Ruangan di Museum Patah Hati, Chillax Sudirman Jakarta yang menampilkan konsep ruangan dan warna-warnanya cerah. Museum Patah Hati memberikan pengalaman bagi pengunjung untuk mengeksplorasi kedalaman rasa patah hati dengan cara yang unik dan menarik. | Republika/Umi Nur Fadhilah

Gaya Hidup

Cara Sederhana untuk Jaga Kewarasan Diri

Menyanyi dan menari bersifat transformasional karena memungkinkan kita memproses berbagai emosi.

Aktivitas kreatif dapat membantu seseorang mengatur emosi, meningkatkan gerakan, dan memberikan keterhubungan sosial. Aktivitas yang menurut seseorang menyenangkan, entah berupa hobi baru, olahraga, bersosialisasi, atau menghabiskan waktu di alam, sering kali disebut "pemulih", yang merupakan cara untuk bangkit dari stres dan keputusan hidup yang sulit. 

Jajak pendapat yang dilakukan Juli 2023 oleh American Psychiatric Association menemukan bahwa orang Amerika yang terlibat dalam aktivitas kreatif setidaknya sepekan sekali, melaporkan kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak sering melakukan aktivitas kreatif. Kegiatan kreatif juga tidak hanya memiliki manfaat kesehatan mental.

Itu juga berperan dalam morbiditas dan mortalitas, distribusi berat badan, tekanan darah dan kualitas fisik lainnya. Berikut lima aktivitas kreatif yang menurut penelitian bisa membantu kebanyakan orang menghilangkan stres, seperti dilansir dari Huffpost, Rabu (2/7/2023).

 

  1. Mendengarkan musik
photo
Pengunjung memilih CD musik di Toko Musik Luwes, Krapyak, Yogyakarta, Senin (24/7/2023). Toko Musik Luwes kini menjadi satu-satunya penjual rilisan fisik yang masih tersisa di Yogyakarta. Sekitar 4 ribu rilisan musik tersedia di sini, mulai kaset pita, cd, dan piringan hitam. Pembeli rilisan fisik ini tidak hanya warga lokal, namun juga banyak wisatawan asing yang membeli. Harga yang ditawarkan untuk album rilisan fisik bervariasi mulai Rp 10 ribu untuk kaset pita hingga Rp 3 juta untuk piringan hitam tergantung artisnya. - (Republika/Wihdan Hidayat)

Mendengarkan musik adalah salah satu kegiatan rekreasi yang paling populer, dan 77 persen peserta jajak pendapat APA melaporkan bahwa mendengarkan musik dapat menghilangkan stres dan kecemasan.

“Ada asosiasi positif antara mendengarkan musik dan kesejahteraan melalui belajar mengelola emosi seseorang, beristirahat dari masalah dan membuatnya lebih mudah untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki hasrat yang sama untuk gaya atau grup musik,” kata Dr Howard Liu, psikiater dewasa, anak dan remaja di University of Nebraska Medical Center.

Sebuah studi di 2022 oleh Graduate University of Mongolia menemukan, musik pop, metal, rock, klasik Barat, dan musik tradisional Cina, memiliki korelasi positif antara kesehatan mental seseorang dan perilaku sehari-hari. Studi tersebut juga menemukan bahwa mendengarkan hip-hop dan rap dapat mempromosikan identitas budaya, menginspirasi pendengar untuk terhubung dengan orang lain dan membuat perbedaan dalam komunitas mereka.

 

2. Memecahkan Teka-Teki

photo
Menyusun puzzle (AP Photo/Tales Azzoni) - (AP/Tales Azzoni)

Hampir 40 persen responden studi APA mengatakan bahwa memecahkan teka-teki membantu mengurangi stres. Permainan puzzle meningkatkan fungsi korteks prefrontal, yang berperan penting dalam fungsi kognitif seperti berpikir, mengambil keputusan, konsentrasi, dan memecahkan masalah.

Sebuah studi di 2022 yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine mengamati bagaimana pemecahan teka-teki memengaruhi orang dewasa berusia 62 hingga 80 tahun dengan gangguan kognitif ringan.

 

3. Menyanyi Atau Menari

photo
Penari saat tampil dalam gelaran Kebaya Menari di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Sabtu (3/6/2023). Kegiatan yang diinisiasi oleh komunitas Kebaya Menari tersebut melibatkan sebanyak 100 penari di Jakarta dengan mengusung tema Gumati Nuswapada yang artinya mencintai nusantara. Pagelaran tersebut merupakan upaya komunitas kebaya menari untuk mewujudkan adanya Hari Kebaya Nasional serta mendapatkan pengakuan dari Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda. - (Republika/Thoudy Badai)
 

Sebanyak 25 persen orang dalam jajak pendapat APA menyebutkan menyanyi dan menari sebagai aktivitas kreatif yang menghilangkan stres dan kecemasan.

“Aktivitas seperti menyanyi dan menari bersifat transformasional karena memungkinkan kita untuk memproses berbagai emosi baik, dengan menyediakan saluran yang aman untuk ekspresi mereka atau pelepasan mereka,” kata Gayle Berg, seorang psikolog berlisensi di Asosiasi Psikologi Negara Bagian New York dan pendiri Solusi Psikologis, berbasis di New York.

Selain itu, gerakan yang disinkronkan selama live music mengaktifkan memori dan persepsi. "Aktivitas fisik melepaskan endorfin alami, yang berfungsi untuk meningkatkan suasana hati dan membantu kita merasa baik," ujar Berg kepada HuffPost

 

4.  Menggambar, Melukis, Atau Memahat 

photo
Sejumlah anak melukis di dinding di Liogenteng, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023). Kegiatan yang digelar oleh One Six Sauyunan bersama Karang Taruna Kelurahan Nyengseret tersebut untuk memperingati Hari Anak Nasional serta bentuk apresiasi kemampuan kreativitas anak-anak. - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Terapi non-verbal ini dapat berperan dalam meringankan gejala depresi dan kecemasan, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa 24 persen orang dalam jajak pendapat APA mencantumkan aktivitas sebagai cara menghilangkan stres. Menggambar, melukis, atau memahat dapat digunakan untuk mengekspresikan kecemasan, ketakutan, dan melampiaskan emosi negatif apa pun, terutama untuk anak-anak, menurut Liu.

 

5. Penulisan Kreatif

Membuat jurnal adalah cara yang telah banyak digunakan dalam perawatan kesehatan mental karena suatu alasan. Menulis bisa menjadi terapi, terutama bila menggunakan bahasa puitis dan kreatif sebagai bentuk ekspresi, yang menyumbang 16 persen orang dalam jajak pendapat.

“Menulis dapat mencakup penulisan kreatif, puisi, jurnal, dan penulisan otobiografi,” kata Vaile Wright, direktur senior inovasi perawatan kesehatan Asosiasi Psikologi Amerika. 

 

 

 
Ada asosiasi positif antara mendengarkan musik dan kesejahteraan melalui belajar mengelola emosi.
 
DR HOWARD LIU, Psikiater dewasa, anak dan remaja di University of Nebraska Medical Center.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mentalitas Generasi Digital

Kontrasnya karakter anak muda merupakan fenomena mentalitas sosial generasi digital.

SELENGKAPNYA

Legasi Monumental Islam di Asia Tengah

Kunya-Urgench dahulu merupakan pusat Dinasti Khwarizmi yang pernah berjaya di Asia tengah.

SELENGKAPNYA

Konsumsi Makan tak Tepat dan Terganggunya Kesehatan Mental

Makanan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.

SELENGKAPNYA