Ruqaiyyah Waris Maqsood | DOK TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE

Oase

Menemukan Kebenaran Islam dalam Alkitab

Ruqaiyyah Waris Maqsood mendapati ajaran agama terdahulu telah banyak menyimpang, terutama yang berkaitan dengan konsep ketuhanan.

 

 
Di negara-negara Barat, ada ajaran ilmu etika yang berinti pada cinta dan kasih Tuhan dan tolong-menolong sesama manusia. Itu semua diajarkan juga oleh semua nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW. Kami orang Islam juga meyakini Nabi Isa AS sebagai salah satu nabi yang diutus Allah.
Ruqaiyyah Waris Maqsood
 

 

Perempuan mualaf ini mendapatkan ijazah dalam bidang Teologi Kristen. Namun, pengetahuan Kristennya yang begitu mendalam justru menjadikannya mencintai Islam. Ruqaiyyah Waris Maqsood, demikian nama baru yang disandangnya usai memeluk agama tauhid.

Kini, ia dikenal sebagai seorang penulis buku-buku Islam yang cukup produktif. Puluhan buku berkenaan dengan Islam telah ditulis oleh perempuan kelahiran London, Inggris, ini. Buku-bukunya termasuk best seller dan menjadi referensi serta rujukan di berbagai negara.

Jauh sebelum berpaling ke Islam, wanita kelahiran tahun 1942 ini dibesarkan dalam lingkungan Kristen Protestan. Nama asalnya ialah Rosalyn Rushbrook. Dia memperoleh ijazah dalam bidang Teologi Kristen dari Universitas Hull, Inggris, tahun 1963, dan master bidang pendidikan dari tempat yang sama pada tahun 1964. Selama hampir 32 tahun, dia mengelola program studi ilmu-ilmu keagamaan di berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Inggris. Dia juga sempat menjabat sebagai kepala Studi Agama di William Gee High School, Hull, Inggris.

Pengetahuan Kristennya yang begitu mendalam, membuatnya menulis beberapa buah buku tentang Kristen. Namun, siapa yang bisa menyangka jika pengetahuannya yang begitu mendalam tentang Kristen pulalah yang menyadarkannya. Dia mendapati ajaran Kristen yang diyakininya selama ini telah banyak menyimpang, terutama yang berkaitan dengan konsep ketuhanan.

Dengan pengetahuan yang dimilikinya, Ruqaiyyah bergerak atas inisiatif sendiri mencari kebenaran berdasarkan kajian-kajian ilmiahnya, termasuk mempelajari Alkitab. Namun, akhirnya dia meninggalkan agamanya itu setelah bergulat bertahun-tahun dalam pencarian atas pertanyaan-pertanyaannya tentang konsep teologi Trinitas. Dia tak menemukan apa-apa. Akhirnya tahun 1986, di saat usianya menginjak 44 tahun, Ruqaiyyah memutuskan untuk memeluk Islam.

photo
Salah satu buku karya Ruqaiyyah Waris Maqsood - (DOK online islamic books)

Ruqaiyyah memeluk Islam murni berdasarkan latar belakang pengetahuannya dan kajian mendalam tentang ajaran ketuhanan, baik dalam Islam dan Kristen. Seperti kebanyakan mualaf lainnya, dia menyebut dirinya telah 'kembali' dengan menjadi Muslim. Kini, dia memperjuangkan Islam lewat tulisan dan buku-bukunya.

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah media, dia ditanya perihal konsep Islam tentang Nabi Isa yang dalam ajaran Kristen disebut Yesus. ''Di negara Barat, ada ajaran ilmu etika berinti pada cinta dan kasih Tuhan dan tolong-menolong sesama manusia. Itu semua diajarkan juga oleh semua nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW. Kami orang Islam juga meyakini Nabi Isa sebagai salah satu nabi yang diutus Allah,'' kata Ruqaiyyah.

Keputusan Ruqaiyyah untuk berpindah keyakinan membawa konsekuensi pada kehidupan rumah tangganya. Ia memutuskan untuk mengakhiri biduk perkawinannya dengan penyair Inggris George Morris Kendrick yang telah dijalaninya sejak 1964. Dari perkawinannya dengan George, mereka memiliki dua orang anak, Daniel George lahir 1968 dan Frances Elisabeth Eva lahir 1969. Kemudian di tahun 1990, dia menikah lagi dengan pria keturunan Pakistan, Waris Ali Maqsood.

