Presiden Jokowi saat meresmikan Sodetan Ciliwung di Inlet Sodetan Ciliwung, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). | Republika/Dessy Suciati Saputri
Suasana sodetan Sungai Ciliwung yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). | Republika/Putra M. Akbar
Fasilitas permainan anak di area proyek sodetan Sungai Ciliwung yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). | Republika/Putra M. Akbar
Proyek sodetan Sungai Ciliwung yang memakan waktu pengerjaan hampir 11 tahun tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda Jakarta. | Republika/Putra M. Akbar
Sodetan Sungai Ciliwung yang mengaliri air ke Kanal Banjir Timur tersebut diklaim dapat membuat enam kelurahan di Jakarta terbebas dari banjir. | Republika/Putra M. Akbar

Peristiwa

Jokowi Resmikan Sodetan Ciliwung

Pembangunan Sodetan Ciliwung bisa mengurangi potensi banjir di enam kelurahan.

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sodetan Ciliwung di Inlet Sodetan Ciliwung, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). Proyek Sodetan Ciliwung ini dikerjakan selama hampir 11 tahun sejak Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Jokowi mengatakan, pembangunan Sodetan Ciliwung bisa mengurangi potensi banjir di enam kelurahan.

"Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun, sudah hampir 11 tahun, dan hari ini alhamdulillah selesai. Ini bisa menyelesaikan paling tidak enam kelurahan nggak banjir lagi," kata Jokowi dalam sambutannya.

Rampungnya proyek Sodetan Ciliwung ini juga akan menyelesaikan 62 persen permasalahan banjir di Jakarta. Namun, penanganan banjir Jakarta ini juga perlu dilakukan dari hulu hingga hilir. Karena itu, pemerintah juga telah membangun Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi pada 2022.

"Dengan selesainya Sodetan Ciliwung ini juga menyelesaikan banjir Jakarta, baik tadi yang Bendungan Ciawi-Sukamahi, Sodetan Ciliwung, normalisasi Ciliwung, Banjir Kanal Timur, itu bisa menyelesaikan baru kira-kira 62 persen dari persoalan banjir yang ada di Jakarta," jelas Jokowi.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih harus menyelesaikan proyek pengendali banjir ini. Jokowi menekankan, upaya untuk mengendalikan banjir ini tidaklah mudah dan sangat kompleks.

"Artinya masih ada 'PR' 38 persen, ini yang harus dikerjakan bersama-sama KemenPUPR dan Pemprov DKI Jakarta. Sekali lagi harus dikerjakan bersama-sama Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama-sama," ujarnya. ';