah satu golongan paling berbahaya dalam sejarah umat Islam. Bahkan, tidak ada satu firqah (kelompok) pun yang mendapat kecaman langsung dari Rasulullah SAW kecuali firqah Khawarij ini.

Ustaz Dr Sufyan Baswedan menuturkan, ada beberapa sifat kaum Khawarij yang perlu diketahui oleh kaum Muslim. Sifat pertama, mereka adalah ahli ibadah. Bahkan, karena sangat berlebihannya orang-orang Khawarij dalam beribadah, Rasulullah SAW pun sampai-sampai mengatakan bahwa ibadahnya para sahabat tidak akan ada apa-apanya bila dibandingkan dengan ibadah mereka.

photo
ILUSTRASI Hakim bin Hazam adalah seorang sahabat Nabi SAW. - (DOK WIKIPEDIA )

Bacaan Alquran mereka jauh lebih banyak daripada bacaannya para sahabat. Mereka pun giat melaksanakan ibadah puasa. Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga menggambarkan bahwa mereka lebih rajin mengerjakan shalat daripada para sahabat. Akan tetapi, semua ibadah yang mereka lakukan tersebut sama sekali tidak memberi manfaat bagi mereka.

Ayat-ayat Alquran yang mereka baca hanya sebatas di mulut, tidak sampai masuk ke dalam relung hati mereka. Sifat yang kedua, orang-orang Khawarij sangat gemar mengafirkan sesama Muslim. Menurut akidah mereka, Muslim yang berbohong adalah kafir, Muslim yang mencuri pun adalah kafir. Begitu pula dengan Muslim yang berzina, juga disebut kafir dan keluar dari Islam oleh mereka. Tidak hanya itu, mereka juga tidak segan-segan menghalalkan darah kaum Muslim yang tidak sepemahaman dengan mereka.

Betapa berbahayanya pemikiran kaum Khawarij sehingga wajar bila Rasulullah SAW mengecam mereka dengan bahasa yang sangat pedas, ujar Ustaz Sufyan saat mengisi kajian sunah bakda Isya di Masjid as-Salam yang beralamat di Jalan Jatiluhur Raya Nomor 11, Jakasampurna, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Nabi Muhammad SAW bersabda, Sesungguhnya di antara umatku ada orang-orang yang membaca Alquran, tapi (bacaannya itu) tidak melampaui teng gorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti (Nabi Hud) membunuh kaum Aad. (HR Muslim).

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, Akan keluar dari umatku suatu kaum yang membaca Alquran. Bacaan kamu dibandingkan dengan bacaan mereka tidak ada apa-apanya. Demikian pula shalat dan puasa kamu, dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya.

 
Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya
HR ABU DAWUD
 

Mereka membaca Alquran dan mengiranya sebagai pembela mereka, padahal ia (Alquran itu) adalah hujjah yang akan menghancurkan mereka. Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya. (HR Abu Dawud).

Hadis di atas seakan-seakan ingin memberikan isyarat yang halus kepada kita agar jangan gampang tertipu oleh kepandaian seseorang dalam membaca Alquran. Karena itu bukanlah satu-satunya tolok ukur kebenaran, kata Ustaz Sufyan. Dia menuturkan, jika kepandaian atau kefasihan membaca Al quran dijadikan sebagai satu-satunya tolok ukur kebenaran maka kaum Khawarij adalah yang paling "jago" membaca ayat-ayat kitab suci.

photo
Lelaki Tua Shalat Tarawih - (Daan Yahya/Republika)

Khawarij memiliki ajaran dasar tersendiri, yang berbeda dengan Sunni dan Syiah. Menurut ajaran Khawarij, seorang Muslim yang berdosa besar (kabirah) adalah murtad dari Islam dan tak boleh lagi berada di bawah perlindungan hukum Islam.

