WNI di Natuna siap dipulangkan | Antara

News

WNI di Natuna Siap Dipulangkan

Keluarga lega dengan rencana kepulangan WNI

 

JAKARTA -- Pemerintah menyatakan, sebanyak 238 WNI dari Provinsi Hubei yang tengah diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau, dalam keadaan sehat dan tak terindikasi tertular virus korona baru (Covid-19). Dengan itu, mereka dijadwalkan pulang ke kampung halaman masing-masing pada Sabtu (15/2) ini.

"Mereka yang diobservasi dan diperiksa medis, insya Allah semua sehat. Tinggal kita siapkan agar keluarga dan masyarakat di lingkungan tempat mereka tinggal serta mau menerima kepulangannya" ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam keterangan, Kamis (13/2).

Ia menyatakan kepulangan itu sehubungan tak ada yang tertular Covid-19 setelah dua pekan masa inkubasi setibanya di Indonesia pada 2 Februari lalu. Evakuasi terhadap 238 WNI yang kebanyakan mahasiswa itu dimulai pada 31 Januari lalu. Selain dari Wuhan, para WNI itu juga tersebar di empat wilayah di Hubei lainnya.

Empat WNI menolak ikut dalam evakuasi dan tiga lainnya tak lolos saat diperiksa suhu tubuhnya. Para WNI itu berasal dari 29 provinsi, terbanyak dari Jawa Timur (65 orang), kemudian Kalimantan Timur (15), Jawa Barat dan Aceh masing-masing 13 orang, Sulawesi Selatan (10), serta Jawa Tengah (9).

 



Sebelum dipulangkan, para WNI itu akan dilepas secara adat oleh masyarakat setempat. Ada rencana untuk bawa mereka keliling dulu, karena kan selama diobservasi mereka belum lihat-lihat Natuna," kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di Natuna, Kamis.

Ia mengatakan, Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dijadwalkan menghadiri pelepasan WNI tersebut. "Beliau-beliau akan berangkat dari Jakarta paginya bersama pesawat yang akan membawa (mereka) pulang," kata Yurianto.

Menurut dia, pada tengah hari, Sabtu (15/3), para WNI akan menjalani pemeriksaan akhir sebelum meninggalkan Natuna. Selepas itu, mereka akan diterbangkan ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat Hercules atau Boeing 737 karena penerbangan sipil dari Bandara Ranai di Natuna terbatas. Mereka selanjutnya akan diserahkan ke pemerintah daerah serta keluarga masing-masing.

 

 
Mereka sudah sehat, jadi tidak apa-apa, diterima saja dengan baik.
 
 



Rasa bahagia tidak bisa disembunyikan Zaenal Muttaqin, orang tua dari salah satu mahasiswa Unesa yang menjalani masa observasi di Natuna. Muttaqin merasa sangat bersyukur, anaknya bisa segera pulang setelah menjalani masa karantina selama 14 hari. "Ya kita sangat bersyukur bahwa anak-anak kita sehat, sudah di Natuna, bahkan sudah mau dipulangkan," ujar Muttaqin kepada Republika, kemarin.

Muttaqin menuturkan, selama menjalani masa karantina, dia terus menjaga komunikasi dengan sang anak untuk memastikan kesehatannya. Muttaqin mengatakan, tidak ada permintaan khusus dari sang anak, karena keinginan utamanya hanya pulang dan kembali berkumpul dengan keluarga tercinta.

Jawa Barat (Jabar) menyatakan, menyiapkan pendampingan khusus untuk warga asal Jabar yang selesai menjalani masa observasi di Natuna. "Kalau menghitung masa inkubasi, warga Jabar dapat dipulangkan dalam waktu dekat ini setelah karantina selama 14 hari di Natuna. Itu sepertinya pekan ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berlian Hamdani Gelung Sakti di Bandung, Kamis.

 



Berli mengatakan, Kementerian Kesehatan dan Dinas Sosial Provinsi Jabar juga menjadi pihak yang terlibat untuk pemulangan warga pasca Karantina Natuna. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jabar Dodo Suhendar menambahkan hingga saat ini pihaknya masih menunggu informasi terkait dengan jadwal pemulangan warga Jabar dari Pulau Natuna."Kemudian juga teknisnya belum dibahas. Dan kemungkinan dijemput oleh keluarga masing-masing. Kami dilibatkan untuk mencegah dampak sosialnya," kata dia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta masyarakat bersedia menerima sembilan warga Jateng yang segera selesai menjalani masa observasi di Natuna. "Masyarakat tidak perlu khawatir, mereka akan segera pulang ke rumah masing-masing. Menurut saya, dua minggu dikarantina di Natuna sudah mengukur bahwa program inkubasinya sudah selesai dan dinyatakan sehat serta boleh pulang," katanya di Kabupaten Boyolali, Rabu.

Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak mengucilkan sembilan warga Jateng hanya karena takut tertular virus korona. "Mereka sudah sehat, jadi tidak apa-apa, diterima saja dengan baik. Jangan takut terkena virus korona karena mereka sudah diuji, dicek selama masa inkubasi," ujarnya. n antara

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat