
Kisah Mancanegara
Astronot Perempuan Saudi Perdana Mengangkasa
Astronot perempuan tersebut merupakan peneliti sel induk.
RIYADH -- Ambisi Arab Saudi untuk menempatkan astronot perempuan pertama mereka di luar angkasa akhirnya tercapai. Rayyanah Barnawi, sang astronot itu, tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Senin (22/5/2023).
ISS telah menerima kedatangan empat peserta misi pribadi kedua Axiom Space, yang lepas landas dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Amerika Serikat pada Ahad 21 Mei 2023.
Salah satu kru adalah Rayyanah Barnawi. Dia astronot Arab wanita pertama dan juga peneliti sel induk. Ia didampingi oleh sesama spesialis misi Saudi Ali al-Qarni, astronot laki-laki kedua dari Arab Saudi yang pergi ke luar angkasa.
Keduanya adalah orang Saudi pertama yang melakukan perjalanan dengan roket sejak seorang pangeran Saudi meluncurkan pesawat ulang-alik Discovery pada tahun 1985. Mereka bergabung dalam perjalanan itu dengan dua warga negara AS, komandan Peggy Whitson dan pilot John Shoffner. Whitson adalah pensiunan astronot NASA yang kini bekerja untuk Axiom.
Barnawi, ilmuwan biomedis berusia 34 tahun, berencana menghabiskan hari-harinya di orbit untuk melakukan penelitian sel punca dan kanker payudara. "Ini menunjukkan bagaimana ruang menyatukan semua orang. Saya akan menjalani pengalaman ini secara maksimal," tutur dia seperti laman Engineering and Technology, Selasa (23/5/2023).
Dia mengatakan, menjadi astronot wanita Saudi pertama yang pergi ke luar angkasa adalah suatu kehormatan besar yang sangat ia hargai. Eksperimen Barnawi akan didasarkan pada beberapa pekerjaan yang telah dia lakukan selama sembilan tahun terakhir sebagai teknisi laboratorium penelitian di Program Rekayasa Ulang Sel Punca dan Jaringan Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Riyadh.
Selama berada di stasiun luar angkasa, para pengunjung baru akan melakukan lebih dari 20 eksperimen sains dan teknologi, termasuk pengaruh luar angkasa terhadap kesehatan manusia dan teknologi penyemaian hujan.

Para tamu ISS itu akan memiliki akses ke sebagian besar stasiun saat mereka melakukan eksperimen, memotret Bumi, dan mengobrol dengan anak-anak sekolah di rumah, mendemonstrasikan bagaimana layang-layang terbang di angkasa saat dipasang ke kipas. Para astronot akan menghabiskan lebih dari sepekan di ISS, sebelum kembali ke rumah dengan pendaratan di lepas pantai Florida.
"Tujuan kami adalah memberi manfaat bagi seluruh umat manusia melalui sains. Kami berharap misi ini akan menginspirasi para gadis dari berbagai latar belakang untuk memajukan pengalaman manusia," kata Mishaal Ashemimry, seorang insinyur ruang angkasa Saudi-Amerika dan penasihat Komisi Luar Angkasa Saudi.
Sedangkan Pilot pesawat tempur Saudi Ali al-Qarni mendedikasikan kunjungan tersebut kepada semua orang di rumah. "Misi ini bukan hanya untuk saya dan Rayyanah. Misi ini juga untuk orang-orang yang memiliki ambisi dan impian," katanya.
Penerbangan bernilai jutaan dolar ini merupakan penerbangan pribadi kedua ke stasiun luar angkasa yang diselenggarakan oleh Axiom Space. Tahun lalu, mereka mengirim tiga pengusaha kesana, dengan pensiunan astronot NASA lainnya.

Selain Barnawim dan al-Qarni yang disponsori pemerintah Saudi, SpaceX meluncurkan dua orang lainnya. Kedua anggota tim lainnya adalah John Shoffner yang merupakan mantan pengemudi dan pemilik tim balap mobil sport yang berkompetisi di Eropa dan sebagai pendamping adalh Peggy Whitson.
Whitson merupakan komandan perempuan pertama di ISS yang memegang rekor bagi warga AS untuk akumulasi waktu terbanyak di luar angkasa, 665 hari dan masih berlanjut. “Itu adalah perjalanan yang fenomenal,” kata Whitson setelah mencapai orbit.
Mereka harus mencapai stasiun luar angkasa dengan kapsul pada Senin (22/5/2023) pagi. Kru tersebut akan menghabiskan lebih dari seminggu di sana sebelum kembali di lepas pantai Florida.
Peluncuran tersebut adalah penerbangan pribadi kedua ke stasiun luar angkasa yang diselenggarakan oleh Axiom Space yang berbasis di Houston. Peluncuran pertama pada tahun lalu oleh tiga pengusaha, dipimpin pensiunan astronot NASA lainnya.
Perusahaan itu berencana untuk mulai menambahkan jatah ke stasiun dalam beberapa tahun mendatang. Mereka akan membentuk pos terdepan sendiri agar dapat disewakan.
Axiom tidak akan mengatakan berapa banyak Shoffner dan Saudi membayar untuk misi 10 hari yang direncanakan itu. Perusahaan sebelumnya mengutip harga tiket masing-masing 55 juta dolar AS.
Tapi, daftar harga terbaru NASA menunjukkan biaya per orang per hari sebesar 2.000 dolar AS untuk makanan dan hingga 1.500 dolar AS untuk kantong tidur dan perlengkapan lainnya. Jika ada barang tambahan kira-kira 20 ribu dolar AS per kilogram.
Para tamu akan memiliki akses ke sebagian besar stasiun saat melakukan eksperimen, memotret Bumi, dan mengobrol dengan anak sekolah di rumah. Mereka dapat mendemonstrasikan bagaimana layang-layang terbang di angkasa saat dipasang ke kipas.
Setelah puluhan tahun menghindari wisata luar angkasa, NASA sekarang merangkulnya dengan dua misi pribadi yang direncanakan setahun. Badan Antariksa Rusia telah melakukannya, berulang kali, selama beberapa dekade.
“Tugas kami adalah memperluas apa yang kami lakukan di orbit rendah Bumi ke seluruh dunia,” kata manajer program stasiun ruang angkasa NASA Joel Montalbano.
Penipu Tiket Coldplay Akhirnya Ditangkap
Penyelenggara acara diharapkan dapat mengambil langkah preventif.
SELENGKAPNYAPesona Sejarah di Istana Topkapi
Istana Topkapi memiliki luas sekitar 700 ribu meter persegi, dikelilingi benteng sepanjang 5 km.
SELENGKAPNYAMengenal Lebih Dekat Seni Kaligrafi
Ekspresi kesenian Islam disalurkan antara lain melalui kaligrafi.
SELENGKAPNYA