Miss Universe 2018 Catriona Gray (tengah) menghadiri malam final pemilihan Puteri Indonesia 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jum | ANTARA FOTO

Nasional

Buntut Panjang Body Checking di Miss Universe

Poppy Capella menduga ada yang hendak merebut izin Miss Universe Indonesia yang dimilikinya.

Organisasi Miss Universe AS (MUO) mencabut lisensi Miss Universe Indonesia sebagai buntut dari dugaan kasus pelecehan yang dialami sejumlah kontestan pada sesi pemeriksaan tubuh atau body checking. Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian setelah ada laporan dari enam wanita yang mengaku dipaksa telanjang pada kesempatan tersebut.

Miss Universe Pageant pun telah memutuskan hubungan dengan penyelenggaranya di Indonesia. Sementara kontes yang akan datang di Malaysia dan diatur oleh pemegang waralaba Indonesia, juga diketahui telah dibatalkan.

“Itu terjadi setelah enam wanita mengajukan keluhan pelecehan seksual setelah kontes untuk memilih perwakilan Indonesia untuk kompetisi internasional,” demikian laporan dikutip dari Sky News, Senin (14/8/2023).

photo
Miss USA RBonney Gabriel reacts after being crowned Miss Universe during the final round of the 71st Miss Universe pageant, in New Orleans on Saturday, Jan. 14, 2023. - (AP Photo/Gerald Herbert)

Para kontestan mengatakan penyelenggara lokal meminta untuk melepas pakaian dalam mereka guna menjalani "pemeriksaan tubuh". Hal itu disebut bertujuan memeriksa bekas luka atau keloid pada bagian tubuh.

Pemeriksaan itu dilaporkan dilakukan di sebuah ruangan yang diisi sekitar 24 orang, termasuk para pria. Sebanyak lima wanita juga mengeklaim tubuh mereka telah difoto selama kontes yang diadakan di Jakarta dari 29 Juli hingga 3 Agustus 2023 tersebut.

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, mengatakan bahwa para korban merasa terpaksa melepas pakaian mereka dan berpose tidak pantas untuk pemeriksaan tubuh yang membuat mereka trauma. Dia mengatakan petugas masih memeriksa kamera pengintai dari tempat kejadian dan akan mewawancarai para korban.

MUO menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mengingat kejadian yang telah dipelajari di Miss Universe Indonesia, menjadi jelas bahwa waralaba ini tidak memenuhi standar dan etika merek MUO. Para pejabat mengatakan mereka akan mengatur agar pemenang lokal Indonesia tetap bersaing di final global akhir tahun ini.

MUO saat ini sedang meninjau kebijakannya "untuk mencegah terjadinya perilaku serupa" dan untuk memastikan bahwa acara mendatang di seluruh dunia tetap dalam standar merek yang telah ditetapkan untuk semua waralaba internasional. "Kami juga ingin memperjelas bahwa tidak ada pengukuran seperti tinggi, berat, atau dimensi tubuh yang diperlukan untuk mengikuti kontes Miss Universe di seluruh dunia,” demikian pernyataan MUO.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Miss Universe (@missuniverse)

 

'Era baru' untuk Miss Universe

Perusahaan kecantikan Indonesia PT Capella Swastika Karya mengambil alih lisensi untuk Miss Universe Indonesia pada Maret 2023. Pendirinya, Poppy Capella, mengatakan bahwa ia sebagai direktur nasional dan pemilik lisensi Miss Universe Indonesia, sama sekali tidak terlibat dan tidak pernah mengetahui, memerintahkan, meminta, atau mengizinkan siapa pun yang berperan dan berpartisipasi dalam Miss Universe.

Dia juga mengaku tidak terlibat dalam kekerasan atau pelecehan seksual melalui body check. Skandal itu adalah kontroversi terbaru yang melanda kompetisi yang telah berjalan lama, di mana para kritikus menganggap ajang merupakan seksis dan merendahkan perempuan.

Antara tahun 1996 dan 2015, hak atas kontes tersebut sebagian dimiliki oleh mantan presiden AS Donald Trump. Tanggapan cepat MUO terhadap tuduhan di Indonesia datang setelah diambil alih oleh taipan media Thailand dan juru kampanye hak transgender Anne Jakkaphong pada tahun 2022.

Awal tahun ini dia menjanjikan "era baru" untuk kompetisi dan menambahkan: "mulai sekarang akan dijalankan oleh wanita, dimiliki oleh wanita trans, untuk semua wanita di seluruh dunia untuk merayakan kekuatan feminisme".

 

Bantah Terlibat

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Poppy Capellaa (@poppycapella_)

National Director Miss Universe Indonesia, Poppy Capella, membantah terlibat dalam dugaan skandal pelecehan seksual dalam gelaran Miss Universe Indonesia 2023. Bahkan sebaliknya, dia menganggap isu dugaan pelecehan seksual dalam Miss Universe Indonesia 2023 terkesan terstruktur dan masif.

Sehingga menduga ada yang hendak merebut izin Miss Universe Indonesia yang dimilikinya. “Sangat jelas pemberitaan yang ada dibuat sedemikian rupa dan bersyukur dengan maksud menekan saya dan menciptakan image yang negatif tentang Miss Universe Indonesia,” ujar Poppy dalam keterangannya di akun Instagram Miss Universe Indonesia dikutip pada Senin (14/8).

Tak hanya itu, Poppy juga mengaku telah mengantongi bukti-bukti adanya dugaan pihak yang hendak merebut lisensi atau izin Miss Universe Indonesia yang dimilikinya. Diketahui akibat adanya dugaan skandal pelecehan seksual, Miss Universe Organization (MUO) telah mencabut lisensi untuk Indonesia. Sehingga PT Capella Swastika Karya dan Direktur Nasional Poppy Capella, tidak lagi memegang lisensinya.

“Saya mendapatkan bukti bukti dan informasi bawah ini memang sengaja dilakukan oleh pihak tertentu, yang berkeinginan mengambil alih izin Miss Universe Indonesia yang saya miliki,” katanya membeberkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Panca Makmun (@panca_m)

Dalam kesempatan itu, Poppy juga menegaskan dirinya tidak terlibat dalam dugaan insiden pelecehan seksual dalam kontestasi kecantikan tersebut. Bahkan, dia juga mengaku menentang segala bentuk kekerasan atau pelecehan seksual.

Dia mengaku sangat prihatin dan sangat bersimpati terhadap sesama kaum wanita yang mendapat pelecehan atau kekerasan seksual. Kata dia, kapan pun dan di mana pun dirinya pasti akan berusaha mencegah dan tidak akan pernah berkompromi terhadap kekerasan seksual.

“Saya tegaskan bahwa saya sebagai national director dan sebagai pemilik izin Miss Universe Indonesia tidak terlibat sama sekali. Tidak pernah mengetahui, menyuruh, meminta, atau mengizinkan siapa pun berperan dan berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan untuk melakukan kekerasan atau pelecehan seksual melalui body checking sebagaimana yang ramai diberitakan,” kata Poppy menegaskan. 

Selain itu, Poppy  sangat menyesalkan pemberitaan mengenai dugaan insiden pelecehan seksusal melalui body checking yang berkembang dan sudah menimbulkan berbagai persepsi menyesatkan. Disebutnya pemberitaan tersebut telah menyimpulkan seolah-olah dugaan tidak pidana yang dilaporkan adalah benar dan sudah terbukti.

Padahal, pihak kepolisian sendiri belum mulai melakukan pemeriksaan. “Saya memohon kepada pemerintah kepolisian instansi-instansi terkait lainnya serta kepada pablik agar lebih jeli dan tidak terkecoh oleh pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar. Mari kita tunggu hasil pemeriksaan pihak kepolisian,” kata Poppy. 

 

 
Tidak pernah mengetahui, menyuruh, meminta, atau mengizinkan siapa pun melakukan kekerasan atau pelecehan seksual. 
 
POPPY CAPELLA, National Director Miss Universe Indonesia. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ketika Para Mantan Putri Kecantikan Bicara tentang Body Checking

ajang kecantikan seharusnya berfokus pada brain, beauty, dan behaviour.

SELENGKAPNYA

Body Checking Miss Universe tak Menghargai Keragaman Tubuh Perempuan 

Seharusnya, ajang kompetisi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan martabat perempuan.

SELENGKAPNYA

Bung Hatta Keras Mengecam Miss Universe

Menurut Bung Hatta, tak pantas perempuan diperlombakan bentuk fisiknya.

SELENGKAPNYA