ILUSTRASI Abdullah bin Salam adalah seorang sahabat Nabi SAW dari kalangan Yahudi. | DOK PXHERE

Mujahidah

Tsuwaibah, Bekas Budak Abu Lahab Jadi Ibu Susu Rasulullah

Sebelum kedatangan Halimah, Tsuwaibah mengasuh dan menyusui Rasulullah.

Oleh RAHMAT FAJAR

Bangsa Arab memiliki tradisi ketika ada seorang anak yang baru lahir, yaitu mencarikan ibu susuan dari kabilah lain. Hal tersebut dialami oleh Rasulullah SAW ketika baru saja lahir. Karena itu, Rasulullah disusui oleh banyak perempuan.

Prof Muhammad Ridha dalam Sirah Nabawiyah mengatakan, tradisi tersebut bertujuan agar ibu kandung dari bayi tersebut lebih cepat melahirkan anak lainnya. Selain itu, bayi tersebut agar lebih fasih dalam berbahasa Arab. Para perempuan yang menyusui Rasulullah tidak bisa dikesampingkan peranannya dalam perkembangan Muhammad kecil. Pasalnya, dia telah memberikan asinya sebagai kebutuhan bayi. Di samping itu, dia juga mengasuh Rasulullah ketika masih bayi.

 
Para perempuan yang menyusui Rasulullah tidak bisa dikesampingkan peranannya dalam perkembangan Muhammad kecil
NAMA TOKOH
 

Tsuwaibah adalah salah satu pe rempuan yang menyusui Rasulullah. Meski tercatat tak begitu lama dalam mengasuh Rasulullah, atas perannya, dia dihormati oleh Rasulullah. Bahkan, Tsuwaibah dianggap sebagai ibu oleh baginda Nabi SAW.

photo
Ilustarsi Muslimah - (Pixabay)

Tsuwaibah memiliki nama lengkap Tsuwaibah al-Aslamiyah. Dia merupakan budak perempuan milik paman Rasulullah, Abu Lahab. Tsuwaibah dimerdekakan oleh tuannya ketika mendengar berita tentang kelahiran Muhammad, tepatnya beberapa hari sebelum kedatangan Halimah as-Sa'diyah. Halimah as-Sa'diyah juga perempuan yang mencari bayi susuan. Dia berasal dari Bani Sa'ad yang datang ke Makkah untuk mencari bayi susuan lalu memutuskan mengambil Muhammad.

Sebelum kedatangan Halimah, Tsuwaibah mengasuh dan menyusui Rasulullah. Karena proses menyusui yang sebentar, tak banyak penjelasan tentang Tsuwaibah. Dalam Sejarah Hidup Muhammad Muhammad Husain Haekal mengisahkan proses Muhammad diserahkan kepada Tsuwaibah. Ketika Muhammad lahir, Aminah (ibu Muhammad) menunggu untuk menyerahkannya kepada salah seorang keluarga Sa'ad yang akan menyusinya. Hal tersebut sebagaimana tradisi bangsawan Arab di Makkah. Tradisi tersebut masih berlaku di lingkungan bangsawan Makkah ketika itu.

Muslimah (Ilustrasi) - (PIXABAY)

  ​

Biasanya mereka mengirimkan anaknya ke pedalaman dan baru kembali ke kota sesudah umur delapan atau sepuluh tahun. Bani Sa'd sudah terkenal menyusukan anak-anak. Dalam proses menunggu kedatangan perempuan dari Bani Sa'd itu, Aminah menyerahkannya kepada Tsuwaibah.

"Ia disusukan selama beberapa waktu, seperti Hamzah yang kemudian disusukannya," kata Husain. Dalam sumber lain disebutkan bahwa Tsuwaibah merupakan perempuan yang mengantar pesan dari Aminah kepada Abdul Muthalib mengenai kelahir an Muhammad. Ketika itu, Abdul Muthalib sedang tawaf di Ka'bah.

Rasulullah tetap menjalin sila turahim dengan Tsuwaibah meskipun telah pindah ke Ma di nah. Ketika penaklukan Makkah, Rasulullah pun menanyakan ka bar Tsuwaibah dan putranya Mas ruh. Rasulullah kemudian di beri tahu bahwa keduanya telah meninggal. Selain terbatasnya catatan tentang riwayat hidup Tsuwaibah, tak ada juga yang penjelasan tentang Keislamannya.

 
Lebih dari delapan perempuan yang pernah menyusui Rasulullah.
 
 

Rasulullah tak bisa dilepaskan dari sosok Tsuwaibah yang telah merawatnya ketika kecil meski hanya beberapa saat. Dalam beberapa catatan buku disebutkan bahwa terdapat delapan perempuan yang pernah menyusui Rasulullah semasa kecil. Namun, ada juga pendapat yang menyebutkan, lebih dari delapan perempuan yang pernah menyusui Rasulullah.

Perempuan-perempuan tersebut antara lain Aminah yang tak lain adalah ibunya sendiri. Selain itu, ada Tsuwaibah, Halimah as- Sa'diyah, Khaulah binti Al-Mudzir, Ummu Aiman, dan seorang perempuan dari Bani Sa'd selain Halimah. Kemudian ada juga tiga perempuan tua yang juga ikut menyusui Rasulullah. Di antara me reka yang paling lama menyusui adalah Halimah binti Abu Dzu'aib as-Sa'diyah atau biasa dipanggil Ummu Kabsyah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Menjaga Diri dari Asupan Haram

Asupan yang halal dan haram sudah jelas, yang syubhat harus dihindari.

SELENGKAPNYA

Oase di Tengah Kemarau

Pada kemarau panjang, Nabi Yusuf dan pasukannya hanya makan sekali di siang hari.

SELENGKAPNYA

Hingga Kini, Masih Ada 43 Jamaah Dirawat di Arab Saudi

Sebagian jamaah yang dirawat sudah mendapatkan surat kelayakan terbang.

SELENGKAPNYA