Kalangan Khawarij juga berprinsip, seorang imam yang melakukan maksiat atau kehilangan keadilan harus diberhentikan. Yang paling ekstrem, Khawarij meyakini Muslim yang berada di luar sekte mereka adalah kafir. Golongan Khawarij tampaknya lebih bersahabat dengan Ahli Kitab ketimbang Muslim di luar mereka.

 
Yang paling ekstrem, Khawarij meyakini Muslim yang berada di luar sekte mereka adalah kafir.
 
 

Ahli Kitab yang meminta perlindungan dari orang Khawarij justru diperlakukan dengan baik hati oleh Khawarij, ujar John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford: Dunia Islam Modern. Menurut ajaran Khawarij, Alquran adalah makhluk, dan manusia mempunyai kebebasan berkehendak.

Dalam perkembangannya, Khawarij pun terpecah ke dalam beberapa sekte. Yang paling populer, menurut Esposito, adalah Azariqah, Shufriyah, dan Ibadhiyah. Setiap sekte dalam Khawarij ini memiliki prinsip dan ajaran dasar yang sedikit berbeda.

Azariqah berpandangan bahwa setiap Muslim yang tidak bersedia memihak atau bekerja sama dengan mereka telah keluar dari Islam. Sedangkan, kaum Khawarij Shufriyah percaya bahwa kaum Muslim non-Khawarij adalah musyrik, tetapi boleh tinggal bersama mereka dalam perjanjian damai.

Sedangkan, kaum Ibadiyah satu-satunya sekte Khawarij yang bertahan hingga era modern menyakini kaum Muslim non-Khawarij bukanlah orang musyrik, hanya orang yang tak beragama.

Jika kalangan Khawarij memandang Sunni dan Syiah sebagai orang kafir dan musyrik, lalu bagaimana para ulama mainstream memandang ajaran Khawarij? Sebagian besar ahli ushul dari Ahlus Sunnah berpendapat bahwasanya Khawarij adalah orang-orang fasiq, dan hukum Islam berlaku bagi mereka. Hal ini dikarenakan mereka mengucapkan dua kalimat syahadat dan selalu melaksanakan rukun-rukun Islam, ujar Al-Hafidz Ibnu Hajar, seperti tercantum dalam kitab Fathul Bari.

Menurut Ibnu Hajar, mereka dihukumi fasiq karena pengafiran mereka terhadap kaum Muslim berdasarkan takwil (penafsiran) yang salah. Sehingga, kata dia, prinsip itu menjerumuskan mereka pada keyakinan akan halalnya darah dan harta orang-orang yang bertentangan dengan mereka, serta persaksian atas mereka dengan kekufuran dan kesyirikan.

Al-Imam al-Khaththabi menyatakan, ulama kaum Muslim telah bersepakat bahwasanya Khawarij dengan segala kesesatannya tergolong firqah dari firqah-firqah Muslimin, boleh menikahi mereka dan memakan sembelihan mereka, dan mereka tidak dikafirkan selama masih berpegang dengan pokok keislaman.

Hal senada juga diungkapkan Al-Imam Ibnu Baththal. Menurut dia, jumhur ulama berpendapat bahwasanya Khawarij tidak keluar dari kumpulan kaum Muslim. Dengan demikian jelaslah para ulama Ahlus Sunah tak menyebut mereka sebagai kafir.

Sumbangsih Islam untuk Layanan Kesehatan

Sejarah mencatat, peradaban Islam berperan besar dalam mengembangkan layanan-layanan kesehatan, termasuk rumah sakit.

SELENGKAPNYA

Alquran Kembali Dibakar, Dunia Islam Meradang

OKI akan melakukan pertemuan darurat terkait pembakran Alquran.

SELENGKAPNYA

Kasus Islamofobia di Inggris Meningkat Dua Kali Lipat

Insiden Islamofobia telah meningkat dari 584 kasus pada 2012 menjadi 1.212 kasus pada 2021

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya