Ilustrasi asteroid. | Reuters

Internasional

UEA Bakal Selidiki Bahan Organik di Asteroid

Misi luar angkasa UEA itu dijadwalkan bakal terlaksana pada 2034.

JAKARTA — Ambisi eksplorasi luar angkasa negara-negara Arab terus melebar. Setelah suksesnya misi ke Mars dan penempatan astronot, kini sabuk asteroid jadi tujuan selanjutnya.

Sebuah asteroid akan mendapat kunjungan dari pesawat ruang angkasa Uni Emirat Arab (UEA) sekitar satu dekade dari sekarang, jika semuanya berjalan sesuai rencana. Pada Ahad (28/5/2023), UEA memberi beberapa informasi baru tentang misi asteroid itu—termasuk namanya, Emirates Mission to the Asteroid Belt (EMA).

Pada Oktober 2021, UEA mengumumkan rencananya untuk meluncurkan misi ambisius ke sabuk asteroid pada 2028. Misi itu akan mengunjungi tujuh batuan luar angkasa yang berbeda, dan bahkan mendarat di salah satunya, sebuah asteroid bernama (269) Justitia.

“Kami tidak akan pernah berhenti melihat ke depan; kami tidak akan pernah menghentikan upaya kami untuk mengembangkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda kami,” kata Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoumbin Rashid Al Maktoum, wakil presiden dan perdana menteri UEA dan penguasa Dubai, dalam sebuah pernyataan, dilansir Space, Senin (29/5/2023).

Sabuk asteroid adalah sekumpulan besar bebatuan lur angkasa yang mengorbit Matahari dan tersebar di ruang antara orbit planet Jupiter dan Mars. Sabuk itu terdiri dari banyak sekali benda padat berbentuk tidak beraturan, bahkan planet mini. Objek yang teridentifikasi memiliki banyak ukuran, tetapi jauh lebih kecil dari planet, dan rata-rata terpisah sekitar satu juta kilometer.

Space mempelajari pada Ahad (28/5/2023) pesawat ruang angkasa EMA akan diberi nama syekh tersebut. Pesawat itu akan disebut MBR Explorer. MBR Explorer akan mengunjungi asteroid pertamanya pada tahun 2030, dan akan mengikuti jalur orbit yang memungkinkannya menambah kecepatan dari beberapa planet di sepanjang jalan.

Sudah umum bagi pesawat ruang angkasa mendapatkan “bantuan gravitasi” seperti itu dari planet seperti Venus atau Mars untuk menghemat bahan bakar, dan melakukan pengamatan sampingan untuk menguji instrumen mereka.

Setelah melewati enam asteroid, misi tersebut bertujuan untuk mendarat di sebuah asteroid bernama (269) Justitia pada 2034 dengan pendarat kecil yang akan diluncurkan dari MBR Explorer. Justitia mungkin memiliki molekul organik di permukaannya yang merupakan bahan penyusun molekul kompleks yang dapat membentuk kehidupan dalam keadaan yang tepat.

Secara lebih umum, para ilmuwan mencari air dan bahan organik di seluruh tata surya untuk lebih memahami bagaimana kehidupan muncul di Bumi. Pencarian itu mungkin sangat berarti di Justitia, yang mungkin terbentuk lebih dekat ke planet kita dan kemudian bermigrasi ke posisinya saat ini di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, kata para ilmuwan.

Asteroid itu pertama kali diumumkan penemuannya oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) pada 27 Juli 2021. Penemuan ini dibuat oleh astronom Sunao Hasegawa dan timnya di JAXA.

Asteroid tersebut, yakni (203) Pompeja dan (269) Justitia biasanya tidak terlihat di sabuk asteroid. Ini karena asteroid yang lebih dekat ke matahari memiliki sedikit bahan organik di permukaannya, sedangkan asteroid yang lebih jauh dilapisi bahan organik kompleks. Ini diperkirakan dihasilkan dari senyawa organik yang lebih sederhana seperti metana dan es metanol.

Manifest misi lainnya termasuk terbang lintas asteroid (10254) Westerwald, (623) Chimaera, (13294) Rockox; (88055) 2000 VA28, (23871) 1998 RC76 dan (59980) 1999 SG6, semuanya dimaksudkan untuk mewakili "kelas asteroid yang berbeda dengan jenis komposisi yang bervariasi," kata pejabat Badan Antariksa UEA dalam pernyataan yang sama.

Justitia dan Chimaera berdiameter sekitar 50 kilometer (km), dengan asteroid yang tersisa masing-masing berukuran kurang dari 10 km.

Empat instrumen sains telah diumumkan untuk menyelidiki geologi, komposisi, dan struktur asteroid: kamera beresolusi tinggi, kamera inframerah termal, spektrometer panjang gelombang menengah, dan spektrometer inframerah.

Badan Antariksa UEA dibentuk pada tahun 2014 dan merupakan salah satu badan antariksa termuda di dunia. Sebagai perbandingan, NASA dibentuk pada tahun 1958 dari kelompok pemerintah AS sebelumnya.

Pengorbit Mars Harapan UEA, yang diluncurkan pada tahun 2020, adalah pesawat ruang angkasa Arab pertama yang mencapai Planet Merah dan berhasil pada percobaan pertama.

Citra Makkah

Sementara, Rayyanah Barnawi, astronot wanita pertama Saudi dan salah satu dari dua astronot Saudi yang baru-baru ini dikirim ke luar angkasa, membagikan cuplikan Makkah yang terlihat dari luar angkasa.

Di akun media sosial resminya, astronot Saudi memposting video yang menunjukkan mereka melewati Makkah dari luar angkasa. "Ini adalah Masjidil Haram, lihat betapa cerahnya Mekkah!”kata Barnawi sambil memperbesar titik kecil bercahaya di kejauhan sebelum berseru.

Barnawi sedang merekam cuplikan saat berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang menyambutnya dan astronot Saudi lainnya Ali al-Qarni, dilansir di The Peninsula, Ahad (28/5/2023). Barnawi dan al-Qarni lepas landas dari roket SpaceX Falcon 9 dengan pesawat luar angkasa SpaceX Dragon sebagai bagian dari misi luar angkasa Axiom 2 (Ax-2) ke ISS dari Kennedy Space Center NASA di Florida, Senin (22/5/2023).

Penerbangan sewaan SpaceX tiba di lab yang mengorbit kurang dari 16 jam setelah lepas landas dari Florida. Mereka akan menghabiskan lebih dari sepekan di sana, sebelum kembali ke Bumi dalam kapsul mereka.

Docking setinggi 270 mil (430 kilometer) menempatkan populasi stasiun ruang angkasa pada 11 orang, tidak hanya mewakili Arab Saudi dan AS, tetapi juga Uni Emirat Arab dan Rusia. Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan jutaan dolar untuk astronot wanita pertamanya, Rayyanah Barnawi, seorang peneliti sel induk, dan pilot pesawat tempur Ali al-Qarni.

Hanya satu orang Saudi lainnya yang pernah terbang ke luar angkasa sebelumnya, seorang pangeran yang mengendarai pesawat ulang-alik Discovery NASA pada tahun 1985.

KH Mas Mansur: Sebelum Aktif di Muhammadiyah

KH Mas Mansur sempat menimba ilmu di Kairo dan aktif di SI hingga bergiat di Muhammadiyah.

SELENGKAPNYA

Sunnatullah Kemenangan

Banyak pelajaran dari penaklukkan Konstantinopel 570 tahun silam.

SELENGKAPNYA

Buah Kejujuran Sang Muslim Keenam

Sahabat Nabi SAW, Ibnu Mas'ud, disebut sebagai Muslim Keenam.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya