Warga Israel mengibarkan bendera nasional menjelang pawai yang menandai Hari Yerusalem, hari libur Israel yang merayakan penaklukan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967, di Kota Tua Yerusalem, Kamis, (18/5/2023). | (AP Photo/Ohad Zwigenberg)
Polisi mengawal warga Israel mengibarkan bendera nasional menjelang pawai yang menandai Hari Yerusalem, hari libur Israel yang merayakan penaklukan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967, di Kota Tua Yerusalem, Kamis, 18 Mei 2023. | (AP Photo/Ohad Zwigenberg)
Warga Palestina berdebat dengan petugas polisi perbatasan Israel saat warga Israel memperingati Hari Yerusalem, hari libur Israel yang merayakan penaklukan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967, di Kota Tua Yerusalem, Kamis, 18 Mei 2023. | AP Photo/Ohad Zwigenberg
Warga Israel mengibarkan bendera nasional menjelang pawai yang menandai Hari Yerusalem, hari libur Israel yang merayakan penaklukan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967, di Kota Tua Yerusalem, Kamis, 18 Mei 2023. | (AP Photo/Ohad Zwigenberg)
Warga Israel mengibarkan bendera nasional di depan Gerbang Damaskus di luar Kota Tua Yerusalem untuk menandai Hari Yerusalem, hari libur Israel yang merayakan penaklukan Kota Tua selama perang Timur Tengah 1967, Ahad, 29 Mei 2022. | AP Photo/Ariel Schalit
Warga Israel mengibarkan bendera nasional menjelang pawai yang menandai Hari Yerusalem, hari libur Israel yang merayakan penaklukan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967, di Kota Tua Yerusalem, Kamis, 18 Mei 2023. | (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Peristiwa

Peringatan Hari Yerusalem Picu Ketegangan

Peringatan Hari Yerusalem dengan pawai pengibaran bendera Israel memicu ketegangan antar warga.

YERUSALEM -- Ratusan pemukim Israel dilaporkan menyerbu halaman Masjid al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki hari ini, Kamis (18/5/2023) pagi. Kehadiran mereka dilindungi oleh pasukan pendudukan Israel.

Sumber media Palestina melaporkan, sebanyak 400 pemukim Israel dipimpin oleh rabi ekstremis Yehuda Glick menyerbu halaman al-Aqsha dan melakukan ritual provokatif, kemarin. Hal itu bagian dari Pawai Bendera yang dilakukan untuk memprovokasi umat Islam di tempat suci tersebut.

Israel mengerahkan lebih dari 2.000 polisi untuk pengamanan pawai melalui jalan raya utama Palestina di Kota Tua Yerusalem pada Kamis (18/5/2023). Pihak berwenang mengatakan, keamanan yang ditingkatkan adalah upaya kuat untuk memastikan pawai berlalu tanpa kekerasan.

Polisi telah memutuskan untuk mengizinkan ribuan demonstran untuk mengambil rute tradisional melalui Gerbang Damaskus Kota Tua. Padahal, kekerasan antara Israel-Palestina meningkat selama setahun terakhir dan pertempuran sengit antara Israel dan Jihad Islam di Gaza terjadi pada pekan lalu.

Menurut Segal, polisi telah bekerja bersama dengan para pemimpin komunitas Yahudi dan Palestina untuk menjaga perdamaian. Dia juga membenarkan bahwa telah terjadi sejumlah penangkapan terlebih dahulu terhadap orang-orang yang diyakini merencanakan gangguan kekerasan.

Pawai menandai "Hari Yerusalem" yang merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967. Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, tetapi aneksasinya atas sektor timur tidak diakui secara internasional. Palestina mengklaim Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan.

Setiap tahun, ribuan nasionalis Israel berpartisipasi dalam pawai, mengibarkan bendera biru dan putih Israel dan menyanyikan lagu. Namun, dalam beberapa kasus, pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-Arab saat mereka melewati warga dan bisnis milik Palestina. Dua tahun lalu, pawai itu turut memicu perang 11 hari antara Israel dan kelompok Palestina di Gaza. ';