Pengunjung berjalan menuju Masjid Nurul Bilad (cahaya bangsa-bangsa) di KEK Pariwisata Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (13/4/2022). | ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Ekonomi

KEK Mandalika Terus Bersolek

Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan tiga proyek baru di The Mandalika

JAKARTA -- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika diyakini akan menjadi pusat pariwisata kelas dunia. Berbagai proyek pembangunan sedang dilakukan di The Mandalika.

Akhir pekan lalu, Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan tiga proyek baru di KEK Mandalika. Ketiga proyek itu adalah Pullman Lombok Merujani Mandalika Beach Resort, Kuta Lane, dan Masjid Al-Hakim.

"Pemerintah melalui Kementerian BUMN telah meresmikan tiga proyek di KEK Mandalika. Kami bersama para mitra dan pemangku kepentingan akan terus memantau dan mendukung proyek-proyek ini agar dapat diselesaikan dengan baik," ujar Erick di Mandalika, NTB, Ahad (9/7/2023).

Erick meyakini pengembangan KEK Mandalika yang sedang dan masih berjalan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Erick mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan visi ini dan mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria. Ia mengatakan, InJourney berkomitmen dalam mengembangkan dan memajukan KEK Mandalika. Dony mengatakan, InJourney group berkomitmen terus mengembangkan dan memajukan KEK Mandalika sebagai destinasi wisata unggulan.

"Kami percaya kerja sama dengan berbagai pihak yaitu pemerintah, mitra bisnis, dan masyarakat setempat, akan membawa kemajuan berkelanjutan, khususnya untuk kawasan The Mandalika. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam kesuksesan pembangunan dan peresmian tiga proyek ini," ujar Dony.

Dony menjelaskan, Pullman Lombok Merujani Mandalika Beach Resort adalah hotel bintang lima pertama di Mandalika, dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare. Desain yang digunakan menggabungkan gaya arsitektur modern dengan sentuhan budaya lokal yang khas. "Lokasinya juga strategis menghadap pantai, dan memiliki 230 regular rooms, 27 villa, dan fasilitas lainnya."

Selanjutnya, Kuta Lane sebagai landmark baru di kawasan The Mandalika, menjadi objek inovatif dan sebuah koridor pedestrian yang nyaman dan fungsional berfungsi sebagai akses penghubung antara Bazaar Mandalika dengan Kuta Beach Park (KBP). Kuta Lane dirancang dengan tujuan untuk memfasilitasi dan meningkatkan alur aktivitas para pengunjung atau wisatawan dari KBP menuju area Bazaar Mandalika dan sebaliknya.

"Kuta Lane dilengkapi dengan artwork space, taman bermain anak-anak yang ramah, spot-spot foto ikonik yang memukau, dan panggung hiburan yang siap menjadi tempat pertunjukan seni musik, tari dan teater yang menarik," ucap Dony.

Yang terakhir adalah Masjid Al-Hakim di Dusun Ujung, Desa Kuta, Kecamatan Pujut. Masjid ini dibangun dengan tujuan untuk memberikan fasilitas keagamaan yang nyaman bagi pengunjung dan masyarakat setempat di The Mandalika.

photo
Sejumlah pengunjung berada di bukit 360 Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (11/5/2022). - (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidix)

Dony mengatakan masjid yang dibangun dua lantai ini dilengkapi dengan fasilitas toilet, tempat wudhu, area parkir dan taman, dengan desain yang modern namun tetap memperhatikan nilai-nilai budaya dan arsitektur tradisional.

"Pembangunan proyek ini menjadi komitmen ITDC untuk mengembangkan potensi pariwisata dan infrastruktur di The Mandalika, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan multiplier effect positif bagi masyarakat di NTB. Dengan spirit dan visi yang sama, bersama-sama kita wujudkan The Mandalika sebagai destinasi pariwisata yang mendunia," kata Dony.

Sebelum meresmikan tiga proyek di KEK Mandalika, Erick Thohir juga sempat meninjau progres pembangunan KEK kesehatan Sanur di Denpasar, Bali. KEK Sanur diyakini akan menjadi pusat layanan kesehatan dunia dan magnet pariwisata baru melalui konsep medical and wellness tourism. KEK Sanur ditargetkan soft opening pada akhir tahun dan beroperasi pada awal 2024.

Erick mengatakan, KEK kesehatan Sanur tak sekadar pusat layanan kesehatan, melainkan juga punya potensi besar dalam perekonomian nasional dan Bali. Keberadaan Bali International Hospital (BIH) dan Hotel Grand Inna Bali Beach di KEK Sanur tentu memberikan peluang besar dalam menciptakan lapangan kerja. "Jangan sampai negara kita dengan jumlah penduduk yang besar terbengkalai masalah lapangan pekerjaan, ini yang harus terus kita dorong," ujar Erick.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau progres pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023). - (dok. Republika)

Erick pun mengundang dokter diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia. "Yang menarik, dokter diaspora banyak yang akan pulang kampung, saat ini ada 10 yang sudah mendaftar," ujar Erick.

Erick juga berharap KEK Sanur juga menjadi tempat bagi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter di Indonesia. Erick menyebut Indonesia memerlukan sekitar 12 ribu dokter setiap tahunnya. "Kalau dokter bisa kembali ke Indonesia, kita sudah siapkan industrinya, ada spesialis kecantikan, rambut, jantung, kanker, dan kulit, ini bagus untuk ekonomi Bali," ucapnya.

Erick menyampaikan KEK Sanur juga akan dilengkapi dengan kawasan botanical garden. Hal ini bertujuan meningkatkan pengembangan obat-obatan herbal Indonesia agar mampu menembus pasar global seperti yang dilakukan Cina dan India. "Di sini ada yang menarik, ada rumah sakit manula untuk orang tua berikut fasilitas penginapan, ada vila dan hotel untuk mendorong pariwasata di Bali," kata Erick.

 

Ikuti Berita Republika Lainnya