Kementerian Rombak Direksi Bahana | Republika

Ekonomi

Penutupan BUMN Tunggu Presiden

Pemerintah tetap mempertimbangkan model bisnis BUMN.

 

 

JAKARTA ? Rencana penutupan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada dalam kondisi dead weight atau sekarat masih menunggu mandat dari Presiden. Kementerian BUMN menargetkan pemetaan kondisi BUMN rampung dalam satu kuartal.

Menteri BUMN Erick Thohir sedang memetakan BUMN-BUMN sekarat untuk kemudian dilikuidasi (ditutup) atau digabungkan (merger), tak terkecuali anak hingga cucu usaha BUMN. Untuk merealisasikan hal tersebut, Erick masih menunggu keluarnya mandat dari Presiden kepada Kementerian BUMN untuk bisa menutup atau menggabungkan BUMN yang sekarat.

"Dalam bentuk apa? Kita tunggu perpres atau peraturan menteri keuangan," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2).

Ia mengatakan, Kementerian BUMN adalah pengelola aset negara, bukan pemilik aset negara. Karena itu, lanjut Erick, ia sering mengatakan kepada direksi BUMN bahwa mereka adalah pengelola aset, bukan pemilik aset.

Meski begitu, Erick tak ingin terburu-buru dalam memetakan BUMN mana saja yang akan ditutup atau digabungkan. Ia memperkirakan, pemetaan BUMN yang masuk dalam rencana ditutup atau digabungkan rampung dalam tiga bulan.

Ia menyatakan, perlu adanya kajian matang terkait hal ini. Sebab, terkadang, ada BUMN yang mengalami kerugian saat ini lantaran tengah mendapatkan penugasan khusus dari pemerintah, tapi memberikan dampak yang besar bagi masyarakat.

Ada BUMN yang fungsinya lebih pada pelayanan publik (public service), seperti PT Pupuk dan Bulog, meski ada juga BUMN yang naik turun kondisinya. "Kita tidak mau grasa-grusu (terburu-buru?Red). Tak sekadar menutup atau menggabungkan, tapi lihat juga model bisnisnya. Itu harus dipikirkan makanya kita tunggu kebijakan Presiden," ucap Erick.

>> Rencana bisnis

Menteri BUMN Erick Thohir menagih rencana bisnis BUMN lima tahun ke depan. Permintaan ini sudah dilakukan Erick sejak awal menjabat menjadi Menteri BUMN pada Oktober 2019 lalu.

"Dari awal sudah, saya meminta lima tahun bussiness plan lima tahun ke depan, sekarang paling cuma 10 (BUMN) yang menyerahkan, 132 //enggak//," ujar Erick saat ngobrol dengan media di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2).

Erick menyebut, tujuh dari sepuluh BUMN yang telah menyerahkan rencana bisnisnya adalah BRI, Bank Mandiri, BTN, BNI, Pertamina, PLN, dan Inalum. "Yang rajin (BUMN) perbankan, Pertamina, PLN, dan Inalum sudah," ucap Erick.

Erick enggan mengungkap tiga BUMN lain yang telah menyerahkan laporan rencana bisnis perusahaan. Kata Erick, Garuda Indonesia dan Telkom juga sedang menyiapkan rencana bisnis untuk segera diserahkan kepada Kementerian BUMN.

Tahun ini, BNI juga menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 10 hingga 12 persen. Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pada tahun ini BNI lebih konservatif dalam menyalurkan kredit. "Itu sudah memasukkan pertimbangan dampak virus korona," ujar Anggoro saat konferensi pers di Menara BNI, Jakarta, Kamis (20/2).

Dalam konferensi pers usai RUPS di Plaza Mandiri, Jakarta, pada Rabu (19/2), Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, tahun ini, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10 persen. Royke menyebut, pertumbuhan kredit tahun ini melambat akibat dampak wabah virus korona.

"Pasti akan lambatlah (kredit). Tapi, kami masih kaji dampaknya," kata Royke.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, target pertumbuhan kredit sebesar 10 persen pada tahun ini. Saat ini, segmen mikro masih menjadi salah satu penyokong utama kinerja perseroan dan ditargetkan tumbuh 13 persen. "Kredit mikro yang tumbuh double digit sebesar 12,19 persen sepanjang 2019," ujar Haru saat konferensi pers di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Kamis (23/1). n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat