Pengunjung memakai masker saat berwisata di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (6/5/2023). Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir, hal tersebut lantaran Covid-19 sudah tidak menjadi ancaman kondisi darurat keseha | Republika/Thoudy Badai

Medika

Kiat Sederhana Bedakan Gejala Flu dan Covid Eris 

Pengukuran suhu tubuh dengan termometer dapat membantu orang-orang membedakan gejala Covid-19 dengan flu.

Varian Eris kini menjadi sorotan setelah menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara. Meski gejala Covid-19 akibat varian Eris mirip dengan gejala flu, ada sebuah trik sederhana yang bisa membedakan keduanya.


Apoteker dari Chemist Click, Abbas Kanani, mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Eris memiliki beberapa gejala umum. Gejala tersebut adalah nyeri tenggorokan, hidung beringus, hidung tersumbat, bersin, batuk kering, sakit kepala, batuk berdahak, suara parau, nyeri otot, dan perubahan indra penciuman. "Gejala tradisional Covid-19, seperti sesak napas, kehilangan indra penciuman, dan demam sudah lebih jarang ditemukan sekarang," kata Kanani, seperti dilansir Express pada Rabu (16/8/2023).


Di sisi lain, flu akibat infeksi virus influenza juga kerap memunculkan sejumlah gejala. Gejala-gejala tersebut adalah demam tinggi dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih, rasa lelah dan lemah, sakit kepala, nyeri dan pegal pada tubuh, serta batuk kering.

photo
Petugas kesehatan memegang vial vaksin Pfizer Bivalent COVID-19 untuk diberikan kepada sesama petugas kesehatan di pusat olahraga yang digunakan sebagai fasilitas vaksinasi di San Juan City, Metro Manila, Filipina, 22 Juni 2023. Sebagai perlindungan tambahan di Filipina masih berjuang melawan COVID-19, petugas kesehatan termasuk yang pertama diinokulasi diikuti oleh warga lanjut usia. (EPA-EFE/ROLEX DELA PENA)


Flu juga bisa memunculkan gejala yang mirip seperti pilek biasa. Beberapa di antaranya adalah hidung beringus atau tersumbat, bersin, dan sakit tenggorokan.

Menurut Kanani, pengukuran suhu tubuh dengan termometer dapat membantu orang-orang membedakan gejala Covid-19 dengan flu. Alasannya, perbedaan gejala yang utama antara flu dan Covid-19 akibat varian Eris adalah perubahan suhu tubuh.


Demam yang tinggi, yaitu 38 derajat Celsius atau lebih, dapat mengindikasikan bahwa seseorang mungkin terkena flu, bukan Covid-19. Namun, untuk mendapatkan hasil yang pasti, tes Covid-19 tetap perlu dilakukan.

photo
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 lanjutan saat vaksinasi massal gratis Hari Bhayangkara ke-77 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/6/2023). Pemerintah mencabut status pandemi COVID-19 mulai 21 Juni 2023 dan Indonesia akan memasuki masa endemi COVID-19. - ( ANTARA FOTO/Didik Suhartono)


Perbedaan lainnya dapat terlihat dari masa pemulihan. Kanani mengatakan, proses pemulihan flu cenderung lebih cepat dibandingkan Covid-19. Orang yang terkena flu biasanya mulai merasa lebih baik setelah sekitar satu pekan.

Di masa ini, mereka mungkin hanya merasakan keluhan-keluhan sisa, seperti rasa lelah. "Sebagian besar orang dengan Covid-19 akan mengalami gejala ringan dan mulai merasa lebih baik setelah beberapa pekan," kata Kanani.


Untuk mempercepat proses pemulihan saat terkena flu atau Covid-19, Kanani mengatakan ada beberapa hal yang dapat dilakukan pasien. Sebagian di antaranya adalah banyak beristirahat dan minum air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. "Air putih adalah yang terbaik. Minum yang cukup sampai urine Anda terlihat berwarna kuning terang dan jernih," ujar Kanani.


Untuk meringankan gejala, pasien flu atau Covid-19 juga dapat meminum obat bebas seperti parasetamol. Selain itu, pasien yang sedang bergejala dianjurkan untuk berdiam diri di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain sebisa mungkin. 

 

Dianggap Mengkhawatirkan, WHO Pantau Varian BA.X

photo
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 lanjutan kepada warga saat vaksinasi massal gratis Hari Bhayangkara ke-77 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/6/2023). Pemerintah mencabut status pandemi COVID-19 mulai 21 Juni 2023 dan Indonesia akan memasuki masa endemi COVID-19. - ( ANTARA FOTO/Didik Suhartono)


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi memasukkan varian baru BA.2.86 atau BA.X ke dalam daftar "varian di bawah pengawasan". Langkah ini dinilai cukup langka karena WHO sangat jarang memasukkan varian yang baru ditemukan ke dalam daftar tersebut.


Varian BA.2.86 pertama kali ditemukan di Denmark dan Israel belum lama ini. Sejauh ini, kasus Covid-19 akibat BA.2.86 baru terdeteksi di tiga negara, yaitu Denmark, Israel, dan Amerika Serikat, dengan total empat kasus.


Sejauh ini, informasi yang tersedia mengenai BA.2.86 juga masih sangat terbatas. Akan tetapi, varian ini dinilai mengkhawatirkan karena memiliki jumlah mutasi yang besar. Oleh karena itu, WHO memasukkan varian turunan omikron ini ke dalam daftar varian di bawah pengawasan.


"Informasi yang tersedia masih sangat terbatas mengenai virus ini, tetapi jumlah mutasinya yang besar perlu dipantau lebih seksama," kata technical lead untuk respons Covid-19 dari WHO, Maria Van Kerkhove, seperti dilansir Times of India pada Jumat (18/8/2023).


Dari beragam mutasi yang dimiliki oleh BA.2.86, sebanyak 36 mutasi di antaranya mendapatkan sorotan khusus. Ke-36 mutasi ini memiliki keterkaitan dengan varian XBB.1.5 atau varian kraken.

photo
Students, wearing protective masks, sit for university entrance exam at University UPN Veteran in Depok, Indonesia, 09 May 2023. Coordinating Minister for Human Development and Culture Muhadjir Effendy said the Indonesian government would comply with the decision of the World Health Organization (WHO) to end the COVID-19 emergency status, even though the wearing of masks indoors was still mandatory, especially in schools and hospitals. WHO has declared the COVID-19 emergency phase for all countries in the world to officially end on 05 May 2023 since it was launched on 30 January 2020. This decision was taken by WHO Secretary General Tedros Adhanom Ghebreyasus after receiving input from the Emergency Committee International Health Regulations at the 15th meeting in a series of virtual in Geneva, Switzerland. - (EPA-EFE/ADI WEDA)


Pemindaian mutasi yang mendalam terhadap BA.2.86 mengindikasikan bahwa varian baru ini berpotensi memiliki kekebalan terhadap antibodi yang sama atau bahkan lebih baik dari varian kraken. Selain itu, BA.2.86 juga diprediksi dapat menempel ke reseptor ACE2 di dalam tubuh manusia sebaik varian kraken.


Tak hanya itu, sekelompok ahli juga menilai varian BA.2.86 memiliki kemampuan untuk bertransmisi atau menyebar dengan luas. Di samping itu, mereka memprediksi bahwa varian ini telah menyebar cukup lama di tengah masyarakat sebelum terdeteksi.

"Ada mekanisme imunitas yang lebih luas dari vaksinasi dan riwayat infeksi sebelumnya yang memberikan sejumlah perlindungan terhadap sakit berat, bahkan akibat infeksi, dan varian-varian yang sangat bermutasi," ujar ahli biologi evolusi di Fred Hutch Cancer Center, Jesse Bloom, seperti dilansir CBS News.

Saat ini, otoritas kesehatan dari Pemerintah Denmark sedang melakukan kultur terhadap varian BA.2.86. Proses ini dilakukan untuk menilai seberapa besar potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh varian dengan jumlah mutasi yang sangat besar ini.


Terlepas dari prediksi ini, ahli mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 akibat varian BA.2.86 masih sangat jarang. Kekebalan tubuh dari vaksinasi dan riwayat terkena Covid-19 sebelumnya juga dinilai masih memberikan perlindungan bagi sebagian orang sehingga mereka dapat terhindari dari risiko sakit berat, meski terinfeksi oleh varian SARS-CoV-2 dengan tingkat mutasi yang tinggi.

 

 

 
BA.2.86 juga diprediksi dapat menempel ke reseptor ACE2 di dalam tubuh manusia sebaik varian kraken.
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Menakar Gejala-Gejala Covid Kini dan Nanti

Covid, dalam segala bentuknya, kemungkinan besar merupakan bagian permanen dari kehidupan.

SELENGKAPNYA

Isu Covid-19 dari Laboraturium Wuhan Mencuat Lagi

ADYSHA CITRA R, RIZKY JARAMAYA

SELENGKAPNYA