Penari kolosal dari 14 kecamatan atau kemantren Kota Yogyakarta tampil saat Jogja Cross Culture (JCC) 2023 di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (20/5/2023) malam. | Republika/Wihdan Hidayat
Pada JCC yang kelima ini mengusung tema Tayang, Teteh, Tutug. Berbagai aksi Ansamble perkusi hasil kolaborasi para seniman perkusi, suara dan pencahayaan, dan pelaku seni budaya dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta. | Republika/Wihdan Hidayat
Selain selain penampilan atraksi seni dari Kota Yogyakarta, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan seniman dari Pacitan dan Semarang. | Republika/Wihdan Hidayat
JCC juga memanfaatkan Malioboro sebagai ruang publik serta ruang budaya untuk mengekspresikan keragaman budaya. | Republika/Wihdan Hidayat
Penampilan pelajar bertema mandarin saat Jogja Cross Culture (JCC) 2023 di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (20/5/2023) malam. | Republika/Wihdan Hidayat
Penampilan perkusi asal Gunungkidul saat Jogja Cross Culture (JCC) 2023 di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (20/5/2023) malam. | Republika/Wihdan Hidayat
Penampilan penari dari Pacitan saat Jogja Cross Culture (JCC) 2023 di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (20/5/2023) malam. | Republika/Wihdan Hidayat

Peristiwa

Atraksi Jogja Cross Culture Kembali DIgelar di Malioboro

Jogja Cross Culture yang kelima ini, mengusung tema Tayang, Teteh, Tutug.

YOGYAKARTA -- Jogja Cross Culture (JCC) kembali diadakan di kawasan Malioboro, Yogyakarta pada Sabtu (20/5/2023) malam. Pada acara JCC yang kelima ini, tema yang diusung adalah Tayang, Teteh, Tutug. Acara ini melibatkan atraksi seni dari 14 kecamatan atau kemantren di Kota Yogyakarta.

Selain penari kolosal, JCC juga menampilkan berbagai aksi ansambel perkusi yang merupakan hasil kolaborasi antara para seniman perkusi, suara, pencahayaan, serta pelaku seni budaya dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta. Hal ini bertujuan untuk menggabungkan berbagai elemen seni dan budaya dalam satu pertunjukan yang spektakuler.

Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan seniman dari Pacitan dan Semarang. Dengan melibatkan seniman dari luar Yogyakarta, JCC menghadirkan variasi dalam penampilan seni dan budaya yang ditampilkan.

Acara JCC juga memiliki tujuan untuk memanfaatkan kawasan Malioboro sebagai ruang publik dan ruang budaya. Dengan demikian, acara ini menjadi ajang untuk mengekspresikan keragaman budaya yang ada di Yogyakarta. Melalui seni dan budaya, JCC mengajak masyarakat untuk memahami dan menghargai keberagaman yang ada serta merayakan identitas budaya setempat. ';