Berdakwah lewat tulisan

Selepas hijrah ke Islam, tidak membuat Ruqaiyyah berhenti menulis. Justru sebaliknya, ia menjadi semakin produktif. Lebih dari 30 buku mengenai Islam telah ia tulis. Saat ini dia memiliki sembilan buah buku yang masih dalam proses penerbitan. Dia juga menulis berbagai artikel di majalah maupun koran yang berkaitan dengan Islam dan Muslim. ''Saat ini Islam dicap sebagai agama bermasalah. Sangat tidak adil. Karena itu, saya berupaya menulis untuk memperbanyak literatur-literatur Islam. Harapan saya, agar melalui tulisan-tulisan itu, dapat membantu memperbaiki atmosfer yang kurang berpihak ke Islam,'' cetusnya.

Buku-buku mengenai Islam yang ditulisnya cukup beragam. Tidak hanya buku-buku kategori 'berat', seperti buku mengenai sejarah Islam dan isu seputar Muslimah, tetapi juga buku-buku tentang bimbingan konseling bagi remaja Islam. Juga ada beberapa buku saku, antara lain A Guide for Vistors to Mosques, A Marriage Guidance Booklet, serta Muslim Women's Helpline.

 

 
Saya sangat tertarik menggeluti sejarah Islam, terutama tentang kehidupan perempuan-perempuan di sekitar Nabi Muhammad SAW. Saya acapkali meng-counter kampanye anti-Islam yang mendiskreditkan wanita Muslim.
Ruqaiyyah Waris Maqsood
 

 

Oleh komunitas Muslim di Inggris, ia juga diminta untuk menyusun buku teks mengenai Islam. Buku-buku teks hasil karyanya ini dipakai secara luas di Inggris selama hampir 20 tahun. Buku-buku itu dipakai oleh kalangan pribadi, mualaf, dan pelajar-pelajar sekolah umum dan madrasah di Inggris dan beberapa negara lainnya.

Ia juga membantu mengembangkan silabus bagi pelajar sekolah agama, bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat. Silabusnya tergolong unik, dibuat khusus agar pelajar mandiri. Jadi, tanpa guru atau fasilitas tetap bisa jalan. Silabusnya dirancang untuk pelajar sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menariknya lagi, buku itu bisa dipakai untuk pendidikan formal, nonformal, misalnya di rumah, bahkan juga di penjara. Ruqaiyyah kini juga aktif menjadi tutor jarak jauh (distance learning) untuk Asosiasi Peneliti Muslim (AMR) adalah aktivitas lainnya.

Aktivitas mengajarnya juga padat. Banyak negara telah disambanginya, di antaranya AS, Kanada, Denmark, Swedia, Finlandia, Irlandia, dan Singapura. Ruqaiyyah juga mengajar di beberapa universitas yang ada di Inggris, seperti Oxford, Cambridge, Glasgow, dan Manchester. Juga, mengajar di School of Oriental and Arabic Studies di London.

Ruqaiyyah menerima penghargaan Muhammad Iqbal Award tahun 2001 atas kreativitas dan jasanya, dalam mengembangkan metodologi pengajaran Islam. Dialah muslim pertama Inggris yang pernah menerima anugerah bergengsi tersebut. Tak hanya itu, pada Maret 2004 Ruqaiyyah terpilih sebagai salah satu dari 100 wanita berprestasi di dunia. Dalam ajang pemilihan Daily Mail's Real Women of Achievement, Ruqaiyyah Waris Maqsood termasuk satu dari tujuh orang wanita berprestasi dalam kategori keagamaan.

 

BIODATA

Nama Muslim: Ruqaiyyah Waris Maqsood
Nama asli: Rosalyn Rushbrook
Lahir: 1942
Masuk Islam: 1986
Suami pertama: George Morris Kendrick (cerai)
Anak: Daniel George dan Frances Elisabeth Eva
Suami kedua: Waris Ali Maqsood
Pekerjaan: Penulis (sudah lebih dari 40 judul)
Penghargaan:
1. News Awards for Excellence (2001)
2. Muhammad Iqbal Award (2004)
3. Salah satu dari tujuh pemenang Daily Mail's Real Women of Achievement.
4. Salah satu dari empat penerima Perdamaian Global dan Kesatuan Lifetime Achievement Award (2008).

Makkah Diserang Badai 80 Km per Jam, Seorang Guru Meninggal

Banyak jamaah umrah yang tersapu angin saat berupaya menyelamatkan diri.

SELENGKAPNYA

Sulitnya Bank di Asia Membangun Platform Digital

Banyak perbankan berada pada kondisi silo.

SELENGKAPNYA

Instruksi Mendagri: Jabodetabek WFH 50 Persen

Penerapannya WFH dikecualikan bagi pekerja yang bertugas memberikan layanan publik secara langsung.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya