
Kabar Tanah Suci
Jamaah Kloter Terakhir Telat Tiga Jam
Syamsul mengaku tidak mengetahui penyebab terjadinya keterlambatan penerbangan.
Oleh AGUNG SASONGKO dan FUJI EP dari MADINAH dan MAKKAH, ARAB SAUDI
MADINAH -- Jamaah haji kloter terakhir gelombang pertama tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Kamis (8/6/2023) dini hari. Semula kedatangan dijadwalkan pukul 02.50 Waktu Arab Saudi (WAS), tetapi jamaah baru tiba sekitar pukul 03.40 (WAS).
"Ada keterlambatan sekitar tiga jam. Harusnya take off dari Bandara Soekarno Hatta setengah enam atau 17.30 WIB, tapi baru berangkat jam 10-an atau 22.00 WIB," ujar salah satu jamaah Syamsul Azwar, di Bandara AMAA, Madina, Kamis (8/6/2023).
Harusnya take off dari Bandara Soekarno Hatta setengah enam atau 17.30 WIB, tapi baru berangkat jam 10-an atau 22.00 WIBSYAMSUL AZWAR Jamaah
Syamsul mengaku tidak mengetahui penyebab terjadinya keterlambatan penerbangan. Meski mengalami keterlambatan, namun hal itu tidak menjadi masalah. "Kloter sebelumnya 37 juga mengalami keterlambatan jadi enggak terlalu mengganggu dan berpengaruh. Sebab selama menunggu kita mendapat makan sudah cukup," ujar dia.
Iis (45 tahun), jamaah haji asal Bandung, mengungkapkan, pesawat mengalami keterlambatan penerbangan sebab baru berangkat sekitar pukul 22.00 WIB. "Alhamdulillah bisa sampai ke Tanah Suci, saya mau ibadah haji aja fokus yang mungkin seumur hidup sekali," tutur dia seusai melakukan sujud syukur di Bandara AMAA, Madinah.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Zaenal Muttaqin, mengatakan saat ini seluruh jamaah haji gelombang pertama telah tiba di Madinah. Dengan demikian, sebanyak 99.805 jamaah yang tergabung dalam 260 kloter sudah tiba di kota nabi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 38.469 jamaah dari 101 kloter telah diberangkatkan ke Makkah. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) hingga Rabu (7/6/2023) pukul 20.30 Waktu Arab Saudi (WAS) jemaah haji Indonesia dirawat di Madinah sebanyak 152 jemaah.
Sedangkan jumlah jamaah wafat secara keseluruhan sebanyak 26 jemaah. "Mereka dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sebanyak 96 jemaah dan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah sebanyak 56 orang," ujar Zaenal.
Kita memastikan pada 16 Juni 2023 itu jamaah sudah diberangkatkan semua ke Makkah.ZAENAL MUTTAQIN Kadaker Madinah
Seperti diketahui, jamaah haji gelombang 1 mulai diberangkatkan ke Makkah pada Kamis, 1 Juni 2023 dan berakhir pada 16 Juni. Jika jemaah sakit maka diberikan waktu toleransi 1-2 hari. "Jika sudah siap dan mampu, maka akan disatukan dengan jemaah kloter lain yang juga akan diberangkatkan ke Makkah, " kata dia.
Apabila belum sembuh, pihaknya tetap akan mengevakuasinya ke Makkah bersama tim kesehatan menggunakan mobil ambulans. "Kita memastikan pada 16 Juni 2023 itu jamaah sudah diberangkatkan semua ke Makkah. Untuk yang sakit nanti akan ditangani pihak KKHI Derah Kerja Makkah atau Rumah Sakit di Makkah," kata Zaenal menegaskan.

Kenakan ihram
Jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang segera berangkat dari Tanah Air disarankan mengenakan kain ihram sejak berada di asrama haji. Sebab, penggunaan kain ihram di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, tidak memungkinkan karena waktu yang mepet.
"Sangat dianjurkan jamaah kita khususnya yang laki-laki memakai pakaian ihram dari Tanah Air. Sebaiknya memang tidak ada lagi yang dipakai kecuali pakaian ihram karena pakaian ihram kan hangat, besar, bagian bawah ada, bagian atas cukup hangat lah," ungkap Petugas Bimbingan Ibadah (Bimbad) Daker Bandara Khoirun Naim, Rabu (7/6/2023). .
Ketika tiba di Miqat Yalamlam, pihak penerbangan akan memberitahukan kepada jemaah bahwa perjalanan telah memasuki Yalamlam. "Kepada bapak ibu dipersilakan untuk melafadzkan niat ihramnya sehingga jamaah kita tidak repot lagi. Kalau masih ada wudhunya tinggal berniat tapi kalau batal tinggal kita bertayamum," ujarnya.
Setelah mengenakan kain ihram, kata dia, maka mulai berlaku larangan-larangan ihram seperti mengenakan pakaian berjahit, memakai sepatu yang menutup mata kaki dan sebagainya. Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, pemberangkatan gelombang kedua akan mulai pada 7 – 22 Juni 2023.
Jamaah haji akan terbang dari Embarkasi di Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Selanjutnya, mereka akan diberangkatkan ke Makkah untuk menjalani Umrah Haji atau Umrah Wajib.
“Jamaah haji diminta untuk mengenakan kain ihram semenjak dari embarkasi keberangkatan di Tanah Air, mengingat tidak tersedianya waktu yang cukup dan menghindari penumpukan jemaah saat kedatangan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah,” kata dia.
Untuk pelaksanaan niat umrah, menurut Arsad, dapat dilakukan saat di pesawat ketika melewati wilayah Yalamlam atau ketika berada di Bandara King Abdul Aziz Jeddah menjelang keberangkatan ke Makkah.
Sementara itu, jamaah secara bertahap berangkat dari Madinah menuju ke kota suci Makkah. Di Makkah Al Mukaramah, jamaah akan melaksanakan umrah wajib sebagai rangkaian dari ibadah haji.
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, Zulkarnain Nasution mengatakan, saat jamaah melakukan umrah wajib, mereka akan melakukan tawaf yakni mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Berkaitan dengan ibadah tawaf, jamaah haji dianjurkan agar tidak melakukan hal-hal yang di luar tuntunan bimbingan manasik."Contohnya (jamaah haji) tidak boleh syirik dalam haji, itu terjadi ketika tawaf misalnya jamaah mencium tembok-tembok Ka'bah dan itu membahayakan jamaah kita padahal tidak dianjurkan itu," kata Kiai Zulkarnain di Makkah, Rabu (7/6/2023).
Zulkarnain mengingatkan jamaah haji bahwa yang dianjurkan adalah mencium Hajar Aswad. Hal ini pun ditegaskan oleh Umar bin Khattab yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan mencium batu Hajar Aswad jika Rasulullah SAW tidak menciumnya.
"Jadi artinya mencium Hajar Aswad pun karena melihat Rasulullah SAW menciumnya, tapi (jamaah haji) tidak boleh memaksakan (mencium Hajar Aswad), karena itu kita imbau jamaah haji kita untuk tidak mengikuti tingkah konyol ibadah yang dilakukan oleh jamaah haji lainnya," ujar dia.
Ia mengaku ingin memastikan tidak ada jamaah haji Indonesia yang melenceng dari tuntunan manasik haji. Untuk diketahui, tawaf artinya mengitari atau mengelilingi. Secara istilah tawaf berarti mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad.
Bus Shalawat Khusus Jamaah Lansia, Bisa Dilewati Kursi Roda
Bus juga bisa menahan getaran dengan sangat baik dan memiliki suspensi yang bagus.
SELENGKAPNYATidak Profesional, Kemenag Minta Saudi Airlines Diperiksa
Tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia 2023 cukup tinggi
SELENGKAPNYAKemenag Tagih Komitmen Garuda
Irfan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.
SELENGKAPNYA