Pengunjung melihat pohon cemara udang yang ambruk karena abrasi di Pantai Trisik, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (1/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Sebanyak lima pohon besar jenis cemara udang yang ditanam sebagai penahan ombak ambruk imbas abrasi. | Republika/Wihdan Hidayat
Tiga warung di samping pohon juga terancam ambruk dan bisa membahayakan pengunjung. | Republika/Wihdan Hidayat
Abrasi kali ini merupakan yang terparah selama lima tahun terakhir, panjang pantai yang hilang terkikis mencapai 100 meter. | Republika/Wihdan Hidayat
Tidak hanya kios dan warung, abrasi laut di pantai trisik mengancam keberadaan konservasi penyu di tempat ini. | Republika/Wihdan Hidayat
Pohon cemara udang yang ambruk karena abrasi di Pantai Trisik, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (1/8/2023). Sebanyak lima pohon besar jenis cemara udang yang ditanam sebagai penahan ombak ambruk imbas abrasi. Tiga warung di samping pohon juga terancam ambru | Republika/Wihdan Hidayat

Peristiwa

Abrasi di Pantai Trisik Ancam Fasilitas Wisata dan Konservasi

Sejumlah area wisata termasuk kios dan bangunan konservasi penyu terancam.

KULONPROGO -- Sejumlah pohon cemara udang roboh akibat abrasi di Pantai Trisik, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (1/8/2023). Sebanyak lima pohon besar jenis cemara udang yang ditanam sebagai penahan ombak ambruk imbas abrasi.

Tiga warung di samping pohon juga terancam ambruk dan bisa membahayakan pengunjung. Abrasi kali ini merupakan yang terparah selama lima tahun terakhir, panjang pantai yang hilang terkikis mencapai 100 meter.

Abrasi yang berlangsung mengancam kelangsungan sejumlah fasilitas di area ini. Seperti warung dan fasilitas konservasi penyu yang semakin dekat dengan limpasan air abrasi. Kejadian ini membuat sejumlah pihak untuk mempertimbangkan pemindahan lokasi fasilitas ini.

  ';