Para penari berjalan di sela upacara pembukaan SEA Games 2023 di Morodok Techo National stadium, Phnom Penh, Kamboja, Jumat (5/5/2023). | EPA-EFE/KITH SEREY

Olahraga

Lunturnya Spirit Sportivitas di SEA Games Kamboja

Menpora menyebut keikutsertaan Indonesia di SEA Games untuk menjaga solidaritas.

Oleh Fitriyanto, Rahmat Fajar

Banyak cerita miring dari pelaksanaan SEA Games 2023 Kamboja. Fasilitas pertandingan yang tak memadai, kejanggalan-kejanggalan penentuan juara, hingga aturan-aturan yang lebih menguntungkan tuan rumah menjadi cerita yang banyak muncul di media. Keberhasilan Kamboja yang tiba-tiba menjadi 'raja' di sejumlah cabor, menimbulkan kontroversi dan pertanyaan atas perhelatan pesta olahraga dua tahunan tersebut.

Salah satu perdebatan dalam pelaksanaan SEA Games 2023 terkait penggunaan pemain naturalisasi oleh tuan rumah di cabang olahraga basket. Kamboja untuk pertama kalinya meraih emas cabor basket nomor 3x3 putra. Timnas Kamboja yang didominasi pemain naturalisasi, mengalahkan Filipina di laga final dengan skor 20-15.

Dari empat pemain di tim 3x3 putra, tiga di antaranya pemain naturalisasi. Mereka adalah Brandon Peterson, Darrinray Dorsey, dan Sayeed Alkabir Pridgett. Filipina yang dikenal sebagai kekuatan basket Asia Tenggara kembali dipermalukan Kamboja. Di babak penyisihan Grup A SEA Games 2023 basket 5x5 putra yang berlangsung Kamis (11/2023), Kamboja yang diperkuat enam pemain naturalisasi mengalahkan Filipina dengan skor 79-68.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cambodia Basketball (@cambodiabasketball)

Asisten pelatih timnas basket Indonesia 5x5 Putra Wahyu Widayat turut menyoroti fenomena itu. Menurut dia, spirit SEA Games saat ini sudah luntur. "Kamboja saat lawan Filipina memakai enam pemain naturalisasi. Mereka menang cukup telak," kata Coach Cacing, sapaan akrab Wahyu Widayat Jati.

Dia menilai, spirit sportivitas di SEA Games sudah luntur karena seolah-olah suatu negara hanya ingin mencari kemenangan. "Segala cara dipakai. Lebih baik pakai aturan FIBA saja, di mana yang diizinkan hanya satu pemain naturalisasi," kata dia.

Pada SEA Games tahun ini, tuan rumah Kamboja diperkuat enam naturalisasi, Thailand menggunakan enam pemain half blood. Filipina diperkuat satu naturalisasi, tapi ada lima pemain half blood. Timnas basket Indonesia juga diperkuat pemain naturalisasi. Dua pemain merupakan naturalisasi murni, yaitu Lester Proper dan Anthony Beane. Adapun dua pemain naturalisasi lainnya, yaitu Brandon Jawato dan Dame Diagne, sesuai ketetapan FIFA merupakan pemain lokal karena sudah memiliki paspor Indonesia sebelum usia 16 tahun.

"Tantangan pertahankan emas tentu saja semakin berat melihat kekuatan basket di SEA Games 2023 Kamboja saat ini. Namun, peluang tetap ada bagi kita kembali meraih emas," ujarnya.

Terkait cerita-cerita miring dalam pelaksanaan SEA Games 2023, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan keikutsertaan Indonesia di ajang tersebut lebih mengedepankan solidaritas antarnegara-negara ASEAN. Secara target prestasi, Indonesia lebih fokus di ajang Asian Games dan Olimpiade.

“Karena menurut saya juga secara teknikal, penyelenggaraan Asian Games lebih rigit dan lebih profesional jadi memang keikutsertaan Indonesia di SEA Games kita mengedepankan solidaritas negara-negara di ASEAN,” ujar Dito di Gedung Kemenpora, Jumat (12/5/2023).

Ia memandang, setiap tuan rumah di SEA Games memiliki perlakuan khusus termasuk dalam menentukan cabang olahraga yang dipertandingan. Dan hal tersebut, menurut Dito, harus diterima oleh semua peserta.

photo
Pebasket Indonesia Andakara Prastawa (kanan) mendapatkan kawalan pebasket Vietnam Justin Young Duong (kanan) dalam laga lanjutan cabang basket SEA Games 2021, di Thanh Tri District Sporting Hall, Hanoi, Vietnam, Sabtu (21/5/2022). - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Dito turut memberikan komentar tentang fasilitas tempat pertandingan SEA Games yang jauh dari kata sempurna. Ia memaklumi hal tersebut karena bagi negara yang masih ingin berkembang memang masih banyak yang harus dievaluasi.

Dalam kesempatan tersebut, Dito juga bicara tentang peluang Indonesia mencapai target medali di SEA Games kali ini. Ia yakin dengan beberapa cabang olahraga yang masih akan dipertandingkan, target 60 medali emas masih bisa dicapai. “Jadi, kita masih perjuangan panjang, jadi kita tetap optimistis dan berdoa,” kata Dito.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat