Seorang satpam menggunakan bajunya untuk melindungi dari sinar matahari saat berjalan melewati pusat perbelanjaan pada hari yang terik di Beijing, Rabu, 19 Juli 2023. | AP Photo/Andy Wong

Internasional

Hawa Panas di Cina Menggila

Phoenix catat rekor mengalami suhu panas ekstrem selama 19 hari berturut-turut.

BEIJING - Sejumlah wilayah di Cina daratan menjadi korban terkini sapuan gelombang panas di belahan bumi utara. Negara itu kembali mencatat rekor suhu tertinggi yang mencapai 52,2 derajat Celcius di salah satu kotanya, Kota Sanbao pada Ahad (16/7/2023) lalu. 

Cina paling akhir berjuang melawan cuaca 50 derajat Celcius pada tahun 2015. Media Pemerintah Cina, Xinjiang Daily mencatat suhu tertinggi di kota Sanbao di Depresi Turpan Xinjiang melonjak setinggi 52,2 derajat celcius.Rekor panas diperkirakan akan bertahan setidaknya lima hari ke depan sejak Ahad akhir pekan lalu. 

Suhu pada Ahad di kota tersebut memecahkan rekor sebelumnya 50,3 derajat Celcius yang diukur pada tahun 2015 di dekat Ayding. Sejak April 2023, negara-negara di Asia telah dilanda beberapa putaran panas yang memecahkan rekor.

Kondisi ini pun memicu kekhawatiran tentang kemampuan negara-negara di Asia untuk beradaptasi dengan iklim yang berubah dengan cepat. Target menjaga pemanasan global jangka panjang dalam 1,5C semakin jauh dari jangkauan.

photo
Meena Tiwari, tengah, menangis berdiri di depan jenazah putranya Ashutosh Tiwari, yang diduga meninggal karena sengatan panas, di rumah sakit pemerintah distrik, di distrik Ballia, negara bagian Uttar Pradesh, India utara, Senin, 19 Juni 2023. - (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)

Serangan suhu tinggi yang berkepanjangan di Cina telah menantang jaringan listrik dan tanaman. Adapun kekhawatiran meningkat tentang kemungkinan terulangnya kekeringan tahun lalu, yang paling parah dalam 60 tahun.

Cina memang tidak asing dengan perubahan suhu yang dramatis sepanjang musim, tetapi perubahan tersebut semakin meluas. Pada 22 Januari, suhu di Mohe, sebuah kota di timur laut provinsi Heilongjiang, anjlok hingga minus 53 derajat Celcius.

Angka tersebut menurut menurut biro cuaca setempat, memecahkan rekor terendah Cina sebelumnya yang minus 52,3 derajat Celcius pada tahun 1969. Sejak saat itu, hujan terberat dalam satu dekade melanda Cina tengah yang merusak ladang gandum di daerah yang dikenal sebagai lumbung negara.

Pekan ini ini, Amerika Serikat dan Cina ingin menghidupkan kembali upaya untuk memerangi pemanasan global. Pejabat utusan iklim khusus AS John Kerry di Beijing mengadakan pembicaraan dengan rekannya dari Cina, Xie Zhenhua.

photo
Seorang pria meminum sebotol air sambil beristirahat di bangku pada hari yang panas terik di Beijing, Rabu, 19 Juli 2023. - (AP Photo/Andy Wong)

Kondisi AS

Sementara di AS, Kota Phoenix mencatat rekor mengalami suhu panas ekstrem selama 19 hari berturut-turut. Gelombang panas telah membatasi pergerakan penduduk. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan ber-AC, sehingga mengubah kota metropolis yang biasanya ramai menjadi kota hantu.

Suhu di Phoenix mencapai 43,3 derajat Celcius. Bahkan pada jam 15.00 sore suhu di Phoenix bisa mencapai 47,2 derajat Celcius. Sejarawan cuaca, Christopher Burt mengatakan, tidak ada kota besar lainnya, yang didefinisikan sebagai 25 kota terpadat di Amerika Serikat, yang memiliki bentangan 43,3 derajat Celcius pada siang hari hingga 32,2 derajat Celcius pada malam hari seperti yang terjadi di Phoenix.

Suhu tinggi di Phoenix tidak hanya dirasakan pada siang hari, namun juga malam hari. Hal ini menyebabkan warga Phoenix yang tidak memiliki AC tidak dapat beristirahat dengan baik. Phoenix mencatat suhu terendah pada Selasa yaitu 34,4 derajat Celcius. Namun selama sembilan hari suhu di kota ini tidak turun di bawah 32,2 derajat Celcius. 

"Ini sangat menyedihkan karena Anda tidak bisa beristirahat semalaman (karena kepanasan)," ujar ahli meteorologi Layanan Cuaca Nasional, Matt Salerno.

Pada Senin (16/7/2023), kota itu mencetak suhu terpanas pada malam hari yaitu mencapai 35 derajat Celcius. Peningkatan suhu berlangsung cepat hingga mencapai 43,3 derajat Celcius sebelum tengah hari. Keringat tampak bercucuran di wajah Lori Miccichi yang terbakar matahari. Dia mendorong kereta belanja berisi barang-barangnya melalui pusat Kota Phoenix, untuk mencari tempat berlindung dari panas.

Dunia Kepanasan - (Republika)  ​

“Saya sudah lama berada di sini dan kehilangan tempat tinggal selama sekitar tiga tahun. Saat seperti ini, Anda hanya perlu masuk ke tempat teduh.  Minggu terakhir ini adalah yang terpanas yang pernah saya ingat," ujar Miccichi.

Sekitar 200 pusat pendinginan dan hidrasi telah didirikan di seluruh area metro. Tetapi sebagian besar tutup antara pukul 16.00 dan 19.00 malam karena masalah kepegawaian dan pendanaan.

Seluruh dunia telah mengalami kenaikan suhu hingga mencapai rekor panas pada Juni dan Juli.  Hampir setiap hari di bulan ini, suhu rata-rata global lebih hangat daripada hari terpanas tidak resmi yang tercatat sebelum 2023. Stasiun cuaca AS telah memecahkan lebih dari 860 rekor panas dalam tujuh hari terakhir.

Pekerja Taman dan Rekreasi Kota Phoenix, Joseph Garcia (48 tahun) dan Roy Galindo (28 tahun),mencoba untuk tetap tenang saat mereka memangkas semak. Mereka bekerja dari jam 05.00 pagi hingga 13.30 siang. “Di sini sangat panas dan terkadang kami harus menjaga publik,” kata Galindo.

photo
Pasangan mendaki di Taman Papago saat senja, Jumat, 14 Juli 2023 di Phoenix. Phoenix menandai hari ke-15 berturut-turut kota itu dengan suhu 43,3 derajat Celcius atau lebih tinggi pada Jumat. - (AP Photo/Matt York)

Galindi menambahkan dia terkadang menemukan orang pingsan di taman. "orang-orang (yang pingsan) ini tidak minum air yang cukup," ujarnya. Pensiunan petugas pemadam kebakaran Phoenix, Mark Bracy telah tinggal di kota itu hampir selama 68 tahun. Dia melakukan pendakian selama dua jam pada Selasa pagi ke Puncak Piestewa, yang tingginya 2.610 kaki (796 meter).

“Saya telah pergi ke sana secara teratur sejak saya masih di Pramuka, tetapi tidak pernah sepanas ini. Kami pernah mengalami masa panas sebelumnya, tapi tidak pernah seperti ini," ujar Bracy.

Direktur Departemen Darurat di Dignity Health Chandler Regional Medical Center di metro Phoenix, Erik Mattison mengenang seorang pejalan kaki berusia 60-an yang dibawa ke rumah sakit pekan lalu. Dia mengatakan, panas membuat orang sakit bahkan bisa menyebabkan kematian. "Bukan hanya lansia. Kami telah melihat atlet profesional jatuh sakit karena panas selama kamp pelatihan," ujar Mattison.

Penyebab gelombang panas Phoenix dapat ditinjau dari efek jangka panjang dan jangka pendek. Randy Cerveny dari Arizona State University, yang mengoordinasikan verifikasi catatan cuaca untuk Organisasi Meteorologi Dunia, mengatakan, efek suhu tinggi jangka panjang selama beberapa dekade terakhir disebabkan oleh aktivitas manusia. Sedangkan penyebab jangka pendek adalah tekanan tinggi di Amerika Serikat bagian barat. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Apa yang Menyebabkan Gelombang Panas Terjadi di Eropa?

Ada juga negara di Eropa yang tak mengalaminya, seperti Inggris.

SELENGKAPNYA

Panas Ekstrem Eropa Bisa Mematikan

Gelombang panas di Eropa meningkatkan potesi serangan jantung.

SELENGKAPNYA

Gelombang Panas Berbahaya Ancam AS

Panas ekstrem picu kebakaran hutan di Spanyol.

SELENGKAPNYA