Tim Inter Milan merayakan kemenangan usai pertandingan final Piala Italia melawan antara Fiorentina di Stadion Olimpiade Roma, Kamis (25/5/2023). | Fabrizio Corradetti/LaPresse via AP

Olahraga

Juara Coppa Italia, Inter Tebar Teror untuk Manchester City

Keberhasilan Inter mempertahankan gelar Coppa Italia jadi modal berharga menjelang final Liga Champions.

JAKARTA -- Dua gol Lautaro Martinez berhasil membawa Inter Milan menjadi juara Coppa Italia 2022/2023. Inter mengalahkan Fiorentina 2-1 di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (25/5/2023) dini hari WIB.

Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Nerazurri untuk menatap final Liga Champions melawan Manchester City yang akan digelar di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Ahad (11/6/2023). Juru taktik Inter Milan Simone Inzaghi berharap tim asuhannya bisa mengakhiri musim dengan manis di Istanbul dengan meraih trofi Liga Champions.

"Kami ingin memainkan semua pertandingan tersisa sebaik mungkin. Pertama, kami memiliki dua pertandingan liga dan kemudian final di Istanbul untuk mengakhiri musim dengan baik," kata Inzaghi dilansir laman resmi Inter Milan, Kamis (25/5/2023).

photo
Tim Inter Milan merayakan kemenangan usai pertandingan final Piala Italia melawan antara Fiorentina di Stadion Olimpiade Roma, Kamis (25/5/2023). - ( EPA-EFE/CLAUDIO PERI)

Keberhasilan menjuarai Coppa Italia 2022/2023 menambah kepercayaan diri para penggawa Inter. Kemenangan atas Fiorentina membuat Inter suskes mempertahankan gelar Coppa Italia yang mereka raih pada musim lalu setelah mengalahkan Juventus.

Laga di Roma juga membuktikan kuatnya mental pasukan Nerazurri. Inter sempat kebobolan terlebih dahulu lewat gol cepat Nicolas Gonzalez. Namun, Inter sukses membalikkan keadaan berkat dua gol yang dicetak oleh Lautaro Martinez.

"Lautaro tampil luar biasa, begitu juga dengan rekan-rekan setimnya. Semua orang memainkan perannya di final ini. Saya senang karena kami berhasil memenangkan piala yang sangat kami inginkan, juga untuk kedua kalinya secara beruntun."

 
Kami memiliki dua pertandingan liga kemudian final di Istanbul untuk mengakhiri musim dengan baik.
SIMONE INZAGHI, Pelatih Inter Milan
 

Inzaghi mengakui, anak-anak asuhnya memulai pertandingan dengan tidak baik dan sempat kecolongan gol. Akan tetapi, para pemain Inter mampu tampil dengan baik dan mampu menjaga motivasi permainan.

"Kemudian, kami mencetak dua gol dan Fiorentina memberikan tekanan kepada kami setelah jeda, tetapi kami mampu bertahan dan kami merasa senang," kata Inzaghi.

Bek Inter Milan Alessandro Bastoni turut mengakui timnya mengawali laga melawan Fiorentina dengan buruk. Kendati demikian, tim mampu merespons dan bangkit untuk memenangkan pertandingan.

Ia memuji Fiorentina yang dinilainya tampil hebat pada pertandingan final. Saat ini, menurut Bastoni, Inter harus bisa segera mengalihkan fokus untuk menatap laga-laga selanjutnya.

"Dan kemudian fokus pada pertandingan terpenting musim ini (final Liga Champions). Sejak awal tahun ini, kami benar-benar menjadi kuat sebagai sebuah tim dan meraih beberapa hal fantastis, seperti mencapai babak final Champions League dan memenangkan trofi ini. Kami sangat gembira," ucap Bastoni.

 
Kami harus tetap tenang dan menjalani setiap pertandingan yang ada, sebelum bersiap untuk final Liga Champions.
ALESSANDRO BASTONI, Bek Inter Milan
 

Penggawa Inter lainnya, Frederico Dimarco, menyatakan keberhasilan di Coppa Italia memiliki arti sangat penting bagi tim dan tak mudah untuk mempertahankan gelar tersebut.

"Kami sangat senang hari ini, tetapi kami harus tetap tenang dan menjalani setiap pertandingan yang ada, sebelum bersiap untuk final Liga Champions," katanya.

photo
Pemain Inter Milan Romelu Lukaku melakukan selebrasi usai penyerahan Piala Italia di Stadion Olimpiade Roma, Kamis, 25/5/2023)WIB. - ( AP Photo/Andrew Medichini)

Gelandang Robin Gosens menyebutkan, kemenangan di final Coppa Italia atas Fiorentina menunjukkan solidnya para pemain dalam menjalankan pertandingan. Sama seperti pemain lainnya, Gosens pun mengakui Inter mengawali laga dengan buruk sehingga sempat kecolongan gol di awal laga.

"Namun, kemudian kami menunjukkan tipe tim seperti apa kami. Kami bersatu dan ingin berjuang untuk satu sama lain, kami pantas meraih kemenangan ini. Anda hanya bisa menang jika Anda memiliki tim yang berjuang untuk satu sama lain," katanya.

"Kami sangat senang bisa memenangkan final ini, tetapi sekarang kami memiliki dua laga lainnya di liga dan yang terbesar di Istanbul," kata Gosens.

Dalam pertandingan final Coppa Italia di Stadion Olimpico, Roma, Fiorentina tampil menekan di awal laga, mereka bahkan sudah mencetak gol pada menit ketiga. Bermula dari umpan Jonathan Ikone ke tiang jauh yang disambar oleh Nicolas Gonzalez di kotak penalti. Sontekannya gagal dihentikan kiper Samir Handanovic untuk mengubah skor menjadi 1-0.

Inter mencoba bangkit dari gol tersebut. Serangan-serangan mereka akhirnya berbuah gol penyeimbang pada menit ke-28. Marcelo Brozovic memberikan umpan ke Lautaro. Meski terkawal, penyerang Argentina itu masih bisa melepaskan tendangan yang menjebol gawang Fiorentina. Kedudukan menjadi imbang 1-1.

Inter berbalik unggul lewat gol kedua Lautaro pada menit ke-36. Umpan silang Nicolo Barella disambar Lautaro lewat sepakan voli yang gagal dihentikan Terracciano. Fiorentina tertinggal 1-2. Skor ini bertahan hingga turun minum.

photo
Suasana perayaan juara Coppa Italia yang dimenangkan Inter Milan di di Stadion Olimpiade Roma, Kamis (25/5/2023)WIB. - (Tano Pecoraro/LaPresse via AP)

Selepas jeda, kedua tim tetap bermain menyerang. Inter baru bisa memberikan ancaman berbahaya pada menit ke-67. Romelu Lukaku mengontrol bola dan melepas tembakan dengan kaki kirinya dari luar kotak penalti. Sayangnya, tendangan Lukaku masih bisa ditahan Terracciano.

Handanovic juga beberapa kali membuat penyelamatan gemilang, termasuk tendangan Luka Jovic pada menit ke-79 dan menit ke-82. Inter masih selamat dari kebobolan dan berhasil mempertahankan keunggulan 2-1 mereka hingga pertandingan selesai.

Tugas Lebih Berat Menanti Indra Sjafri dan Garuda Muda

Erick Thohir menunjuk Indra Sjafri untuk memimpin timnas U-23 di Asian Games 2022.

SELENGKAPNYA

Di Balik Mental Baja Garuda Muda

PSSI dan tim pelatih sangat memperhatian faktor non-teknis di luar lapangan.

SELENGKAPNYA

Menanti Penuntas Dahaga 32 Tahun

Indonesia bakal menjalani final kelima sejak terakhir meraih medali emas sepak bola SEA Games.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya